Part 49 - BM

2.1K 228 27
                                    

Happy reading & sorry for typo!

Jangan lupa vote sebelum baca & komen setelah baca ya.

__ __

Ah Rim memandang Sehun yang baru saja keluar dari kamar. Raut wajah pria itu nampak tenang namun meninggalkan kerutan samar di area alisnya.

"Sehun oppa," panggil Ah Rim seraya mendekati Sehun yang memasuki dapur dan mengambir air minum.

Sehun meliriknya sebentar dan menggumam pelan kemudian meneguk air mineralnya setelah ia duduk di kursi pantry.

Ah Rim ikut duduk di samping pria itu dan menatap Sehun dengan wajah cemberutnya. "Kapan Li San oppa pulang? Ini sudah seminggu dia belum mengabariku."

Sehun terdiam. Mendengar pertanyaan yang berulang kali ia dengar itu membuatnya tidak bisa berkutik.

Li San sudah beberapa hari ini tidak pulang, tidak memberi kabar bahkan entah kapan akan datang pun Sehun tidak pernah mendengarnya.

Tapi, yang pastinya Sehun tahu bahwa Li San sedang menyelesaikan sesuatu dan pria itu baik-baik saja. Sehun mengetahuinya setelah perbincangan antara dirinya dengan Myungsoo di gerbang rumah Suzy beberapa tepat dua hari Li San pergi.

Awalnya, ia hanya bertanya bagaimana Myungsoo tahu dan mengenal orang yang bernama Shin Wonho. Dan saat itu juga ia ingat bahwa Myungsoo adalah sahabat Wonho sekaligus mantan kekasih Yuna.

Mengalirlah pembicaraan tentang masa lalu di antara Yuna, Wonho kemudian Li San. Sehun tidak terkejut dengan semua pembicaraan masa lalu itu, tapi ia terkejut karena Myungsoo mengetahui keberadaan Li San.

Sehun kesal dan ingin marah, tapi percuma saja. Li San memiliki alasan kenapa pria itu tidak bisa memberitahu Ah Rim dan juga dirinya.

"Sehun oppa, kenapa diam? Apakah Li San oppa belum mengabarimu?"

Sehun tersenyum tipis, menepuk pelan puncak kepala gadis yang lima tahun muda darinya itu. "Jangan mengkhawatirkannya. Dia baik-baik saja dan akan pulang jika urusannya selesai."

"Tapi kapan? Sampai kapan?"

Sehun menurunkan tangannya dan tertunduk. Ia tersenyum tipis. Sehun juga bingung. Sampai kapan?

Meskipun ini bukan permasalahannya, tapi ia sudah menganggap Li San sebagai keliarganya dan Ah Rim sebagai adiknya. Tidak mungkin Sehun tidak memikirkan kedua orang yang telah menerimanya.

"Tunggu saja. Dia pasti akan pulang secepatnya."

***

"Eomma sudah menyuruh Sungyeol untuk datang menjemputmu. Setelah sampai di rumah, kau harus langsung istirahat," ucap Sung Ryung setelah mengepak pakaian Myungsoo.

Pria yang diajak bicara itu lantas mengangkat wajahnya dan menatap ibunya. "Mengapa harus dia?" desis Myungsoo tidak suka.

"Wae? Terlepas dari kesalahan yang diperbuatnya bersama sahabatmu yang lain, dia masih tetap sekretarismu dan orang kepercayaanmu."

"Kenapa bukan orang lain saja? Lagipula eomma mau ke mana sampai tidak mau mengantarku juga?" Myungsoo mengangkat sedikit alisnya ke atas saat melihat Sung Ryung langsung menyunggingkan senyum lebar penuh makna. "Eomma, kau sedang tidak melakukan hal aneh, bukan?"

Sung Ryung langsung memukul lengan Myungsoo dan berdecak kesal. "Memang eomma akan melakukan apa, hoh? Kau saja payah dalam perjodohan yang eomma berikan untukmu, jadi--"

"Mwo?! Eomma tidak mungkin membatalkannya, bukan?"

"M-mwo? Mwo? Wae?! Kenapa--"

Believe Me [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang