36. Pied piper

173 13 3
                                    

Dubel up! Sebenernya bayar utang sih :")

Enjoy...

Komen dungs, aku mulai bingung mau lanjutin ceritanya kek gmn 😅

'Follow the sound of the flute, follow this song
It's a bit dangerous but I'm so sweet
I'm here to save you, I'm here to ruin you
You called me, see? I'm so sweet
Follow the sound of the flute
I'm taking over you !

My pipe awakens everything
That sound burns you up even more
You're pulled by it, you react
I'm endlessly blowing
I'm your guilty pleasure
You can't escape
Never'

Hoseok terpaku mendengar lirik yang dinyanyikan Jungkook. Nana memang seperti itu. Dan dia sedang terjebak dalam serulingnya.

"Wahh... Liriknya sangat keren Kook! Iya kan oppa?"

Nana menyenggol lengan Hoseok. Menatapnya dengan smirk yang begitu penuh makna. Sungguh, ekspresi Hoseok yang terbengong seperti ini sangat lucu.

"Umm... Sangat bagus, benar-benar Nana"

"Benar kan? Aku membaca buku namjoon hyung tentang pied piper, dan aku langsung mengingat Nana. Dia selalu membabtu kita, memberi kita makanan enak, pergi ke cafe, menjadi tempat curhat, membantu menyelesaikan maslah sesaeng, membantu skripsi ku. Semua itu membuat kita terlalu bergantung, sampai baru dua minggu saja ditinggal rasanya aku tak bisa melakukan semua hal dengan benar!"

Nana tersenyum seraya menepuk pundak Jungkook "Jadi kau harus hati-hati, suati hari nanti aku bisa menjatuhkan mu ke jurang yang dalam dan gelap."

Hoseok menggeleng seraya tertunduk mendengar percakapan Nana dan Jungkook. Mereka bercanda dengan hal itu. Sedangkan ia sudah benar-benar terjebak disini. Jujur ia takut dengan kekasihnya, namun terlalu mencintainya. Hatinya bimbang.

"Hoseok hyung kau kenapa?"

"Huh? Aku tak apa... Bisa kau tinggalkan aku dan Nana sebentar?"

Jungkook mengangguk dengan smirk diwajahnya dan kerlingan mata jahilnya "Na... Nanti malam datang saja ke kamar ku dan Taehyung. Kuajari cara bersenang-senang"

"Mati saja kau sialan!" Nana hendak mengejar Jungkook yang lari keluar kamar. Namun tangannya ditahan oleh Hoseok.

Nana menatap Hoseok yang kini menunduk melihat tangannya. Menghela nafas panjang. Mengusap kepala Hoseok dengan lembut. Membuat empunya terkejut dan mundur menjauh.

"Kau takut?" Tanya Nana tanpa embel-embel Oppa.

Mata Hoseok bergerak tak tenang, menghindari tatapan Nana. Membuat Nana kembali mengehela nafas panjang. Menarik dagu Hoseok, memaksa wajah itu bertatapan dengannya. Namun matanya tetap menghadap lain.

Dengan kesal Nana kembali mencium bilah bibir Hoseok, kini sedikit lebih dalam. Membuat empunya terkejut dan matanya melotot tak percaya. Terutama begitu melihat kernyitan di dahi kekasihnya.

"Tatap aku. Kau takut?"

"Maaf"

Nana menghela nafasnya lagi. Melepas dagu Hoseok, beralih memegang sebelah pundaknya.

"Katakan dengan jelas"

"Maaf... Aku takut, aku... Aku tak tau harus bagaimana. Kau... Kau menakutkan. Tatapan mu menakutkan, kalimat mu menakutkan"

Nana tertawa begitu keras. Terlalu keras untuk menyembunyikan rasa sedihnya.
Ia tahu akan berakhir seperti ini. Sialan sekali.

"Ayo kita akhiri saja. Tapi rahasia tetap jadi rahasia"

BTS Maid (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang