Enjoy
.
.
.Nana segera menghampiri Jungkook yang sedang di lap oleh Jin. Dia masih pingsan. Ia berjalan ke sisi tempat tidur yang berlawanan dengan Seokjin, mengecek denyut nadi dan suhu tubuhnya.
"Nadinya terlalu lemah, dan suhu tubuhnya terlalu tinggi"
Kembali Nana mengecek setiap inci tubuh Jungkook tanpa ragu sedikitpun. Baginya yang terpenting saat ini adalah mengetahui kondisi Jungkook dengan pasti.
"Oppa, apa dokter pribadi kalian bisa dipanggil ke sini?"
"Tidak bisa, dan dokter itu tak seharusnya tau hubungan kami"
Nana mengangguk, mengambil ponselnya dan menelfon seseorang.
"Anyeong dokter Han"
"Nee.. Tumben kau menelfon, ada apa?"
"Apa dokter bisa home fisit di daerah hanam the hill?"
"Kau tau aku tak melayani home fisit selain untuk keluarga mu Na"
"Ahh kumohon dok, tak ada yang bisa kuandalkan lagi"
"Berikan aku alasan untuk datang"
"Tau kan aku bekerja di dorm BTS? Salah satu membernya mengalami kekerasan seksual. Sekarang dia pingsan, nadinya sangat lemah, suhu tubuhnya 40°c, memarparah di punggu dan bokongnya, ditambah analnya lecet, sangat lecet hingga berdarah cukup banyak. Ini semua rahasia, jadi kumohon..."
Terdapat jeda di sebrang sana. Dan suara berisik, sepertinya dokter Han terkejut dan segera bersiap.
"Kau tidak mencelakai siapapun kan??! Astaga... Katakan dengan jelas kondisi pelakunya sekarang!!"
Nana mendecak, dasar dokter bawah tanah memang selalu paham kondisinya "Ck! Dia tak apa, paling hanya memar sedikit"
"Kau serius? Aku tak perlu menyiapkan ambulance kan?"
"Astagaa, tak usah. Datang ke alamat yang ku kirimkan ASAP dok"
"Beritahu appa mu! Aku tak mau membersihkan jejak kriminalmu, bila berurusan dengan idol!"
"Heeiihh tak ada yang perlu dibersihkan, aku aman tenang saja"
Panggilan berakhir, dan Nana kembali melihat Jungkook yang tampak begitu pucat. Bagaimana mungkin sebelumnya ia berfikir bahwa mereka sedang bersenang-senang. Padahal hanya kesenangan sepihak saja.
"Jungkook, bangunlah... Hei, lebih baik kau segera sadar atau aku benar-benar membawa kekasih mu itu ke ICU" Ucap Nana dengan kesal, seraya menepuk-nepuk pipi Jungkook dan menyodorkan minyak kayu putih di hidungnya.
"Na, siapa yang kau hubungi?" Tanya Jin pelan, jujur ia masih sedikit takut dengan Nana.
"Dokter, dia bisa menjaga rahasia dengan baik"
"Yak! Cepat bangun! Ambilkan aku air" Ucap Nana lega, begitu melihat Jungkook mulai membuka matanya.
Seokjin menyerahkan segelas air putih pada Nana. Dengan hati-hati membantu Nana meninggikan posisi bantal Jungkook.
"Minum dulu" Nana membantu Jungkook untuk minum dengan perlahan. Miris sekali, biasanya ia akan melihat binar semangat di bola mata bulat dan besar itu, tapi sekarang hanya sayu, dan kesakitan.
"Bagimana mana yang paling sakit?" Tanya Nana, begitu Jungkook menghabiskan airnya.
"Ugghh" Wajah Jungkook memerah, dan ia memalingkan wajahnya ke arah lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
BTS Maid (End)
FanfictionWarn! Ada boy x boy, ada lurus juga! Nana, seorang mahasiswi S2 yang memiliki setumpuk pekerjaan freelance dan pekerjaan dari dosen ditambah tugas kuliah. Namun memilih untuk kembali menjadi maid di dorm BTS, sebagai bahan penelitiannya. Menghadapi...