Langit mulai menguning, tanda jika sore sudah pudar dan malam datang sebagai pengganti. Matahari mulai turun dan berganti dengan bulan yang naik menyinari seantero bumi.
Semilir angin hangat dimalam hari menjadi awal saksi perjuangan Alvin untuk mendapatkan hati sang pujaan hati.
Entah kapan ia mulai menyadari jika hatinya sudah terpaut pada teman masa kecilnya dulu, teman yang hanya 6 tahun menjalin pertemanan dan setelahnya ditinggal selama 18 tahun, namun saat mereka berjumpa, percaya tidak percaya kini Alvin merasakan ungkapan jatuh cinta pada pandangan pertama yang dulu pernah ia sanggah dan yakin jika hal itu tidak ada.
Perjuangan Alvin selama sebulan sebenarnya tidak pantas jika disebut sebuah 'perjuangan' karena didalamnya tak ada usaha maksimal.
Hati dan pikirannya disadarkan oleh adiknya yang bahkan usianya baru belasan tahun.
"Aku nggak nyangka ternyata otak kak Alvin nalarnya sampai sama apa yang aku maksud." Ucap Chelsea sambil mengancingkan lengan baju Alvin.
"Makasih chel, kalo bukan karena kamu, mungkin kakak nggak bakal punya keberanian dan keyakinan buat bikin langkah sebesar ini." Sahut Alvin tulus sambil menghambur memeluk Chelsea.
"Tapi ini nggak gratis loh!"
Mendengar perkataan Chelsea, Alvin pun melepas pelukannya, "emang kamu mau dibayar pakai apa?" Tanya Alvin.
Chelsea memasang wajah berfikir, "gimana kalo bayarin aku dinner sama Jonas di resto punya kak Saffa?"
Alvin mengerutkan keningnya, "kamu kan cewek, masa kamu yang bayar dinner?" Tanya Alvin sedikit tidak terima.
"iihh bukan gitu maksudnya, lusa itu Jonas ulang tahun, jadi aku mau ngasih kejutan buat ngajak dia dinner." Jelas Chelsea.
Alvin sontak melayangkan jentikan pelan pada dahi Chelsea, "belajar aja dulu yang bener, baru kelas 11 giliran ulang tahun mintanya udah dinner di resto, minta bayarin lagi!"
Sambil mengatakan hal itu, Alvin berjalan berlalu begitu saja dari Chelsea, adiknya itupun jengkel, "jadi mau nggak nih, kalo nggak aku bakal marah loh!" Ancam Chelsea.
Alvin tidak bergeming walau Chelsea telah menatapnya dengan tatapan marah besar.
Alvin menoleh kearah Chelsea lalu tertawa melihat wajah adiknya yang sudah ditekuk keras, "iya iya, nanti bakal aku pesankan buat kalian berdua, puas!"
Tekukan diwajah Chelsea seketika hilang bak tersapu ombak, ia berjalan mengitari meja lalu memeluk Alvin, "makasih kakak, aku doain semoga malam ini lancar."
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Thing Called Love ✔️
ChickLit(FOLLOW SEBELUM BACA) (SEQUEL PERFECT CO-PILOT) ❤❤❤ Kata mereka Cinta bisa datang karena terbiasa. Para orang tua terdahulu kita juga sering mengatakan hal itu. Mereka bilang Cinta akan hadir pada dua hati selambat-lambatnya meski awalnya satu hat...