Saffa berjalan masuk ke dalam ruangannya dengan hentakan kaki yang dibuat seperti orang yang tengah merajuk. Wajahnya ditekuk dan mulutnya menggerutu pelan.
Beberapa karyawan yang dilewatinya pun menyapa dan tak ada diantara mereka yang dibalas sapaannya.
Saffa terlalu kesal, Saffa terlalu jengkel, terlebih ia terlalu malu.
Bayangan gelak tawa Alvin kembali menggema saat ia duduk dikursinya. Wajah Alvin yang tertawa hingga memerah pun kembali terbayang dalam benaknya, perasaan kesal kembali membuncah didada, "aaaaa gue yang begooo!" Rengek Saffa sambil mengacak rambutnya dan menjambaknya pelan.
Saffa menelungkupkan wajahnya pada kedua tangannya yang terlipat, masih dengan merengek sambil menghentak-hentakkan kakinya pelan, ia tak menyadari jika sedari tadi Rose sudah ada didepan mejanya menatap dengan pandangan heran.
"Gue baru tau lo bisa depresi kayak gini." Ucap Rose yang tentu saja membuat Saffa langsung mendongak.
"Oceeeee.." Saffa merengek panjang.
Rose duduk dikursi hadapan Saffa dan mendengarkan semua keluh kesah sahabatnya tersebut, semuanya, tanpa ada yang tertinggal."Kalo gue jadi lo, gue udah nyari lubang semut buat sembunyi karna saking malunya."
Saffa mengangguk cepat, "gue juga bakal kayak gitu, sayangnya sampai sekarang lubang semutnya nggak ketemu."
"Terus ceritanya sekarang lo sama dia pacaran?"
Saffa menatap Rose dengan tatapan sebalnya, "nggak usah diperjelas juga kali!"
"Ya gue nanya fa, nggak berniat memperjelas."
"Ya gitu.."
Rose menatap dengan tatapan tanya, "gitu apa?"
"Ya pokoknya gitu lah, masa lo nggak ngerti."
"Kalian pacaran maksud nya?"
Saffa diam dan Rose mengangguk faham, "berarti ceritanya lo sekarang udah taken."
"Eh siapa bilang?"
"Gue kan tadi!"
"Gue sama dia tuh-"
Tok tok..
Bunyi pintu diketuk terdengar.
"Masuk!" Ucap saffa mempersilahkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Thing Called Love ✔️
ChickLit(FOLLOW SEBELUM BACA) (SEQUEL PERFECT CO-PILOT) ❤❤❤ Kata mereka Cinta bisa datang karena terbiasa. Para orang tua terdahulu kita juga sering mengatakan hal itu. Mereka bilang Cinta akan hadir pada dua hati selambat-lambatnya meski awalnya satu hat...