Enjoy
.
.
.
.Nana terbangun dari tidurnya, menatap langit-langit kamar yang masih gelap. Namun matahari sudah mulai naik. Ia terkejut begitu mendapati lengan Hoseok yang melingkar di pinggangnya. Mengingat kejadian semalam yang begitu aneh dan bodoh.
Hah... Mereka bilang ia seorang pied piper, tapi siapa sesungguhnya pied piper disini? Hoseok benar-benar menyeretnya kedalam lubang yang selama ini ia takuti dan jauhi.
Dengan perlahan Nana melepaskan dirinya dari pelukan Hoseok.
"Kau sudah bangun..."
Suara serak Hoseok, membuat tubuhnya meremang. Sial, suaranya sexy sekali. Nana hanya mengangguk, dan dengan cepat bangun dari tempat tidur.
"Mau kemana? Ini masih jam 6"
"Jam 6?"
Nana baru sadar begitu melihat jam di nakas sebelah Hoseok. Sial, apa yang terjadi? Ini aneh biasanya ia selalu bangun jam 4 atau 4.30 pagi. Tapi ini jam 6?
"Humm, kemarilah tidur lagi"
Hoseok menepuk sisi tempat tidur yang tadi ditempati Nana. Tubuhnya menggeliat, berusaha untuk bangun, namun masih nyaman tidur. Tidur sambil memeluk Nana, membuatnya tidur begitu lelap. Aroma Nana yang begitu hangat, benar-benar menenangkan. Seingatnya dulu kekasihnya ini memiliki aroma citrus yang begitu segar. Apa itu parfum? Dan semalam itu benar-benar aroma tubuh Nana?
"Aku keluar dulu oppa"
Nana bergegas keluar dari kamar Hoseok. Memperhatikan sekitarnya, takut-takut ada fans atau reporter yang melihatnya keluar dari kamar Hoseok.
"Wahh gila... Ternyata benar, Hoseok oppa menyewa seorang jalang"
*deg*
Nana menoleh arah suara di punggungnya. Perempuan itu baru keluar dari kamar yang ada di sisi kanannya. Hanya berjarak 3 kamar dari kamar Hoseok.
"Ohh ternyata Nana... Maid yang merangkap menjadi jalang... Apa kau digiliri setiap member?"
Nana terpaku. Ia baru bangun dan nyawanya belum 100% terkumpul, sehingga otaknya masih mencerna apa yang baru saja dikatakan wanita itu.
"Jalangnya bangtan? Pffftt mereka mana mau"
Nana mengibaskan tangannya didepan wajahnya sendiri. Berusaha menghentikan tawanya, begitu ia mengingat anak bangtan itu sedang senang-senangnya belok.
Wanita itu mengernyit, tak suka dengan respon Nana yang terlalu santai. "Kenapa kau keluar dari kamar Hoseok, pagi-pagi begini?"
"Kenapa kau mau tau sekali? Ayolah, kalau kau sesaeng senior tak mungkin bertanya hal-hal enteng seperti ini. Anak baru ya?"
Wanita itu terdiam. Ia terkejut, karena baru mengingat sesuatu. Ia tau Nana itu sangat terkenal di kalangan sesaeng. Nana terkenal sebagai setengah malaikat setengah iblis. Ia bisa begitu baik bahkan pada mereka yang haus informasi, asalkan mereka juga bersikap baik. Dan bersikap seperti iblis, disaat mereka begitu bersikap melewati batas dan keterlaluan.
Dan sekarang yang dihadapannya ini iblis atau malaikat?
"Aku baru sebulan. Dan kau belum menjawab pertanyaanku"
"Ohh ayolah, anak sendok emas lagi? Kalian ini... Belajar, dan bekerjalah dengan benar, kalau tidak tidurlah dengan tenang sana. Ckck..." Nana melambaikan tangannya. Hendak pergi dari sana. Namun wanita itu segera berdiri dihadapannya.
"Kau sedang apa dikamar Hoseok?"
Nana mengernyit dan menggelengkan kepalanya. Anak ini gigih juga "Hoseok sedang sakit, jadi aku merawatnya semalaman. Kenapa? Aku juga sedang liburan disni. Bisa-bisanya mereka memanggilku seenaknya. Sudah, kau intili saja bangtan sana. Aku sedang libur"
KAMU SEDANG MEMBACA
BTS Maid (End)
FanfictionWarn! Ada boy x boy, ada lurus juga! Nana, seorang mahasiswi S2 yang memiliki setumpuk pekerjaan freelance dan pekerjaan dari dosen ditambah tugas kuliah. Namun memilih untuk kembali menjadi maid di dorm BTS, sebagai bahan penelitiannya. Menghadapi...