Enjoy
.
.
.Siang ini seharusnya Nana tenggelam dalam kelembutan dan keharuman alam kapas yang begitu nyaman dan hangat. Namun semua berakhir begitu seorang yang ntah siapa masuk ke kamarnya tanpa diundang dan mengatakan
"Ikut aku, dongsaeng mu ada bersama ku"
Seketika seluruh nyawanya terkumpul menjadi satu. Dengan tergesa mengejar laki-laki dengan stelan serba hitam itu. Ia membawanya ke salah satu ruang rapat di hotel itu.
Mata Nana membulat, mulutnya menganga begitu lebar. Ia melihat dongsaenya duduk di sudut meja dengan tangan yang sibuk dengan berbagai dessert manis dan jus lemon, sangat santai. Bahkan dongsaengnya melambai dan tersenyum senang.
"Wahh... Ulah siapa ini?" Tanya Nana dengan nada lembut, namun penuh penekanan. Mentap setiap orang yang ada di ruangan, BTS, manager dan satu orang lagi ia tak tau siapa.
"Duduk dulu" Manager menarik kursi di sampingnya, mempersilahkan Nana duduk.
Namun karena sedang bagitu kesal, Nana justru berjalan kearah dongsaengnya dan menggeplak kepala dongsaengnya itu cukup keras.
"Ayo pergi!"
"Aiss... Sakit noona! Hyung deul butuh bantuan mu jadi ayo bantu!"
"Noona disini untuk liburan. Cepat bangun!"
Baru saja Jian bangkit dari kursinya dengan wajah memelas dan penuh permintaan maaf, hendak mengikuti langkah kaki noonanya, namun kalimat Jungkook menghentikan keduanya.
"Nana... Kumohoonn bantu aku"
"Haiss" Nana melambaikan tangannya, menolak segala bentuk aegyo yang Jungkook keluarkan untuk merayunya.
"Apa sebegitu tak maunya bekerja sebentar saja, dan menolong kami?" -Namjoon.
"Ku pikir kita teman" -Jin.
"Terserah kalian, aku hanya mau liburan yang benar-benar libur"
Nana kembali melangkah, menarik Jian bersamanya. Namun lagi, kini Taehyung menghadangnya.
"Kumohoon Na... Aku... Aku ugghhh ada yang menaruh kamera dikamar ku dan Jungkook"
Nana mengernyit. Matanya beralih pada Jungkook yang menunduk dengan kuping yang memerah. Sampai matanya menatap satu namja yang berada di depan laptop, matanya sibuk bergulir dengan cemas. Kembali lagi manatap Taehyung yang begitu memelas.
"Lantas? Hanya kamera saja, jangan berlebihan"
Nana hendak menggeser Taehyung yang menghalangi jalannya, namun kalimat dari manager membuatnya kembali berhenti.
"Kamera itu merekam Taehyung dan Jungkook bercinta. Dan kita masih tak tau kameranya diletakkan dimana, hanya sinyal saja yang terlacak."
"Bercinta?"
"....."
"Pfffttt... Astagaaa ahahahaha aduuhh perut ku. Uhh aku harus dibayar mahal untuk ini"
Nana menepuk pundak Taehyung seraya memberikan tatapan jahilnya. Menghapiri namja yang pastinya adalah penggantinya itu, mengambil alih laptop namja itu.
"Hoo... Lion Bunny lagi. Dia pasti senang mendapat asupan panas. Kalian beruntung dia hanya mengoleksi untuk kebutuhan pribadi saja"
Nana merenggut tak senang dengan apa yang ia kerjakan. Matanya menatap kesal laptop yang terus berbunyi *tet tet* tanda kodenya ditolak.
"Hah..." Nana menatap pemilik laptop dengan wajah kesalnya. "Kau bukan ghost hacker?"
Namja itu menangguk "Aku kuat di penyandian, jadi kupikir tak akan masalah"
KAMU SEDANG MEMBACA
BTS Maid (End)
أدب الهواةWarn! Ada boy x boy, ada lurus juga! Nana, seorang mahasiswi S2 yang memiliki setumpuk pekerjaan freelance dan pekerjaan dari dosen ditambah tugas kuliah. Namun memilih untuk kembali menjadi maid di dorm BTS, sebagai bahan penelitiannya. Menghadapi...