Part 024 - BM

1.7K 288 20
                                    

Happy reading & sorry for typo!

Jangan lupa vote sebelum baca & komen setelah baca ya.

__ __

"kau tidak ingin menyapa sahabat lamamu setelah kau meninggalkan semua sahabatmu?"tanya Sungjong dengan enteng, namun raut wajahnya berbanding terbalik dengan suaranya yang terkesan santai.

Minho mengerjap sesekali dan menahan kakinya untuk mundur dan pergi. Bukan takut atau apapun, hanya saja, Minho hanya merasa ada yang sedikit berubah dari pria itu. Atau hanya perasaan Minho saja, karena Sungjong yang Minho kenal adalah pria yang lebih menyibukkan diri dengan dunia game tanpa perduli dengan permasalahan rumit dari semua sahabatnya.

Bahkan, Minho mengira jika Sungjong tidak pernah peduli tentang kejadian di masa lalu dimana persahabatnya dengan Myungsoo dan lainnya menjadi renggang.

Sungjong berjalan tanpa beban dan emosi apapun kearah Minho dan berdiri tepat dihadapan pria itu. Memindai matanya kearah bawah Minho dan memandang pria bermarga Choi itu dengan wajah jenakanya. "kenapa menatapku seperti itu? Kau juga menganggapku orang asing, huh?" Sungjong bertanya seolah-olah kejadian lima tahun hanyalah sebuah cerita belaka saja yang tidak penting untuk diingat dan hal itu tentu saja membuat Minho merasa tidak tenang.

Sungjong memasukkan kedua kubu tangannya kedalam saku celananya dan memandang lurus kearah pria itu yang tampak gelisah. "kau tidak ingin menyapaku?"

Minho bungkam dan sedikit enggan untuk membalas tatapan Sungjong.

Sungjong seketika mengulas senyum lebarnya dan bagi Minho itu bukanlah senyum yang sepenuhnya menjerumus hal yang baik. "menuduh demi kebaikannya memang tindakan yang bijak?"gumam Sungjong, ia menggaruk pelipisnya yang tidak gatal dengan wajah yang dibuat mengerut seolah sedang berpikir. "atau.. Menuduh demi menjaga martabat wanita itu adalah suatu yang baik?"kali ini Sungjong mengusap dagunya seraya berpikir, "atau.. Haruskah aku mengatakan bahwa kau adalah sosok pecundang dan tidak bisa memutuskan sesuatu?"ejek Sungjong dengan senyum remehnya yang terkesan sinis.

Rahang Minho mengeras dengan tangan yang terkepal kuat mendengar ejekan Sungjong yang tidak menyenangkan itu. "apa maksudmu?!"

Sungjong mendengus tawa kecilnya lalu memandang Minho dengan tatapan prihatin yang dibuat-buat, "kau mengatakan apa maksudku? Selain pecundang, kau juga bodoh ternyata" Sungjong mendekatkan sedikit wajahnya dan menatap datar pria dihadapannya, "kau dulu menjunjung kebenaran dan keadilan, Choi Minho-ssi, haruskah kau melakukan yang berbalik dari prinsipmu itu, tuan?"bisik Sungjong pelan.

Kedua pria itu saling melempar tatapan, Minho dengan tatapan amarahnya sedang Sungjong dengan tatapan remehnya.

"dengar! Lebih baik kau jangan terpengaruh dengan sikap Yuna dan Wonho jika kau sudah tahu kebenarannya. Buka matamu, brother! Bukan hanya kami yang terluka, tapi kau juga!"Sungjong kembali menarik tubuhnya sesikit menjauh dari Minho dan tersenyum miring, "dua pria menyukai adikmu, tapi bagaimana jika adikmu balik menyukaimu? Bukan sebagai kakaknya tapi sebagai pria, kau juga akan menyangkal kenyataan itu?"

Minho meradang seketika setelah mendengar kalimat terakhir dari Sungjong dan langsung menarik kerah kemeja Sungjong dan menatap marah pria itu, "jaga ucapanmu yang tidak masuk akal itu, brengsek!! Adikku tidak serendah itu!!"

Sungjong membalasnya dengan seruan terkejut yang terdengar riang dan gemas, "wow!! Memang sangat Choi Minho sekali"

Karena tidak tahan dengan perkataan Sungjong yang tidak masuk akal, Minho langsung melayangkan tinjunya kearah pipi Sungjong dan membuat pria itu sedikit terpental kebelakang.

Beberapa orang yang berlalu lalang sejenak terhenti untuk melihat mereka dan berbisik, ada juga yang menjauh dan saling pandang satu sama lain.

"jika sekali lagi kau mengatakan hal yang tidak masuk akal, aku tidak segan-segan akan memukulmu sampai babak belur"ancam Minho dengan tatapan tajamnya.

Believe Me [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang