10

269 19 0
                                    

Hari sudah siang saat Nana dan para member BTS, bersantai di depan TV. Nana sedari pagi masih saja diam tak bersuara, ia hanya berkata seperlunya dan sesingkatnya. Membuat para member sedikit khawatir.

Jin sudah berulang kali menanyakan apa dia baik, namun jawabannya selalu sama, iya.

"Na, kau bisa cerita. Kalau ada masalah, dari tadi sikapmu aneh sekali" Ujar Hoseok dengan penuh kekhawatiran.

Nana tersadar dari lamunannya, menatap Hoseok cukup lama sebelum kemudian ia tersenyum hangat.

"Terima kasih kalaian menghawatirkanku, tapi aku serius baik-baik saja. Hanya kebiasaanku saat memikirkan kasus"

"Kasus apa yang kau pikirkan sapai seperti itu?" Tanya Hoseok.

"Kerahasiaan klien nomor satu" Jawab Nana.

Hoseok hanya mengangguk pasrah. Dia mau bilang apa kalu sudah membahas kode etik begitu.

"Malam ini kalian ke Cafe kan? Kalian bisa datang sendiri?"

"Ada apa? Bukannya tadi sudah janji, kita berangkat bersama. Dan kau diam disini kan" Tutur Jungkook.

"Ah iya maaf aku lupa"

Kembali mereka fokus dengan movie yang berputar di TV, maknae line begitu heboh, sedangkan hyung line mengangguk-ngangguk dan sesekali mengomentari filmnya.

Satu hal yang Nana tangkap. Ada yang salah dengan Yoongi. Sedari tadi ia seperti penuh kecemasan, dan tampak tertekan.

"Yoongi oppa, kau ada masalah? Apa pekerjaanmu begitu berat?" Tanya Nana. Jiwa psikolognya tak pernah diam kalau sudah melihat gelagat seseorang yang berteriak minta pertolongan seperti itu.

Yoongi yang tiba-tiba ditanyai hal seperti itu, cukup terkejut dan heran.

"Tiba-tiba saja, aku baik-baik saja" jawab Yoongi cuek.

"Mau bicara berdua?" Tanya Nana hati-hati.

Ia bangkit dan menuju dapur dengan ekor mata yang mengajak Yoongi ikut,  untuk bicara berdua. Di ambil segelas air putih dan disodorkan di depan Yoongi, yang sudah duduk manis di meja makan

Nana ikut duduk di depan Yoongi dengan segelas airnya juga. Ia tatap Yoongi lamat-lamat, yang mulai salah tingkah.

"Kenapa kau cemas sekali? Apa ada suatu hal yang begitu berat di pikiranmu?"

Yoongi termanggu dengan pertanyaan Nana, ia keheranan setengah mati. Tiba-tiba saja melupakan bahwa Nana adalah sarjana psikologi dan sebentar lagi menyusun tesisnya.

"Sudah berapa lama terakhir kau melakukan konseling dengan psikolog?" Tanya Nana lagi.

"Sudah sangat lama sekali, saat aku dikatakan bersih dari depresi"

"Big-hit, tidak meminta kalian melakukan konseling rutin ya?"

Nana meminum air putihnya sekali teguk. Begitu Yoongi menggelengkan kepalanya.

"Oke, ayo mulai konseling pertama mu, setelah sekian lama"

Yoongi membisu sejenak. Ia meneguk air yang ada di hadapannya sampai tandas.

"Kau dengan jurusan psikologimu itu, sedikit merepotkan ya?" Sindir Yoongi.

"Apa aku melangkah terlalu jauh? Atau terlalu tiba-tiba?" Balas Nana, sedikit merasa bersalah. Sepertinya ia juga melupakan beberapa teori kehidupan tentang jangan ikut campur urusan orang lain.

"Kau mulai menjengkelkan" Balas Yoongi lagi. Begitu jujur dan dingin. Ouuhh Nana mulai tertekan.

"Maaf, aku hanya melihat tatapan dan tingkah oppa, yang seolah berteriak meminta pertolongan"

BTS Maid (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang