25. Toxic mom(?)

206 11 0
                                    

10 menit ia duduk di kamar mandi, mencerna semua yang terjadi. Meluruskan pemikiran dan meneguhkan dirinya. Meyakinkan bahwa semua nasalah ini akan ada jalannya.

Hari ini member membutuhkannya, ia sudah terlanjur mengiyakan permintaan sang manager untuk mengurus member yang sakit. Dan Jian, dia sudah besar, ibunya juga sudah dewasa, mereka yang harus bicara. Jian akan tetap tinggal atau pergi dari apartemennya bukanlah masalah besar. Ia tetap bisa menemui adiknya di kampus atau luar kampus. Biarkan semuanya berjalan sebagaimana seharusnya.

Setidaknya pikiran itulah yang terus ia putar dalam kepalanya, untuk menenangkan diri. Mematikan hatinya yang masih berusaha mengiyakan perkataan eommanya. Hari ini hatinya tak boleh menang. Masih banyak tugas yang menantinya. Ia berlatih sudah lebih dari 5 tahun, semuanya tidak akan hilang secepat itu. Tidak boleh.
.
.
.
Nana keluar dari kamar mandi, menghampiri Hoseok yang masih duduk di sofa.

"Heii... Ada apa?" Tanyanya cemas. Menarik Nana untuk masuk ke dekapannya.

"Eomma menelfon ku, dia bilang Jian tidak mengangkat telfonnya dan menyalahkanku. Hah... Aku masih lemah, tapi tak apa, ini hanya latihan" Ucap Nana, mengeratkan pelukannya.

Dalam dekapan Hoseok, entah mengapa ia merasa tenang dan nyaman. Laki-laki ini tak mengatakan apapun, hanya usapan lembut di kepala dan punggung yang ia rasakan. Tenang sekali.

"Oppa, terima kasih" Ucap Nana melepaskan pelukan mereka.

"Maaf aku tak tahu harus bicara apa"

Nana mengangguk dan kembali memeluk Hoseok "Entah kenapa aku merasa lebih baik hanya dengan pelukan"

Nana terkekeh dan kembali melepas pelukan itu "Harus mengganti kompres mereka"

"Kau serius?"

Nana mengangguk. Masuk ke kamar Minyoon, untuk mengingatkan Yoongi menggantikan kompres Jimin. Dan ke kamar Namjin untuk menggantikan kompres keduanya. Sedangkan Hoseok mau tak mau mengurus Taekook.
.
.
.
.
.
.
.

Semua berjalan sama seperti bagaimana ia merawat Yoongi kemarin. Yoongi hanya membantu merawat Jimin, karena ia sendiri masih butuh istirahat juga. Sehingga sebagian besar tenaga Nana terkuras habis.

Jam sudah menunjukkan pukul 7 malam. Semua member sudah merasa baikan. Suhu tubuh mereka mulai normal, dan mulai merasa bertenaga. Sehingga Nana merasa ini sudah waktunya pulang.

"Oppa, sepertinya aku harus pulang"

Hoseok mengangguk dan berdiri mengambil kunci mobilnya "Oppa antar"

Nana yang merasa sudah sangat lelah, menerima ajakan itu dengan penuh suka cita. Bayangkan saja, ia bergantian mengerjakaan berbagai laporannya dan juga merawat para member. Catat: tanpa tidur siang. Melelahkan.

Di mobil Nana memilih untuk tidur, namun matanya justru tetap terbuka. Kalau dipikir lagi hari ini walau melelahkan, cukup menyenangkan juga. Ia senang mendengar Taehyung yang sering kali mengigau dalam tidurnya, atau Jungkook yang mengeluh semua makanan yang ia makan pahit. Namjoon yang memanggilnya eomma. Hahahaha gila.

"Kau senang? Memikirkan apa?" Tanya Hoseok, yang melihat Nana tersenyum-senyum.

"Sangat senang. Setiap orang punya tingkah yang berbeda kalau sakit, untuk member BTS aku beri bintang 4 karena mereka sangat lucu, kkkk"

"Syukurlah kau senang"

"Memangnya oppa tidak senang?"

"Yaahh, bagaimana ya, mungkin di tengah-tengah"

Nana mengangguk, namun mulutnya justru bertanya "Di tengah-tengah bagaimana?"

"Lebih banyak lelahnya, mereka sungguh sangat rewel"

BTS Maid (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang