Happy reading & sorry for typo!
Jangan lupa vote sebelum baca & komen setelah baca ya.
__ __
Sungyeol membuka gorden putih dan menyambut cerahnya pagi hari ini. "kau masih bermalas-malasan setelah bertemu dengan mereka seminggu yang lalu?"
Myungsoo tidak membalasnya selain menarik selimutnya sampai diatas kepalanya. Sungyeol menggelengkan kepalanya kecil melihat sikap sahabatnya itu.
"Woobin hyung akan memotong kakimu jika dia tahu kau lepas dari pekerjaanmu hanya karena masalah pribadi. Kau mau?"tanya Sungyeol, berjalan kearah sofa dan duduk santai disana sambil memperhatika selimut yang menutupi seluruh tubuh Myungsoo.
Ada gerakan kecil dari selimut itu, hingga hanya membutuhkan tiga detik selimut itu tersibak seketika dan menampilkan wajah Myungsoo yang melotot tajam kearahnya.
Sungyeol hanya mengangkat bahunya acuh tak acuh dan mengedarkan pandangannya pada isi kamar pria itu yang bernuansa gelap. Gelap seperti hati Myungsoo yang telah buta karena Jinri.
"kau mengancamku? Sebenarnya kau itu sekretaris atau musuhku? Jika kau tidak suka, lebih baik undur diri saja!"bentak Myungsoo dan kembali membaringkan tubuhnya seraya meutupi seluruh tubuhnya.
"jeongmal? Ahh- aku bahagia mendengarnya."ujar Sungyeol, suaranya dibuat sebahagia dan semangat mungkin untuk mengelabui sahabatnya itu.
Sungyeol menghitung mundur dari angka lima sampai tiga karena nyatanya Myungsoo sudah bergegas lari menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Sungyeol hanya terkekeh geli melihat sikap Myungsoo. "ada-ada saja."
***
"heol, seminggu disini benar-benar hal luar biasa untukku. Melihat sepupuku yang terlihat seperti Dewi kecantikan ini benar-benar pemandangan indah bagiku, geutchi?"
Suzy yang baru saja keluar dari kamarnya langsung terhenti dan menatap malas pada Yuna yang berdiri angkuh didepan pintu kamar tamu. Memalingkan wajahnya saat Yuna mengukir senyum lebar yang ditujukan kepadanya.
"benar-benar hari yang menyenangkan."ucap Yuna dengan wajah berbunga-bunga.
Suzy yang sudah terlihat begitu jengah dan tidak nyaman seketika beranjak pergi meninggalkan Yuna, namun langkahnya terhenti ketika Yuna melanjutkan ucapannya.
"Hari yang menyenangkan, karena terlalu banyak kejutan. Terutama, mantan kekasihku yang akan menikah sebentar lagi dengan sepupuku yang begitu cantik. Wow, aku tidak menyangka jika tipemu adalah pria bekas."
Suzy mengepalkan kedua tangannya, ingin sekali menampar keras pipi wanita gila itu.
Apa dia bilang? Mantan kekasih? Jadi selama ini Myungsoo tergila-gila dengan wanita penyakit jiwa dibelakangnya dan sialnya menjadi sepupunya itu?
Suzy membuang nafas kasar dan tertawa dengan nada tidak percaya. Ia berbalik dan bersedekap, memandang Jinri tanpa ekspresi.
"wae?"tanya Yuna dengan senyum angkuhnya, "kau terkejut atau kau merasa menyesal karena dijodohkan dengan bekasku? Itulah dirimu, selalu membawa kesialan untuk semua orang."ejek Yuna dengan nada santai dan penuh remehan.
Gigi Suzy saling bergemelutuk didalam rongga mulutnya, menahan segala umpatan kasar yang ingin sekali ia lontarkan pada Yuna. "hati-hati dengan perkataanmu, Choi aghassi. Jika kau terus menyindirku dengan aku yang menikah dengan pria bekasmu itu, biar ku katakan dan ku garis bawahi sesuatu hal. Apakah... Kau cemburu karena sudah melihat seperti apa dia sekarang? Pria tampan yang mapan dan sudah disegani disetiap komplotan para pengusaha di berbagai negara. Bukankah seharusnya kau menyesal telah melepaskan pria yang memiliki hati yang tulus mencintai seorang wanita?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Believe Me [COMPLETED]
FanfictionWARNING! TATA KEPENULISAN MASIH ACAKAN! MOHON DIMAKLUMI. MELODRAMA | FANFICTION | MYUNGZY Kalian percaya bahwa cinta sejati itu ada? Tapi Bae Suzy tidak percaya. Ia sendiri mengalami trauma meski ia tidak pernah merasakan menjalani hubungan dengan l...