6

341 20 0
                                    

Semua tugasku sudah beres. Mereka juga sudah pergi entah kemana sejak satu jam yang lalu. Yang jelas berdasarkan jadwal sibuk yang kuterima, mereka baru akan pulang jan lima sore nanti. Dan ini baru jam sepuluh pagi.

Sore nanti mereka pasti lapar. Aku buatkan makanan untuk mereka saja biar nanti tinggal dihangatkan.

Satu jam berkutat di dapur, semua masakan sudah beres. Masuk ke mangkok dan kusimpan dalam kulkas. Tidak lupa kutempeli notes di depan kulkas.

'Makanan sudah siap, nanti oppa tinggal hangatkan. Kalian sudah bekerja keras, nikmati makanannya dan istirahatlah. Semangat BTS!'

Lengkap dengan gambar chibi dengan tangan terkepal antusias. Tak lupa aku memberitahu manager mereka, agar mereka tidak makan di luar.

"Hoho mari pergi dengan damai..."

"Oh sial! Harus kekampus untuk mengumpulkan jurnal! Aiss... Maafkan aku tempat tidur, kita tidak bisa bertemu secepat itu"

***

Selesai mengurus segala hal tentang Jurnal yang kuajukan bersama beberapa rekan kampus, yang memakan waktu cukup lama. Akhirnya aku bisa keluar dari ruang penuh buku itu.

Hah... Senangnya. Dulu sewaktu sarjana, rasanya menyenangkan sekali. Walau dengan pekerjaan sebagai pembantu takkan pernah membuatmu benar-benar tenang. Terkadang menjadi cemoohan anak-anak kelas elit yang kebanyakan gaya, atau dikejar-kejar sesaeng fans yang gila informasi.

"Hei! Bukankah kau pembantu di dorm BTS?!" Teriak salah seorang yeoja cantik yang berjala bersama gerombolannya.

Dia tau? Bukankah seharusnya tidak ada yang tau? Ini kan rahasia, untuk menjaga kedamaian ku dan menjaga prifasi member.

"Kau tuli ya?"

"Ha? Menurut mu aku pembantunya atau tidak?"

"Hei, aku bertanya kenapa kau balik bertanya?"

"Jawabamu, jawabku loh" Ucapku cuek. Melanjutkan perjalanan yang tertunda.

Namun lenganku dicekal dan di tarik dengan keras. Membuatku oleng dan jatuh. Hah... Terjadi lagi, aku pikir gelar megister akan membuatku tenang.

Dengan cool aku bangkit dan menatap gadis yang manarikku tepat dimatanya kemudian turun hingga kekaki. Kekaki loh ya bukan kehati.

"Kau mahasiswi S1? Siapa namamu? Jurusan apa? Hati-hati loh ya... Aku asisten matakuliah umum untuk S1 loh" Mengancam? Oh tidak, aku hanya bertanya kok.

"Kau, kau benar-benar maid BTS! Aku melihatmu dengan jelas keluar dari apartemen mereka!"

"Oh yasudah. Aku permisi dulu ya, harus cepat sampai rumah" Ujarku sambil memberikan kedipan kepada mereka.

"Hei! Jawab pertanyaan ku!"

"Ck! Memang kau bertanya? Aku bilang tidak, apa kau mau percaya? Kau hanya mendengar apa yang ingin kau dengar saja"

"Kau... Dasar menjadi babu saja lagakmu sombong sekali! Aku tau kau menjadi pembantu di rumah profesor Kim kan! Lulus dengan mencari perhatian cih!"

"Oh ya? Menurutmu begitu? Apa aku semempesona itu? Lulus 3 tahun dengan IPK sempurna? Wah aku tau aku memang sangat berkaharisma dan mempesona"

"Sudah ya, aku banyak pekerjaan. Kalian carilah kesibukan lain, jangan mengusik hidup orang saja"

Hoho bisa juga aku menghadapi orang-orang seperti itu ya. Seingatku saat bekerja di EXO aku sudah habis dipojokkan. Bangganya bisa berkembang.

