Happy reading & sorry for typo!
Jangan lupa vote sebelum baca & komen setelah baca ya.
__ __
"Eoh!" Seruan kecil dari arah pintu membuat Suzy dan Il Hwa yang sedang bersantai di sofa sambil memakan cemilan langsung menoleh. "Kenapa kau berada di sini?" Pertanyaan yang lolos dari bibir Yong Joon membuat Suzy mendelik tidak terima. Bahkan Il Hwa pun sudah memasang wajah tidak terima saat suaminya mengatakan hal itu.
"Apa maksud dari pertanyaanmu itu? Kau pikir putriku tidak boleh berada di rumah ini?" tanya Il Hwa dengan nada suara kesal.
Merasa ada kesalahpahaman, Yong Joon langsung mendekati mereka. "Bukan seperti itu, hanya saja tadi-"
"Apa? Jadi, appa benar-benar lebih memilih Yuna daripada anak kandung appa sendiri? Baiklah, kalau begitu aku pergi saja," sahut Suzy, memotong dengan cepat perkataan ayahnya karena sudah terlanjur kecewa.
"Eihh, bukan seperti itu. Jangan memotong pembicaraan orang lebih dulu, Nak. Dengarkan." Suzy hanya membuang muka begitupun Il Hwa yang kini memilih mengambil jarak dari suaminya. Yong Joon memandang dua wanita terkasihnya itu seraya mengusap tengkuknya. "Begini, aku berkata seperti itu karena aku berpikir seharusnya Myungsoo ada di sini karena--"
"Myungsoo ada di sini? Sungguh? Eoddi? Eoddiseo?"
"Yeobo, diam dulu. Aku belum selesai bicara." Il Hwa mengatupkan bibirnya dan mengangguk semangat dan penasaran.
Suzy semakin mendelikkan matanya kesal karena sekarang Il Hwa bersekutu dengan Yong Joon. Padahal tadi ia sudah bahagia karena Il Hwa ikut kesal dengan Yong Joon. Tapi Suzy juga penasaran perkataan Yong Joon tentang Myungsoo.
"Saat sampai di depan, aku tidak sengaja melihat mobil Myungsoo di luar gerbang. Aku bingung, kenapa mobilnya harus diparkir di depan gerbang rumah, sedang di depan halaman rumah sudah ada tempat parkir. Saat datang ke sini, ternyata kehadiran Myungsoo tidak ada."
"Jinja?"
Yong Joon mengangguk yakin pada istrinya. "Aku tidak berbohong."
Il Hwa langsung menoleh pada Suzy yang terlihat menulikan pendengadannya saat Yong Joon menjelaskan tentang kehadiran Myungsoo. "Yaa, Bae Suzy. Kenapa kau diam saja? Pergi lihat sana, di luar ada calon suamimu. Seharusnya kau cepat bertindak kalau dia sedang datang mengunjungimu, atau ... kalian sedang bertengkar?"
"Shireo! Lagipula, untuk apa aku harus bertengkar dengannya? Buang-buang waktu saja. Aku juga tidak menyukainya. Eomma, lebih baik batalkan saja perjodohan ini, aku benar-benar tidak memiliki rasa apapun padanya, sungguh." Hati Suzy seketika menjerit, seolah menampar diri karena mengatakan hal yang kebalikan dari isi hatinya yang sebenarnya.
Il Hwa dan Yong Joon saling berpandangan lalu kembali menatap putri mereka.
"Apakah karena Yuna? Atau karena Minho? Kau selalu menolak berdekatan dengan lawan jenismu selama lima tahun ini, alasannya sama. Kau tidak mau merasakan cinta dari mereka karena akan ada yang terluka dan berkorban. Nak, cinta memang seperti itu."
Suzy menatap ibunya, pembahasan itu masing terulang. Ibunya juga pernah menasehatinya tentang cinta. Tapi Suzy sudah menutup hatinya dan mengeraskannya dalam lingkaran es yang tidak akan pernah bisa cair. Trauma yang diterimanya memang masih batas wajar, tapi Suzy benar-benar tidak menerima atas kehilangan sahabatnya karena cinta, termasuk karena kesalahan Yuna.
"Jika yang kau takutkan adalah Yuna, dia tidak akan bisa lagi mengganggumu karena Woohyuk sendiri yang sudah memasukkan Yuna di penjara. Dan jika kau ragu karena Minho, jangan lakukan itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Believe Me [COMPLETED]
FanfictionWARNING! TATA KEPENULISAN MASIH ACAKAN! MOHON DIMAKLUMI. MELODRAMA | FANFICTION | MYUNGZY Kalian percaya bahwa cinta sejati itu ada? Tapi Bae Suzy tidak percaya. Ia sendiri mengalami trauma meski ia tidak pernah merasakan menjalani hubungan dengan l...