Chapter 1- Gossip

5.5K 232 7
                                    

HOLLA KITA KETEMU DI CHAPTER PERTAMA. MUNGKIN KALIAN UDAH PERNAH BACA INI YA ,KARENA UDH PERNAH AKU PUBLISH DI WORK SEBELUMNYA TAPI DI PINDAH DISINI EHEEE
.
.
.
.

Eunha bangun terlebih dulu. Pagi pertama nya menjadi istri yoongi. Ia bangun dengan yoongi yang tertidur di samping nya dan memakai piama yang sama dengan nya, ini semua adalah ide ibu yoongi yang membuat mereka memakai piama yang sama. Sungguh antusias rasanya bangun dengan status yang baru. Ia senang bisa tidur di samping yoongi yang kini jadi suaminya. Yoongi milik nya!

Tak ada yang terjadi semalam. Selain karna kesepakatan bahwa mereka takkan melakukan 'itu'sampai eunha siap, mereka terlalu lelah semalam.

"masih terlalu pagi untuk senyum senyum tak jelas seperti itu" ucap yoongi membuyarkan lamunan indah eunha. Yoongi menatap nya malas.

"pagi yoongi!" sapa eunha semangat.

"hmm" balas yoongi singkat.

"tidur saja lagi, ini masih jam 6. Tapi tak apa yoongi kan hari ini masih libur" cerocos eunha.

"memang itu rencanaku kalau saja kau tak berisik" ucap yoongi malas lalu menutup matanya. Eunha mempoutkan bibirnya dalam rangka protes karena ucapan yoongi barusan. Tapi selanjutnya eunha ikut memejamkan matanya kedalam mimpi, melanjutkan tidur nya.

Tidurnya nyenyak karena wangi yoongi yang menyeruak masuk ke penciumannya. Wangi yang sejak dulu begitu menenangkan. Berada di dekat yoongi membuat eunha merasa nyaman. Tak salah ia menyukai yoongi sejak ia duduk di bangku SMP. Sampai akhirnya ia serumah dan di bully oleh banyak fans yoongi.

Tak menyangka ia bisa terlibat dengan orang yang sebegitu kayanya. Ia tak pernah membayangkan kehidupannya akan begini. Orang tuanya juga pebisnis namun jangankan masuk kedalam 30 orang terkaya, masuk daftar 100 orang terkaya pun tidak. Tapi ia tak perduli, baginya selama itu yoongi, dalam profesi apapun ia akan tetap senang.

Rasanya baru 5 menit eunha memejamkan matanya saat ia merasakan cubitan pelan di pipinya.

"bangun" suara yoongi terdengar.

"5 menit lagi" rengek eunha sambil menahan tangan yoongi agar tak mencubit pipinya lagi.

"mau sampai kapan? Ini sudah jam 8" ucap yoongi datar. Oke, bahkan sampai sekarang pun yoongi tidak berubah. Tetap menjadi laki laki dingin.

"iya iya" ucap eunha sambil mengucek matanya. Yoongi turun dari tempat tidur di susul eunha yang setengah sadar. Mereka menuju dapur apartemen yoongi. Sesampai nya di sana eunha duduk dan menyandarkan kepala nya dimeja, ia memejamkan matanya hendak melanjutkan tidur.

Sedangkan yoongi berjalan menuju kulkas mengambil roti untuk sarapan lalu menaruh nya ke mesin pemanggang. Aroma roti yang di panggang sampai ke hidung eunha, membuat nya bangkit seketika ke arah yoongi.

Yoongi bahkan tak kaget saat eunha tiba tiba memeluknya dari belakang dan menyenderkan kepalanya di punggung yoongi.

"buatkan aku juga, tolong" ucap Eunha dengan suara khas bangun tidur.

"hmm" respon yoongi singkat. Tangan nya dengan telaten mengoles selai di roti itu lalu berjalan ke arah meja makan dengan eunha yang masih menempel di punggungnya. Ia duduk di kursi disusul oleh eunha yang duduk di sampingnya.

"kenapa cokelat? Aku suka strawberry" protes eunha melihat selai pada rotinya.

"tak usah protes"ucap yoongi tajam. Eunha hanya diam lalu melahap rotinya dengan terkantuk kantuk tak sadar bahwa yoongi yoongi mengamatinya sejak tadi. Tersenyum geli melihat eunha yang makan dengan mata terpejam.

"hari ini kita harus apa? " tanya eunha disela sela kunyahan nya.

"memangnya harus apa? " tanya yoongi balik.

MY HOMEMATE (SEQUEL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang