Salah Paham

27.7K 1.1K 21
                                    

Ivanna merebahkan tubuhnya setelah selesai membersihkan diri.
Matanya terpejam beberapa detik, kemudian kembali terbuka.

Ivanna menggigiti kukunya, hal yang selalu ia lakukan ketika bingung ataupun gugup.

Ivanna menegakkan tubuhnya kembali seraya memilin ujung rambutnya.

Clek..

Suara pintu kamar mandi terbuka dan menampilkan Hersa yang keluar dari sana.

Hersa berjalan mendekati tempat  tidur mereka.

"Kak." Panggil Ivanna pelan.

Hersa mengalihkan perhatiannya kepada Ivanna dan menatapnya dengan tatapan tanya.

"Ivanna tidur di kamar sebelah aja ya," Kata Ivanna pelan. Ivanna mulai berdiri dan jalan menuju pintu.

Langkahnya terhenti saat tangannya ditarik oleh Hersa. Ivanna membalikkan badannya menghadap ke arah Hersa.

"Kenapa?"

"Ivanna nggak terbiasa aja."

"Kalau gitu harus dibiasain. To the point aja kalau Ivanna nggak mau kita tidur satu ranjang."

"Bukan gitu. Cuma Iva belum terbiasa aja." Ivanna mulai panik saat Hersa tiba-tiba berkata seperti itu, walaupun nadanya terdengar biasa saja.

"Ivanna, itu wajar aja. Nggak apa-apa mas bisa tidur di sofa tapi Ivanna harus tetap tidur di kamar ini." Hersa tersenyum seraya mengusap puncak kepala Ivanna penuh kelembutan.

"Beneran nggak ap--"

"Iyaa sayang. Udah sana tidur!" Interupsi Hersa dan mendudukan Ivanna di kasurnya.

"Maaf," Ucap Ivanna lirih saat Hersa berbalik.

"Iya nggak apa-apa. Humairahku."
Ivanna mengernyitkan keningnya.

"Humairah?" Ulang Ivanna dengan wajah bingung. Pikirannya sudah melayang jauh kesana.

"Mantan kakak? Kakak salah nyebut nama tadi?" Ivanna terlihat kesal yang dibalas gelak tawa Hersa.

"Bukan mantan tapi pacar." Jawab Hersa yang masih berusaha menahan tawanya.

"Kamu punya pacar?" Ivanna menatap Hersa dengan pandangan tidak percaya.

"Punya dong. Baru jadian."

Wajah Ivanna memerah. Jangan ditanya kenapa. Jelas saja Ivanna marah karena Hersa memiliki pacar. Dan apa katanya tadi? Baru jadian?

Luarnya saja alim tapi ternyata Hersa sama saja dengan laki-laki busuk lainnya. Ungkap Ivanna dalam hati.

"Aish!" Ivanna langsung meninggalkan Hersa dengan kesal.

Hersa sempat terdiam dan tersenyum tipis. Ia mulai merasa bersalah, seharusnya tadi langsung dia jelaskan saja siapa itu Humairah yang dimaksud.

Hersa juga tidak menyangka bahwa Ivanna tidak mengenal Humairah. Ingin dikejar tapi Hersa tau Ivanna tidak akan mau mendengarkannya. Sifat Ivanna sangat mudah untuk ditebak.

Ivanna berjalan dengan cepat keluar dari kamarnya. Mulutnya tak henti mengucapkan sumpah serapah untuk Hersa.

"Laki-laki nggak tau diri!"

"Siapa kak?" Suara itu menghentikan Ivanna dari langkahnya. Ivanna menolehkan kepalanya ke kiri dan mendapati Elva sedang menatapnya dengan pandangan aneh di ruang tamu.

"Kok kamu belum tidur?" Tanya Ivanna sedikit terkejut.

"Hehehe nggak, nunggu MuBank selesai. Ada Exo my oppa-oppa." Kata Elva cengengesan.

MY PERFECT HUSBAND (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang