Fitting baju

21.9K 906 8
                                    

"Iva, jangan lupa hari ini kamu fitting baju pengantin sama Alya ya. Mama nggak bisa nemenin kamu, mama harus belanja keperluan lain." Teriak Risa dari bawah yang dari tadi sibuk mengecek persiapan walimah.

"Iyaa ma." Jawab Ivanna yang sudah keluar dari kamar dan menundukkan kepalanya melihat kebawah.

Ivanna pun berjalan menuruni tangga dengan santai. Ia menggunakan baju gamis berwarna dusty pink dengan pashmina instan berwarna senada.

"Alya, kamu temenin Iva ya. Tante pergi dulu. Ivaa, mama pergi dulu ya, Assalamu'alaikum." Pamit Risa kepada Ivanna dan Alya setelah mencium kening kedua gadis itu.

"Wa'alaikumussalam." Ucap Iva dan Alya bersamaan.

"Berangkat sekarang Va?" Tanya Alya menatap Ivanna yang berada di depannya.

"Tahun depan! Ya sekarang lah." Sengit Ivanna menatap sinis kearah sepupunya itu.

"Santai kali Va. Nggak usah ngegas gitu." Jawab Alya tak kalah sinisnya.

"Bodo amat!" Ivanna berjalan mendahului Alya yang mendengus kesal karena tingkahnya.

Alya mengikuti langkah Ivanna yang berada didepannya dengan sumpah serapah yang menghiasi bibir indahnya tanpa bisa Ivanna dengar.

"Lama banget sih. Cepetan jalannya. Udah kayak keong racun lama banget. Lo yang bawa mobilnya!" Perintah Ivanna dengan nada otoriternya.

"Kamu kira aku asistenmu hah?" Celetuk Alya tapi tetap mengambil kunci mobil yang disodorkan Ivanna.

"Habis ini kamu harus traktir aku makan!" Katanya lagi yang meninggalkan Ivanna dibelakangnya.

Alya masuk terlebih dahulu kedalam mobil tanpa menghiraukan tatapan Ivanna yang menatapnya tajam.

"Untung sepupu. Kalau nggak udah gue ajak lo ke antartika terus gue tinggalin terkubur dalam tumpukan es dan mati membeku!" Oceh Ivanna sebelum masuk mobil.

Mobil silver itu pun melaju meninggalkan halaman rumah Ivanna yang terlihat sedikit sibuk itu.

Ivanna hanya memainkan benda persegi panjang miliknya tanpa berniat membuka obrolan dengan Alya.

Alya memberhentikan mobilnya tepat didepan sebuah butik besar dengan gaun pernikahan yang dipajang didepan kacanya.

"Incess, kita sudah sampai. Silakan turun duluan, daku ingin memarkirkan mobil ini terlebih dahulu." Alya membuka suaranya dengan nada yang alay.

"Najis!" Umpat Ivanna dengan muka jijik dan langsung turun tanpa disuruh dua kali.

Alya tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi Ivanna. Sebenarnya dia sendiri geli mendengar suaranya tadi.

Ivanna berjalan memasuki butik itu dengan dua pelayan yang sudah menyambutnya.

"Selamat pagi, dengan nona Ivanna?" Tanya pelayan yang Ivanna lihat bernama Sania di dadanya.

"Iya."  Ucap Ivanna singkat, padat dan jelas.

"Mari ikut kami." Ujar yang satunya lagi bernama Nadya.

Sania dan Nadya berjalan terlebih dahulu dengan Ivanna yang mengekor dibelakangnya.

Ivanna melirik kanan dan kiri yang terpajang gaun pengantin disepanjang ia melewati sudut demi sudut butik itu.

"Nah ini dia salah satu gaun pengantin terbaik di butik kami. Warnanya soft terus nyaman dipakai nona." Jelas Sania sambil memegang salah satu gaun berwarna peach yang sangat cantik.

"Modelnya juga nggak nora. Pokoknya cocok buat karakter nona Ivanna." Tambah Nadya.

Ivanna hanya melihat gaun pengantin muslim itu dengan pandangan malas. Pernikahan impian Ivanna itu yang pakai gaun setengah lengan, terus rambut yang ditata ala dewi yunani. Itu baru sesuai ekspetasi Ivanna.

MY PERFECT HUSBAND (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang