"Sayangnya kau tidak akan bisa pergi Nana..." Ucap Taehyung dengan suara deepnya.
*Hey! Your cute Oppa call! Ya! Ya! Nana! Yaaaaa!!!*
Aku terkejut dan segera berlari mengambil ponselku yang tergeletak di atas meja TV. Sial, aku lupa soal nada dering itu.
"Ne oppa?"
"Nana! Kau tidak kembali kesini?! Kau bekerja di BTS! Berita apa ini, ya! Penghianat! Kau sudah berjanji!"
"Ya! Aku tidak pernah berjanji! Dan tidak akan kembali kesana!"
"Ya! Kau menbentak oppa?!"
"Ahh... Oppa yang duluan"
"Kau... Kembali kesini! Dan akan kuberikan bayaran dua kali lipat cepat!"
"Tidak mau! Kau selalu mengerjaiku! Kau dan Chanyeol oppa selalu menyiksaku!! Tidak akan pernah!"
Kumatikan telfon itu, dan menarik nafas dalam. Bagaimana bisa mereka tau?
*Hey! Your cute Oppa call! Ya! Ya! Nana! Yaaaaa!!!*
Ku tatap ponsel itu cukup lama sebelum kembali mengangkatnya.
"Nana yang manis, maaf ya. Oppa tidak akan menyiksamu lagi, ayo kembali sayang..."
"Oppa, itu hanya mempan pada Chanyeol oppa saja. Jangan begitu padaku, menjijikan"
"Kau, YA!! Oh ayolah Nana... Siapa lagi yang akan masak enak disini? Aku sudah rindu sekali dengan masakanmu. Kau tidak mau bercanda dengan oppa tercintamu lagi? Kita nonton, membeli make up? Um um?"
"Jangan merayuku Oppa. Aku sedang bekerja, aku sibuk"
"Kau menghindari kami, asal kau tahu saja BTS itu lebih parah! Mereka punya tiga pasang. Kuberitahu ya.."
"Yang pertama Taehyung dan Jungkook, mereka itu parah! Bahkan mereka bisa melakukannya di ruang ganti saat MMA! Aku pernah memergokinya"
"Kau serius Oppa?" Cicitku. Oh aku mulai takut, dan tadi mereka bilang dua tapi ini tiga. Siapa yang benar?
"Dengar dulu! Yang kedua itu Jimin dan Yoongi, mereka mungkin hampir seperti kami. Hanya saja, mereka lebih sering cek cok, dan kemesuman Jimin itu ada diatas Chanyeol! Percayalah, ia akan sering menggerayangi Yoongi setiap ada kesempatan"
Benar saja begitu aku melirik pasangan itu, Jimin sedang asik menggerayangi bokong Yoongi dan merengek tak jelas.
"Yang terakhir, mungkin kau tidak akan percaya itu Namjoon dan Seokjin. Mereka pintar, makanya bisa menutupi. Mereka cukup dewasa dan tahu malu juga. Tapi kau tau kan kalau sudah ingin ya, mau bilang apa?"
"Oppa... Bebaskan aku" Cicitku
"Ya, kemarilah sayang. Jangan tandatangani kontrak itu, cepat kemari"
"Kenapa Oppa tidak telfon dari kemarin!! Aku sudah tanda tangan! Heee... Ottoke? Kau jahat sekali Oppa, kau melepaskanku... Kau, kau bukan oppa ku lagi!"
"Ya! Itu kesalahanmu! Kenapa tidak bicara dengan Oppa dulu ha?! Dasar, terima saja nasibmu! Kalau luang temanilah Oppa ke salon oke.. Bye honey, bersenang senanglah"
"Andwee... Oppaa... Baek oppa... Heee"
*Tring... Tring*
Itu suara ponsel Taehyung.
"Tumben hyung?"
"...."
"Wah... Iya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
BTS Maid (End)
FanfictionWarn! Ada boy x boy, ada lurus juga! Nana, seorang mahasiswi S2 yang memiliki setumpuk pekerjaan freelance dan pekerjaan dari dosen ditambah tugas kuliah. Namun memilih untuk kembali menjadi maid di dorm BTS, sebagai bahan penelitiannya. Menghadapi...