Part 29 - BM

2.2K 317 29
                                    

Happy reading & sorry for typo!

Jangan lupa vote sebelum baca & komen setelah baca ya.

__ __

Sungjong memandang pria yang sedang berdiri menghadap kearahnya dan tetap menyunggingkan senyum tipisnya.

"aku tahu kau paling tahu kebusukan mantan kekasih sahabatmu itu. Kenapa kita tidak bekerja sama saja untuk melumpuhkannya?"tanya pria itu dengan enteng.

Sungjong tidak membalas selain hanya mendenguskan senyum remehnya. Pria itu bergerak kearah layar besar, memandangnya lalu mengambil sebuah stickpaper serta bolpoin. Ia menuliskan sesuatu didalamnya dan menempelkannya pada layar tepat ke wajah Shin Wonho.

Pria yang tadi memperhatikan Sungjong mengangkat sedikit alisnya dan membaca tulisan itu. "bukan urusanku?"kekeh pria itu setelah membacanya dan menatap Sungjong, "kau yakin ini bukan urusanku? Jangan berlagak sekarang, brother. Jika aku langsung mengatakan hal tentang Wonho dan Jinri yang dia tidak ketahui, apakah kau akan tenang ditempatmu? Kau bukan sahabat yang akan diam saja melihat sahabatmu diperlakukan tidak adil oleh mereka, bukan?"

"kau sedang ingin bermain peran untuk membantuku, cih?!"decih Sungjong dengan tatapan remehnya. "dengar. Aku tahu kau bisa kabur dari mata mata kelompok Adora, tapi Li San seharusnya kau tahu tempat jika datang padaku"

Pria bernama Li San mengangguk pelan saja dan tertawa dengan raut wajah tidak menyangka. "baiklah. Sepertinya tidak mudah juga meluluhkan dirimu."

Dalam hitungan detik Li San langsung beranjak cepat dari tempatnya dan melayangkan tinjunya pada wajah Sungjong, namun pria yang menjadi sasarannya berhasil menghindar dengan mundur kebelakang.

Li San lalu kembali menolak tinju itu pada Sungjong dan Sungjong menundukkan tubuhnya sedikit dan meninju perut Li San dan membuat Li San mundur sedikit dan meringis.

Li San memegang perutnya dan menahan perih, ada luka tusukan yang belum kering akibat perkelahian yang dilakukannya dengan mata mata Adora sebelum menjemput Ah Rim saat itu.

Sungjong tersenyum miring lalu mundur sedikit. Ia merapikan bajunya lalu melangkah keluar. "ahh- aku lupa mengatakan sesuatu hal. Jika kau berniat menghancurkan Wonho, lebih baik kubur keinginanmu itu dalam-dalam. Meski dia sudah mengkhianati persahabatan kami, dia tetap sahabat bagiku" Sungjong memasang wajah datar saat ia berhenti sejenak memberikan peringatan pada Li San.

"Cih! Naif. Aku yakin kau juga merasa marah dengan kelakuan bidadabnya, bahkan Jinri sekalipun"decih Li San, wajahnya sedikit menahan rasa perih itu yang semakin terasa.

Sungjong memandang kedepan, "benar. Tapi itu bukan urusanku. Itu adalah kehidupannya."balasnya lalu kemudian melongos pergi.

"aku yakin kau menyesal telah mengatakan itu."dengus Li San pelan, menertawakan kepergian Sungjong dalam diam.

***

Sehun baru saja turun dari motor sprot yang dikendarinya, melepaskan helmnya lalu sedikit memperbaiki tatanan rambutnya yang berantakan.

Pria itu bersiul dengan langkah kaki yang terkesan santai. Ia baru saja ingin melewati sebuah pembelokan namun terhenti saat melihat pria asing yang keluar dari basecampnya.

Dahinya menyerngit karena tidak pernah melihat wajah pria itu dan berpikir alasan mengapa pria itu bisa keluar-masuk ke basecampnya.

Disaat yang sama, pria yang baru saja ingin membuka pintu mobil seketika menolehkan wajahnya saat merasa ada seseorang yang memperhatikannya dari jarak dekat.

Believe Me [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang