"Yup pelakunya back dancer, dari hasil labnya dia memasukkan obat perangsang dosis tinggi kedalam minuman itu. Haahh aku heran, apa motifnya?" Ucap Nana kepada Namjoon, Yoongi dan Hoseok.
Namjoon, Yoongi, dan Hoseok hanya menggeleng. Kemudian Yoongi mengambil ponselnya dan menghubungi mananger mereka. Memberitahukan apa yg sudah terjadi.
"Apa kau akan mencari tahu motifnya?" Tanya Namjoon.
"Hm?" Nana lepas dari renunangnya, menatap Namjoon bingung. Masih mencerna pertanyaan namjoon.
"Ahh... pekerjaan ku sudah banyak, sisanya terserah agensi saja. Beberapa bulan kedepan aku harus sudah menyelesaikan thesis, ditambah infestigasi kasus pembunuhan berantai"
"Arrggghhh aku butuh liburan!" Keluh Nana seraya bangkit dari kursinya, mengambil tas dan bersiap untuk pergi.
"Kau mau kemana?" Ini Jungkook.
"Cafe, mau ikut? ---- Oh! Cepat ikut aku Jeon Jungkook!"
"Ha?" Jungkook hanya melongo mendengar perintah Nana.
"Skripsi mu! Skripsi! Cepat! 10 menit! Bawa semua keperluan mu, buku catatan, laptop, charger,dll"
Jungkook menggaruk belakang kepalanya sambil memamerkan gigi kelincinya. Gemas sih, tapi Nana jadi kesal.
"Dari ekspresimu, sepertinya bab I pun belum kau selesaikan hm?"
Jungkook tertawa kecil, sambil berlari mengemasi barangnya dan merapihkan diri. Begitu selesai Ia kembali ke ruang depan, melihat Yoongi yang meminta bantuan Nana untuk membantunya menyelesaikan skripsi. Huks, Jungkook jadi terharu dengan hyung tsunderenya ini.
"Gomawo hyung" Ucapnya, sambil mencium pucuk kepala Yoongi dari belakang. Membuat empunya dan Nana terkejut bukan main.
"Ya! Pergi sana!" Kesal Yoongi sambil mengusap dahinya yang asal dicium oleh kelinci bongsor ini.
.
.
.
.
.
.
.
."Noona, bisa aku menggunakan ruang special kalian?" Tanya Nana pada Yuri yg sedang menyiapkan pesanannya.
"Tumben?"
Nana menunjuk namja dengan pakaian serba hitam dan masker yang berada di sampingnya.
"Klien?"
Nana menggeleng seraya terkekeh kecil. Noonanya ini seolah lupa, kalau ia tak pernah bertemu klien di siang bolong seperti ini.
"Mengurus skripsi" Jawab Nana santai. Mengambil pesanan mereka dan masuk ke satu ruangan kusus yang berada di atap kafe itu.
Ruangan dengan nuasan kayu yang menenangkan, dihiasi beberapa pohon hijau yang menambah kesan sejuk serta sisi kaca yang menampilkan hiruk pikuk kota, tanpa khawatir orang diluar sana dapat melihat.
"Keluarkan skripsi mu" Pinta Nana, begitu mereka duduk. Seraya ia mengeluarkan laptop dan buku-bukunya juga.
Jungkook dengan patuh membuka laptop dan membuka file skripsinya.
"Beritahu aku, apa yang kau harapkan dari jurusan yang kau ambil ini"
Jungkook mengernyit, ini tak ada hubungannya dengan skripsinya. "Jujur, aku sangat ingin mendapat inspirasi untuk musik dan lagu yang kubuat bisa semakin berwarna"
"Kau bisa mendapatkan itu dengan mudah, kalau mengambil jurusan musik"
Jungkook segera menggeleng "Aku tau, tapi itu tak akan membuat warna baru dalam musik yang ku buat"
Nana mengangguk mulai memahami, mengapa anak ini lebih memilih mengambil sastra ketimbang jurusan musik atau jurusan yang berhubungan dengan idol. Dan juga paham mengapa skripsinya lebih terlihat seperti lirik lagi yang ceritanya harus ditebak oleh pembaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
BTS Maid (End)
FanfictionWarn! Ada boy x boy, ada lurus juga! Nana, seorang mahasiswi S2 yang memiliki setumpuk pekerjaan freelance dan pekerjaan dari dosen ditambah tugas kuliah. Namun memilih untuk kembali menjadi maid di dorm BTS, sebagai bahan penelitiannya. Menghadapi...