Saat Nana sibuk menyiapkan makan siang ponselnya berdering. Dengan suara Baekhyun yang begitu nyaring sebagai deringnya. Segera ia angkat.
"Ne.."
"Nana, aku minta tolong dong. Aku menemukan anak rookie yang hampir bunuh diri. Bisa kau tangani dia?"
"Aaahhh, bisa oppa. Dengan bu Meri atau aku?"
"Kau saja lah. Bu Meri sibuk sekali belakangan ini"
"Oke, kau harus menambahkan bayaranku kalau begitu" Ucap Nana jahil.
"Wah keterlaluan, aku harus membayar juga?"
"Hehe, bercanda oppa. Kapan waktu luangnya?"
"Sepertinya malam. Kau taulah rookie yang mau debut bagaimana. Jam 11an, nanti di dorm saja"
"Oke jam 11. Oppa mengantarkanku pulang"
"heiss, padahal aku mau mengajakmu melihat aku dan Chanyeol bercintahh"
"Ya! Oppa, kau ini!"
"Ohh kau masih sehat, Taeoh bilang kau melewati hari yang berat kemarin"
"Aiss, apa Taeoh oppa dan Noona menceritakan semuanya?" Nana mendecih kesal. Sambil tetap memasak.
"Jelaslah, oppa harus tau apa yang terjadi dengan dongsaeng oppa ini"
Nana terdiam. Air matanya kembali menggenang, mendengar kata dongsaeng benar-benar membuatnya kalut.
"Oppa... Aku merindukan dongsaeng ku... Hiks" Isakan kecil lolos dari bibirnya. Dan dengan cepat ia mematikan sambungan telfon itu. Mengusap air matanya. Dan kembali fokus pada pekerjaannya.
Ponselnya juga ia matikan. Karena kalau tidak suara cempreng baekhyun akan terus terdengar.
Yang lain sedang fokus dengan urusannya masing-masing. Sedangkan Yoongi yang masih di balut rasa bersalah, mendapati Nana yang menghapus air matanya.
Begitu makanan siap, Nana segera menatanya dan izin untuk pergi. Karena memang pekerjaannya sudah tidak ada. Dan dia ada panggilan mendadak.
"Makanlah dulu, sebelum kau pergi" Ucap Yoongi menyodorkan mangkuk nasinya pada Nana.
Nana tersenyum dan menggeleng. Ia harus cepat karena dosennya memintanya menggantikan menyampaikan materi untuk kelas dua jam lagi.
Begitu Nana pergi. Semua mata tertuju pada Yoongi. "Kau baik sekarang?" Tanya Jin.
Yoongi hanya acuh dan melanjutkan makannya. Namun mereka terus meminta Yoongi untuk menceritakan apa yang sudah terjadi. Terutama apa yang ia bicarakan dengan Nana. Di balkon tadi pagi.
"Baiklah, kalian benar-benar mahluk haus informasi. Aku memintanya menceritakan masa lalunya. Dan dia berakhir merindukan adik kecilnya, yang tidak bisa ia temui sejak ia berada di Seol" Jelas Yoongi. Kini rautnya mulai tak tenang.
"Memang bagaimana masa lalunya?" Tanya Hoseok penasaran.
"Aku jamin, kalian lebih baik tidak mendengarnya. Karena itu akan memunculkan perasaan bersalah, sedih, dan merasa bodoh yang berkepanjangan karena sudah menanyakan masa lalunya"
"Kau merasakannya?" Tanya Hoseok lagi. Dan yoongi menganggukkan kepalanya.
.
.
.
.
.
.Nana memasuki area kampus, hari ini cukup ramai. Banyak anak-anak SMA yang mendaftar atau sekedar berkunjung melihat kampus. Tak ia sangka sebentar lagi sudah akan tahun ajaran baru. Ulang tahunnya semakin dekat, dan akan jadi ulang tahun ke-4 tanpa ucapan selamat dari adiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BTS Maid (End)
FanfictionWarn! Ada boy x boy, ada lurus juga! Nana, seorang mahasiswi S2 yang memiliki setumpuk pekerjaan freelance dan pekerjaan dari dosen ditambah tugas kuliah. Namun memilih untuk kembali menjadi maid di dorm BTS, sebagai bahan penelitiannya. Menghadapi...