***

Rumah adalah tempat ternyaman. Di sinilah aku bercumbu ria dengan kasurku tercinta. Rasanya sudah lama sekali aku bisa bergelut dengan kekasihku ini lebih dari 4 jam.

Katakan selamat tinggal pada dunia dan haii dunia gelap yang tenang.

**Author prof**

"Kita makan kemana hyung?" Tanya Jungkook pada managernya.

"Di dorm. Nana sudah masak, kalian tinggal panaskan saja. Pulanglah, aku duluan ya" Jawab managernya sambil berlalu, meninggalkan tujuh mahluk tampan itu di ruang dance.

"Nana tidak mengirim chat padaku" Ucap Taehyung dengan raut sedihnya.

"Untuk apa dia mengontakmu?" Ketus Jungkook.

"Oh bunnyku yang imut, aku kan sudah memberikannya kontakku"

"Aku bersyukur dia bukan perempuan genit seperti nuna stylish yang kemarin" Ucap Jungkook, dengan senyum remeh dan kekehan kecil yang menandakan ia kesal mengingat hal itu.

"Sudah kalian jangan mulai lagi. Ayo pulang sekarang. Aku sadah lelah" Ucap Jin dan menarik kedua maknae itu bak anak kucing.

Begitu sampai di dorm sebagian dari mereka tergeletak di sofa TV, sebagian lagi sudah di meja makan, dan sebagian tepatnya Jin dan Yoongi berada di dapur untuk menghangatkan masakan yang sudah di buat Nana.

"Hyung ini tulisan Nana?" Tanya Namjoon. Saat ia melihat tulisan ceker ayam pada note yang ditempelkan Seokjin di meja makan.

"Menururmu siapa lagi?" Ketus Yoongi, sambil meletakkan masakan yang sudah siap. "Hei.. Kalaian cepat kesini kalau mau makan" Teriaknya memanggil Taehyung dan Jimin yang asik dengan dunia mereka di depan TV.

"Coba aku lihat hyung" Jungkook mengambil sticky note yang diberikan namjoon dan terkekeh melihat apa yang tertulis disana.

"Kkk... Manis sekali, apa noona mau menikahiku ya?" Ucap Jungkook asal.

"Ha? Kau bilang apa?" Celetuk Taehyung yang baru saja duduk saat Jungkook mengucapkan kalimat randomnya.

"Aku mau menikahi noona, kenapa?"

"Hei! Siapa yang marah karena aku memberikan nomor penselku hm? Kau mau berubah? Ohh baby, aku sudah mengincarnya duluan" Sahut Taehyung penuh mengejek.

"YA! Kalian pikir dia siapa ha? S2 psikologi, lulusan terbaik, sedang menyusun tesis, dia hanya datang kesini untuk tesisnya. Kalian pikir dia mau dengan anak yang bahkan masih menyusun skripsi?" Sahut Yoongi, membawakan rentetan realita kepada dua maknae.

"Hyuung! Kau kejam sekali" Sahut Jungkook dan Taehyung bersamaan.

"Ingat dia akan berfikir panjang untuk berpasangan dengan idol" Imbuhnya lagi. Lalu mencomot makanan yang sudah tersedia.

"Hah... Hyung kau benar-benar menghancurkan ku" Sahut Hoseok.

"Hoseok hyung! Kau juga menyukai Nana?!" Tuntut Taehyung.

"Menurutmu? Aku satu-satunya yang tidak mengikuti permainan gila kalian untuk berbelok, jelas aku memiliki peluang lebih banyak"

"Ya, ya... Kalau kalian suka, ya coba saja dulu. Diterima atau tidak itu pilihan Nana" Sahut Jin, yang sudah tah habis pikir dengan dongsaeng-dongsaengnya ini.

"Kau terbaik hyung" Sahut Hoseok.

"Sudah jangan bicara lagi, makan" Ucap Jin begitu Jungkook dan Taehyung akan berbicara.

Saat mereka sedang asik makan, di sebrang sana. Di tempat yang berbeda, Nana dengan hidung yang memerah... "Hatchim... Uhh apa ada banyak debu disini?"

BTS Maid (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang