53

102 10 0
                                    

Ehehe udah sebulan lebih ya 😅
Yaah tau kan kuliah online itu berat (alasan), banyak tugas (alasan), aku juga ngebimbel (alasan), mana ada ujian (alasan), aku ngurus webinar (alasan), alasan, alasan, alasan....

Yaah begitulah
.
.
.
.

enjoy

Hidupnya selalu tenang

Keluarga yang harmonis
Keuangan yang memadai
Teman-teman yang baik
Semuanya baik-baik saja
Sejak awal semuanya begitu cerah

Begitu menginjak usia 24 semuanya berubah

Ia bertemu gadis aneh yang anehnya lagi bisa memikat matanya dalam 1 kedipan.
Gadis itu tampak begitu tenang dan hangat... Awalnya.

Laut yang tenang justru menyimpan banyak mahluk buas dan berbahaya didalamnya. Kiasan yg tepat untuk gadis pemikat hatinya.

Belum genap sebulan ia berusaha mendekatkan diri, ia sudah melihat warna lain dari gadis itu.

Bahkan belum genap setahun ia dibuat hampir tenggelam dalam kegelapan.

Terlalu berbahaya, tapi juga terlalu indah.

Pertama kali dalam hidupnya ia diculik, dan disiksa secara fisik dan emosional.

Hampir gila rasanya.

Gadis itu aneh

Sangat aneh

Ia mau lari

Pergi jauh atau kembali ke hari sebelum ia memutuskan bersama gadis ini.

Kepalanya terasa begitu pening. Bau anyir dan rasa besi terkecap begitu jelas di indra perasanya. Tubuhnya sudah begitu remuk. Namun matanya tetap membulat dan terpaku, menatap gadisnya yang baru bangun itu....

Berteriak histeris seraya menghempas mereka yang habis memukulinya. Gadis itu kehilangan akalnya. Menakutkan.

Berulang kali ia mengucapkan kata 'berhenti' namun tak satupun masuk ke telinga gadisnya.

Satu

Dua

Ahh ya... Dua orang sudah habis tergeletak bersimbah darah di ruangan yang sama di tempatnya berada.

Ohh tiga dengan paman sebelumnya.

Tangan gadis itu bahkan sudah penuh dengan lumuran darah. Tak sedikitpun rasa bersalah terbersit di ketua mata segelap dasar lautan itu.

Gadis itu justru terus tertawa begitu riang. Seolah ia bukan lagi orang yang sama. Namun gadis itu tetap orang yang sama.

Dari cara gadis itu menatapnya, kalimat kekhawatiran dan cemas yang keluar dari mulutnya... Itu gadis yang sama.

Padahal ia berharap gadis itu memiliki nama yang berbeda. Dengan pribadi lain yang tersimpan dalam dirinya. Harapan hanya harapan. Gadis itu hanya punya satu nama

Nana

Yang kini menatap begitu tajam pada pria yang katanya sepupunya itu. Baru selangkah pria itu melewati pintu ruangan, Nana sudah berlari hendak menerjang pria itu.

Dan belum sampai pertumpahan darah terjadi lagi, Nana sudah terlebih dahulu jatuh tak sadarkan diri. Dengan cahaya merah yang terpendar dari gelang ditangannya.

Diikuti pria lain yang masuk ke ruangan. Profesor Yang Bin.

"Jangan bilang dua orang itu sudah mati??" Tanya profesor Yang panik. Menghampiri dua pria yang tergeletak bersimbah darah dan memeriksa denyut nadi mereka.

BTS Maid (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang