49.

166 16 1
                                    

enjoy
.
.
.

Maaf aku telat up. Soalnya laporan sudah sangat menumpuk 😅

Entah kenapa mengurus kantor barunya membutuhkan waktu yang cukup lama. Karena ternyata Nana diberikan ruang kosongan, dan ia diberi dana mentah untuk membeli dan mempersiapkan semuanya dibantu oleh staf magang. Mulai dari meja, sofa, komputer, rak, dll.

Sampai awalnya ia berfikir akan pulang cepat jadi harus pulang tengah malam. Begitu sampai ia disambut dengan kehadiran appanya yang sudah duduk di sofa. Hah... Sepertinya ia tau akan membahas apa.

"Appa... Jian dan Soobin sudah tidur?" Tanya Nana sambil tersenyum manis.

"Sudah. Cepat mandi dan duduk disini" Perintah Yang Bin mutlak.

Nana bergegas mandi dengan cepat dan mengenakan kaos dan celana longgar hitam. Kemudian duduk di hadapan appanya.

"Ini sudah malam. Appa tau kau pasti lelah. Jadi ini..."

Yang Bin menarik lengan kanan Nana dan mengenakannya sebuah gelang perak dengan garis kuning ditengahnya. Membuat Nana terpaku tak percaya. Ia sangat tau gelang apa ini.

"Appa... Ini warna kuning"

"Hukuman mu"

"Bagaimana kalau aku dalam bahaya? Firasatku sangat buruk belakangan ini"

"Tak akan"

"Appa... Aku akan ke gwangju weekend ini--"

"Appa bisa menonaktifkannya saat kau dalam kondisi genting. Tenang saja"

Yang Bin menepuk kepala Nana pelan sebelum kemudian berlalu kembali ke apartemennya. Meninggalkan Nana yang menggerutu kesal.
.
.
.
.
.
.
.

"Nanaaa.... Dimana kaos hitam garis merah kesayangan ku itu?" Teriak Jimin dari kamarnya. Membuat Nana yang sedang membersihkan air purifier di ruang tengah, bergegas menghampirinya.

"Ada banyak baju lain yang bisa kau kenakan Jim" Ucap Nana sedikit kesal, melihat closet Jimin dan Yoongi yang sudah berantakan.

"Tak sopan!" Jimin menggeplak Nana dengan celana jeans yang ia pegang. Karena memanggilnya tanpa embel-embel oppa.

"Terserah, ini pakai baju warna kuning saja" Nana menyerahkan baju kuning cerah yang tampak mencolok dimatanya. Sebagai pengganti baju blaster yang belum ditemukan.

"Aku mau baju kesayangan ku"

"Ayolah... Toh oppa akan pergi dengan noona stylis untuk beli baju kan?"

"Nanti moodku jadi buruk"

Dengan kesal Nana menghela nafasnya begitu panjang. Kembali mencari dimana letak baju blaster itu. 

"Oppa taruh dimana sih?"

"Mana ku tau! Kau yang merapihkan pakaian dari laundry"

"Pakai baju hitam saja ya?" Nana menyerahkan sweater hitam polos yang ia temukan. Berharap drama mencari baju yang hilang ini cepat berakhir.

"Tak mau! Lagian kenapa kau harus datang jam 9 sih?! Kalau kau datang lebih pagikan bajunya bisa lebih cepat ketemu!"

"Oppa aku harus meluangkan waktu untuk dongsaeng ku juga! Mulai hari ini dan seterusnya, aku akan tetap datang jam 9!"

"Dongsaeng mu sudah besar semua. Fokus saja pada pekerjaan mu, apa susahnya sih?"

Nana memilih untuk diam dan tak membalas perkataan Jimin. Untuk saat ini, ia harus bisa mengontrol emosinya dengan baik. Jangan sampai terpancing pada hal-hal kecil.

BTS Maid (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang