Part 019 - BM

1.7K 275 11
                                    

Happy reading & sorry for typo!

Jangan lupa vote sebelum baca & komen setelah baca ya.

__ __

Lee Sungyeol menatap jam tangannya lalu memandang koridor kantor yang belum dilewati oleh orang yang ia tunggu.

Sungyeol menunduk sejenak, menatap sepatu hitamnya dan marmer putih yang diinjaknya.

Saat hendak mengangkat wajahnya, mimiknya berubah terkejut saat melihat seorang pria yang terlihat memimpin para orang bersetelan jas dibelakangnya. Namun yang menjadi titik fokusnya saat ini adalah pria itu terasa familiar untuknya.

Tidak dengan itu saja, Sungyeol merasa de javu seketika saat mendapati seorang pria lainnya setelah rombongan dari proia yang pertama kali dilihatnya itu.

Sungyeol tercengang melihat pemandangan di koridor itu.

"Lee biseo, ini adalah Direktur Choi dan.."ucapan dari responsis yang mengantar pria bermata belo itu sedikit melirik ke arah samping, tepatnya pada pria yang baru saja bergabung dengan mereka, "dan disana adalah kolega dari Rusia, tuan Shin Wonho"sambungnya pada Sungyeol yang masih bergeming ditempatnya.

Sungyeol tidak mengerjapkan kedua matanya saat memandang dua pria itu.

Sedang yang dipandang menunjukkan reaksi yang berbeda, seolah mereka sudah tahu dengan apa yang terjadi.

"bu..bukankah perusahaan Shinwa Group itu dipegang oleh Choi Woohyuk?"Sungyeol mengeluarkan suara dengan tatapan yang menatap pria bermata belo itu tanpa berkedip.

"saya yang mewakilinya. Beliau memiliki janji penting dan bertabrakan dengan jadwal ini."timpal Minho dengan wajah santainya.

Wonho melirik Minho sedikit dan tersenyum sinis. Matanya beralih pada Sungyeol yang menatapnya seeikit aneh.

Sungyeol memang tahu siapa saja yang akan ditemuinya saat rapat nanti, tapi ia tidak menyangka jika yang datang saat ini adalah perwakilan dari perusahaan yang bekerja sama dengan perusahaan Myungsoo.

Diam-diam, Sungyeol menarik nafas dan menghembuskannya pelan. Meski bisa menunda dan berbicara dengan Myungsoo, tapi itu tidak akan bisa dianggap profesionalitas dalam bekerja jika dihubungkan dengan masalah pribadi. "silahkan lewat sini. Kim sajangnim sudah ada didalam menunggu"

Minho menunduk sedikit dan lebih dulu melangkah lalu diikuti Wonho dan rekannya kemudian.

Sungyeol memegang dadanya dan mengusapnya dengan wajah yang masih belum kembali dari rasa terkejutnya. "apa aku terlalu banyak nonton drama sampai harus ikut merasakan drama seperti ini?"gumamnya pelan.

Sungyeol menggelengkan kepalanya keras dan bergidik, "auhh. Seharusnya aku tidak tertular oleh Sungjong"ucapnya lalu ikut memasuki ruangan yang tadi dimasuki oleh segerombolan pria bersetelan jas.

***

"dia ada di Seoul?! Satu universitas denganmu?!"pekik Li San dengan mata membulat, terkejut.

Sehun memasang wajah datarnya seketika mendepat semburan keras dari pria yang beberapa tahun lebih tua darinya itu.

"jinjjayo? Wahh, daebak!"

Sehun memasukkan kedua tangannya disaku celananya dan menatap Li San, "kau terlihat terkejut. Aku tidak bisa menangkap ekspresi yang jelas. Wae? Memangnya dia siapa, kekasihmu?"

Li San menggelengkan kepalanya cepat dan menolak pertanyaan Sehun, "aniya! Dia itu perusak dan perampas kebahagiaan orang."

Sehun mengerutkan keningnya, "terdengar menyedihkan."

Believe Me [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang