Maaf aku mau curhat lagi 😞
Aku bingung...
Temen aku mulai demam 😢Aku udah berusaha yg terbaik ditengah semua kecemasan yg aku alamin sekarang. Aku mau rawat dia kaya biasanya dia sakit, paksa makan banyak dan minum. Tapi aku cuma bisa buatin makan dan ninggalin makanan di depan kamarnya.
Gak tau lagi, aku sedih banget tiap naruh makan dan minum. Kalian tau... Kaya kasih makan hewan peliharaan 😭😭
Aku satu apart tapi kita gak pernah ketemu. Cuma ngomong lewat dinding yang ujung-ujungnya bikin aku nangis.Maaf aku cerita disini... Soalnya mama aku udah gak bisa jadi tempat curhat. Dia marah aku tetep stay disini 😞
Stay health
*Ring Ring Ring*
"Ugghh" Dengan kesal Nana bangun dari tidurnya. Mencari asal suara bising yang mengganggu tidurnya itu.
"Sial kepalaku sakit" Masih dengan sompoyongan ia mengambil ponsel yang ada di atas meja.
Duduk bersila di lantai, mengumpulkan semua nyawanya yang masih berterbangan di awang-awang.
"Ahh mabuk berat" Ujarnya begitu mengingat apa yang terjadi semalam. Yahh santai saja, toh terkadang ia memang kelolosan dalam minum.
Menoleh kearah kasur, dan menemukan tiga manusia yang tidur dengan saling memeluk dan yang paling pendek terjepit ditengah-tengah. Namun tetap terlihat tidur dengan nyaman.
Begitu menghela nafas panjang, ia bangkit untuk membersihkan diri. Mandi namun tak berganti pakaian. Keluar dari kamar mandi ia masih melihat tiga orang itu tertidur kini dengan posisi yang berbeda. Satu orang sudah mengubah posisinya menjadi kepala di kaki dan kaki di kepala. Ia tidur atau main gangsing sih.
"Hei bangun" Ucap Nana, seraya menepuk pundak ketiganya. Namun tak mendapat respon sama sekali.
"Kalian ini tidur atau mati sih" Kesalnya.
Meninggalkan kamar, dan turun kebawah untuk membuat minuman dan sarapan. Begitu selesai, kembali dibawa ke atas diletakkan dimeja luar. Yang masih berantakan sisa-sisa pesta mereka semalam.
"Dimana pun, tugas utama ku pasti bersih-bersih" Ucapnya seraya merapihkan dan membuang semua sampah yang ada dibsekitarnya. Untungnya tidak banyak.
Begitu semua sudah rapih, ia membangunkan ketiga orang itu lagi. Kini dengan sedikit keras. Membuat mereka terjatuh dari kasur dan mengaduh kesakitan.
"Cepat bangun, ayo kita sarapan dan pulang"
"Ugghh Na, kenapa kasar sekali sih"
"Nee... Eomma"
"Yak! Aku bukan eomma mu! Lepas!" Nana mendorong Jungkook, yang memeluknya dari samping. Memilih untuk menyeret anak itu, dengan menarik kerah bajunya.
"Cepatlah" Kesal Nana, melihat Taehyung dan Jimin yang berjalan begitu pelan sambil merunduk-merunduk.
"Humm pancake" Ucap Taehyung seraya melahap pancake dengan buah stroberi itu.
Mereka semua makan dengan tenang, lebih tepatnya canggung. Karena Nana tiba-tiba mengingat kejadian dimana ia meminta untuk menonton adegan panas Taekook ini. Ohh damn!
"Hei Na, apa aku sangat membuatmu stress selama menyusun skripsi?" Tanya Jungkook dengan rasa bersalahnya.
Menghentikan Nana yang sedang meniup-niup teh hangatnya. Ia beralih melihat Jungkook dan tersenyum kecil. "Semua orang pasti stres dalam bekerja kan. Itu hal wajar"
KAMU SEDANG MEMBACA
BTS Maid (End)
FanfictionWarn! Ada boy x boy, ada lurus juga! Nana, seorang mahasiswi S2 yang memiliki setumpuk pekerjaan freelance dan pekerjaan dari dosen ditambah tugas kuliah. Namun memilih untuk kembali menjadi maid di dorm BTS, sebagai bahan penelitiannya. Menghadapi...