48.

160 15 3
                                    

enjoy
.
.
.

"Bagun Kook, ini waktunya makan"

Setelah semua kehebohan yang terjadi, dan ternyata BTS memiliki jadwal latihan. Jadilah Nana harus mengurus Jungkook dan Taehyung yang ternyata ikut-ikutan demam. Sialan sekali, mereka benar-benar jodoh atau bagaimana sih.

"Uhh tak mau... Tadi aku kencing sakit sekali"

"Makanya kau makan lalu minum obatnya. Ayo-- Aahhhh oppaa! Berhentilah datang tiba-tiba begini!" Decak Nana kesal. Karena Hoseok tiba-tiba datang dan memeluknya dari belakang. Untung ia bukan Jin yang kalau kaget semangatnya seperti memperjuangkan kemerdekaan.

Oh ya Hoseok juga diam di dorm membantunya merawat Jungkook dan Taehyung.

"Kookie mamam ne..." Ucap Hoseok dengan aegyonya seraya menyodorkan sesendok bubur. Untunglah Jungkook menurut dan mulai makan dengan lahap.

"Buburnya enak kan?" Tanya Hoseok yang gemas karena Jungkook justru merebut mangkok dari tangan Nana dan sendok di tangannya agar bisa makan sendiri dengan lebih leluasa.

"Huumm!"

"Syukurlah, aku senang kau suka. Oppa berikan Taehyung bubur  juga, dan pastikan dia minum obatnya, olesi juga lukanya dengan salep. Biar aku menangani Jungkook." 

"Oki doki bae" 

Setelah mengecup pipi kanan Nana, barulah Hoseok pergi untuk memberi makan singa yang sakit.

"Umm... Na. Apa kau akan mengolesi salepnya juga?" Tanya Jungkook dengan wajah memerahnya. Membuat Nana terkekeh gemas.

"Aigoo... Tenang saja Kook-ah. Aku hanya akan mengolesinya saja. Kalau kau yakin bisa melakukannya sendiri sampai ke bagian yang terdalam ya, aku tak perlu membantu"

"Na... Tak bisa... Terutama di bagian.... uuhh" Jungkook memalingkan wajahnya malu tanpa melanjutkan kalimatnya.

"Pada penis mu hmm? Itu memang perlu alat. Tara!" Nana menunjukkan satu alat yang berbentuk lidi panjang dari besi.
(Ini hanya karangan belaka. Sepanjang pengetahuan ku, gak ada pengobatan kek gini :v 👌)

"I-itu... Urethal plug?"

Nana mengangguk dengan cengiran jahilnya. "Tak apa, aku sering menangani yang seperti ini kok"

"Maksud mu?"

"Dokter itu sebenarnya dokter bedah, juga dokter kulit dan kelamin. Saat luang aku sering membantunya dan mengamati kerjanya" Nana memberikan wink kepada Jungkook yang terbengong dengan ceritanya.

"Berarti kau sudah melihat banyak hal? Maksud ku... Banyak..."

"Iya, jadi santai saja. Yang bernanah dan berulat pun pernah ku lihat"

Jungkook mengernyit dan menatap jijik pada buburnya yang tersisa sesuap itu. Uhh nafsu makannya hilang.

"Sudah. Kau membuat ku tak nafsu makan" Jungkook menyerahkan mangkuk dan sendoknya dengan kesal, dan menerima segelas air dan obatnya.

"Nah pintar. Sekarang bersihkan dulu butt dan JK junior ya"

Nana sudah menyiapkan air hangat yang berisi desinfektan dan 2 handuk kecil. Memasukkan satu handuknya ke dalam baskom dan di peras.

"Mau aku yang buka atau kau buka sendiri?" Tanya Nana dengan mata yang menunjuk pada celana Jungkook.

"Ahh... Biar kubersihkan sendiri saja!"

"Kau perhatikan dulu bagamana cara ku membersihkannya, baru nanti kau bersihkan sendiri ya.."

"Uggh" Dengan ragu dan seraya membuang muka, Jungkook menurunkan celana dan dalamannya sebatas paha. Membuat bagian bawahnya terekspose begitu saja.

BTS Maid (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang