5

371 25 0
                                    

Ini hari ketigaku bekerja. Tepatnya setelah serangkaian peristiwa drama dan lebay yang terjadi kemarin. Kalu diingat-ingat aku jadi kesal sendiri dengan tingkah drama yang kumiliki.  Kalau sudah terlanjur keluar begitu kan bikin malu saja.

Semua masakan sudah siap dimeja. Ini sudah jam 7 pagi dan belum ada satu orangpun yang keluar kamar. Apa aku harus membangunkan mereka?

Tapi, jam berapa mereka tidur semalam? Apa mereka masih lelah? Hah... Aku tak tahu jadwal mereka.

Hubingi manager saja dulu, segera ku ambil ponsel dan menghubungi nomor manager mereka. Untunglah di dering pertama sudah dijawab.

"Halo Nana, ada apa? Apa ada masalah?"

"Umm sarapan mereka sudah siap, tapi aku ragu mau membangunkan. Apa mereka jadwalnya padat semalam? Mereka butuh istirahat lebih tidak?"

"Ohh tenang saja, mereka tidak begitu lelah. Mereka luang dari jam 5 sore"

"Ohh oke. Oh ya, apa manager bisa memberikan jadwal mereka padaku? Agar aku tahu harus menggangu atau tidak. Ah tidak perlu terlalu detai, cukup waktu sibuk mereka saja, jamnya saja"

"Umm... Kau tau ini sedikit..."

"Aku hanya butuh jamnya saja, tidak perlu lokasi atau detail kegiatan. Aku hanya ingin memastikan tidak menggangu waktu istirahat mereka"

"Ahh... Baik lah, nanti aku kirim ok"

"Terima kasih mananger-sshi"

Oke satu masalah selesai, sekarang mari membangunkan mereka. Ah aku mulai dari Kamar Hoseok sajalah, ia bisa membantu.

Kumasuki kamar yang berada paling pojok, setauku sih kamar Hoseok oppa. Tapi kok... Berantakan begini. Perasaan baru kemarin aku rapikan.

Dari bentuk dan tata letak baju dan bokser yang berserakan di lantai, gundukan selimut diatas kasur yang berisi dua kepala yang sedikit muncul, ini...

Eh bukannya tiga pasang itu Taekook, Minyoon, dan Namjin. Berarti Hoseok sendiri. Tapi itu siapa?

Kusibak sedikit selimut itu, hanya sampai sebatas bahu saja. Karena aku tahu seperti apa di dalam sana.

Loh kok pasangan Namjin disini? Bukannya kemarin disini Hoseok dan Jimin?

"Umm... Oppa... Oppa, bangun" Ucapku seraya mengguncang bahu Namjoon yang berada di sisi ranjang tempatku berdiri.

"Uhh... Jangan menggodaku chagi.." Gumam Namjoon. Oh dia pikir aku Jin hyung?

"Aku Nana oppa... Ayo bangunlah. Seokjin oppa bangun, ini sudah jam 7 pagi" Kini aku beralih mengguncang bahu Seokjin.

Seokjin mulai menggeliat dan membuka matanya. Cukup lama sampai ia tersadar dan seluruh rohnya kembali ke tubuhnya.

"OMO! Nana, apa yang kau lakukan disini. Kami uh kami" Akhirnya rohnya sudah lengkap. Dia sampai gelagapan begitu, seperti dipergoki pak RT saja.

"Arra... Bangunlah oppa, sarapan sudah siap. Apa kau butuh salep?"

"Uh? Kau..."

"Aku paham oppa. Apa butt mu sakit? Dimana kalian taruh salep? Nanti aku bawakan" Ucapku santai sambil memunguti pakaian yang berserakan dilantai.

"Ada di kotak obat" Cicitnya masih terus berusaha menutupi tubuh bagian atas yang dipenuhi bercak merah.

Sudah lama aku tak melihat pemandangan begitu. Kkk sepertinya jiwa fujoku terpanggil kembali.

"Kalian hanya punya satu salep ya? Besok beli lah untuk setiap kamar. Letakkan dikamar mandi" Ucapku, kemudian keluar dan menutup pintu rapat.

Wahh sepertinya cerita lama di dorm EXO akan kembali terulang, ataukah ini lebih parah? Lebih menarik? Semoga saja aku tidak sampai menangis di sini.

Lanjut aku memasuki kamar berikutnya. Oh itu Hoseok! Kamarnya rapih, bersih dan harum. Ini baru namja yang kusuka. Hehehe

"Hoseok oppa... Bangunlah sarapan sudah siap" Ucapku sambil menghoyangkan pundaknya pelan.

"Oh Nana. Apa kau membangunkan yang lain?" Tanyanya sambil beranjak dari tempat tindur.

"Ani hanya seokjin oppa saja. Mereka habis bercinta semalam" Jelasku jujur.

"Yah mereka mengusir ku kemarin, sialan memang. Ayo aku tunjukan yang lebih. Semalam suara Yoongi hyung, benar-benar membuatku susah tidur"

Hoseok mengajak ku memasuki pintu yang terdapat stiker beruang hitam berukuran sedang tertempel dengan imutnya.

Begitu pintu terbuka satu hal yang tercium sangat pekat "Uhh ini bau sperma"

"Kau menciumnya? Aku tidak mencium apapun" Hoseok mengendus-endus udara di ruangan tersebut. Memcoba untuk menangkap bau yang kucium.

"Penciumanku memang sedikit tajam" Jawabku sambil menggosok hidung bangirku dengan bangga.

"Pantas saja"

Terlihat gundukan selimut disana, oh satu wajah muncul. Itu Yoongi oppa, wajahnya damai sekali saat tidur.

*SREK*

Gila! Aku terkejut serltengah mati! Hoseok menyingkap selimut itu dengan kasar, sampai aku bisa melihat tubuh telanjang dua namja dengan pose tidak senonoh!

"OMO! ASTAGA OPPA!" Teriakku nyaring, seraya menutup wajah dan membalikkan badanku.

"Uhh Hoseok hyung jangan lihat Yoongi ku" Ucap jimin dengan suara seraknya. Ini mengerikan. 3 tahun bekerja di dorm EXO, tidak pernah aku sampai melihat hal seperti ini!

Paling hanya sampai dada saja! Full naked itu keterlaluan sekali! Aku ini gadis yang masih suci.

"Bangunlah, ada Nana di sini. Sarapan sudah siap"

"OMO! HYUNG! ASTAGA KEMBALIKAN SELIMUT ITU!" Jerit Jimin. Segera menarik selimut di tangan hoseok dan kembali menutup tubuhnya dan tubuh kekasihnya yan mulai agak terganggu.

"Aku harus pergi, nanti aku bawakan salep untuk Yoongi oppa. Setelah Jin oppa selesai menggunakannya" Ucapku dan segera berlari secepat yang kubisa. Sungguh, aroma itu ditambah pemandangan tadi membuat otakku bekerja dengan cepat.

"Hoseok oppa... Kau saja yang bangunkan kamar terakhir. Aku akan membersihkan kamarmu dulu"

"Kenapa? Bukankah Chanbaek sama saja?" Tanya Hoseok sambil terkekeh.

"Ani! Chan atau Baek oppa tidak pernah naked di depanku. Paling hanya bagian atas yang penuh tanda-tanda saja. Tidak pernah ada yang membuka sepenuh itu!" Keluhku, sambil terus menggeleng berusaha menghilangkan bayang-bahyang tadi.

"Wahh maaf. Aku pikir kau tidak masalah, karena sudah membangunkan Jin hyung tadi"

"Jangan lagi, kumohon... Ah salepnya"

Segera aku menuju kamar pasangan pertama yang kumasuki sementara Hoseok membangunkan pasangan maknae.

Ku ketuk pintu hitam itu tiga kali. "Oppa... Jin oppa. Apa sudah selesai memakai salepnya?"

"Tunggu Na"

Tak begitu lama menunggu, keluarlah Jin dengan pakaian lengkapnya. "Untuk apa?"

"Yoongi oppa"

Kuambil salep yang disodorkan Jin, dan kembali ke pintu dengan stiker kumamon tadi.

Ku ketuk tiga kali dan terdengar sautan dari dalam.

"Oppa... Ini salep untuk Yoongi oppa"

Pintu terbuka. Itu Jimin dengan celana bokser saja. Wajahnya merah.

"Oh terima kasih Na..."

"Umm santai saja Oppa. Yang tadi itu menarik loh" Canda ku seraya mengedipkan sebelah mataku. Sepertinya mengusili majikan sedikit saja tidak masalah.

Jimin melotot dan perlahan wajahnya merah padam. Sebelum dia mulai berkata, aku bergegas masuk ke kamar Hoseok.

Kamar Hoseok itu bersih dan rapi, jadi aku hanya perlu membersihkan sedikit saja. Paling beberapa debu yang menempel saja.

Selesai dari kamar Hoseok, aku ke ruang makan sebentar. Menghitung apa mereka lengkap dan sudah sarapan. Satu, dua, tiga... Tujuh, lengkap.

Barulah aku masuk ke kamar yang lain, membersihkan kekacauan yang, ya kau tau sendiri lah.

BTS Maid (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang