Happy reading & sorry for typo!
Jangan lupa vote sebelum baca & komen setelah baca ya.
__ __
Myungsoo menutup map terakhir yang ia tanda tangani lalu menyimpannya pada tumpukan map lainnya, setelah itu mengatur mejanya dan berdiri. Ia mengecek arjolinya yang sudah menunjukkan waktu makan siang.
Tanpa berpikir panjang, ia mengambil setelan jas hitamnya dan memakainya. Tungkainya melangkah keluar dari ruangannya dan berhenti di depan meja Seungyeol. "Kajja," ajak Myungsoo membuat Sungyeol seketika berdiri dan dengan cepat mengatur mejanya kembali, setelah itu beranjak mengikuti langkah Myungsoo yang keluar dari kantornya menuju ruangan kepala perusahaan terbesar.
Sungyeol membuka pintu itu dan mempersilahkan Myungsoo masuk, setelah itu dirinya dan tidak lupa menutup kembali pintu itu.
"Eoh- wasseo. Duduklah," ujar seorang wanita paruh baya dengan senyum simpulnya saat menyadari kedatangan Myungsoo dan sekretarisnya.
Sungyeol membungkuk sedikit pada dua paruh baya itu dan kemudian duduk di samping Myungsoo.
"Bagaimana pekerjaanmu hari ini? Lancar?" tanya Kim Sung Ryung, wanita cantik yang menjabat sebagai ibu Myungsoo.
Kim Seokbin, ayahnya, menaruh daging di atas mangkuk kecil Myungsoo dan Sungyeol lalu pria itu kembali melanjutkan makannya.
Sungyeol menunduk dan bergumam terima kasih bersamaan dengan Myungsoo.
"Semuanya lancar, eomma," jawab Myungsoo.
Sung Ryung tersenyum, "mani mogo. Setelah ini eomma dan appamu ingin membicarakan sesuatu."
Myungsoo menarik satu alisnya keatas menatap ibunya lalu memandang ayahnya yang terlihat biasa saja. Sungyeol yang duduk di sampingnya hanya terus mengunyah tanpa ingin ikut andil, meskipun dirinya adalah sahabat, sekretaris, sekaligus sudah dianggap anak oleh ayah Myungsso, tentu Sungyeol masih punya tata krama untuk tidak mencampuri urusan pribadi keluarga Kim.
**
Kang Seulgi menyemburkan lemon teanya saat mendengar penjelasan terakhir Suzy, sedang Suzy menatap jijik kearah sahabatnya yang jorok itu.
"Ihhs, Seulgi, imagemu hancur kalau Jimin melihatmu seperti ini."
Seulgi terlihat tidak memerdulikan perkataan sahabatnya itu dan mengelap bibirnya dengan punggung tangannya, Suzy yang melihatnya seketika melemparkan tissu diwajah Seulgi dengan raut wajah yang semakin jijik.
"Aigoo, kau tidak ada sisi manisnya sedikit, huh. Pakai tissunya!" delik Suzy kembali, ia tidak berselera lagi untuk melanjutkan makannya karena Seulgi.
Seulgi dengan cepat mengeluarkan dua lembar tissu yang ditangkapnya tadi lalu memandang Suzy lekat, tangannya sudah bekerja untuk membersihkan area bibirnya. "Kau yakin? Perjodohan itu.."
Bahu Suzy lemas dan mengangguk seadanya. Seulgi memasang raut wajah tidak percaya dengan senyuman yang sedikit mengembang, tidak lupa dengan bibirnya yang terbuka.
"Daebak. Aku tidak menyangka orang tuamu masih menjunjung tinggi adat kuno itu," celetuk Seulgi dengan gelengan kepala.
Suzy mencebik sebal lalu bersedekap.
Seulgi lalu memasang raut wajah penuh penasaran dan menatap Suzy, "kau sudah bertemu dengan pria yang dijodohkan denganmu? Handsome? Tajir melintir seperti Pete Cashmore? Bangsawan seperti Pangeran William? Atau karismatik seperti Kai EXO?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Believe Me [COMPLETED]
Fiksi PenggemarWARNING! TATA KEPENULISAN MASIH ACAKAN! MOHON DIMAKLUMI. MELODRAMA | FANFICTION | MYUNGZY Kalian percaya bahwa cinta sejati itu ada? Tapi Bae Suzy tidak percaya. Ia sendiri mengalami trauma meski ia tidak pernah merasakan menjalani hubungan dengan l...