Happy reading & sorry for typo!
Jangan lupa vote sebelum baca & komen setelah baca ya.
__ __
"Bae Suzy!"
Suzy menolehkan kepalanya ke belakang saat mendengar seseorang memanggil namanya.
Kernyitan samar dikening Suzy terbentuk melihat seorang wanita dari fakultas yang berbeda dengannya itu sedang menghampirinya. "Luna, kau memanggilku?"
Wanita bertubuh tinggi dan ramping itu tersenyum mengangguk setelah berhadapan dengan Suzy. "seseorang menitipkan sesuatu untukmu." tangannya menyodorkan sebuah amplop pada wanita cantik itu.
"nugu?" tanya Suzy seraya mengambil amplop ditangan Luna, membalikkannya berkali-kali mencari perangko atau apapun yang menunjukkan identitas dari pengirim, namun Suzy tidak mendaatkan apapun.
"aku tidak tahu. Ada pria asing yang memberikannya padaku," timpal Luna, mengusap tengkuknya sebentar lalu memasang wajah sedikit ngeri. "hati-hati, Suzy. Saat aku melihat pria itu, dia terlihat aneh. Aku memiliki firasat yang tidak menyenangkan dengan isi surat itu."
Suzy memandang Luna lalu menatap amplop ditangannya. Perasaannya mulai sedikit gelisah karena perkataan Luna. Pikiran-pikiran negatif mulai bermunculan diotaknya dan itu membuat Suzy semakin gusar tanpa alasan.
Luna meringis pelan melihat wajah Suzy yang tidak enak, "mianhe, Suzy. Aku tidak bermaksud untuk menakutimu. Tapi kau buka saja, aku mungkin terbawa dengan drama-drama horor yang sering ku tonton jadi kebiasaan berpikir aneh-aneh."
Suzy mengangguk kaku sebagai balasan, "gomawo, Luna."
Luna seketika tersenyum dan mengangguk. "kalau begitu aku duluan. Annyeong, Suzy!" Luna berlalu pergi dari kawasan fakultas Suzy setelah mendapat balasan dari wanita itu.
Suzy menatap amplop ditangannya dengan perasaan gelisah, ia membuka amplop itu dengan wajah ragu.
Suzy mengedarkan pandangannya seketika setelah membaca isi dari amplop itu dan meremasnya dengan kuat.
Rahang wanita itu mengetat dengan wajah merah padam menahan amarah. Desisan yang samar dibuat oleh bibir ranum itu diiringi gemelutuk gigi. "tidak ada orang baik di dunia ini kecuali orang yang naif. Dan aku bukan dari bagian itu, Choi Yuna."
Dari arah berlawanan, seseorang di balik pepohonan rindang itu menyeringai samar dengan tatapan yang menghunus pada sosok Suzy yang masih berdiri disana. "ini masih awal, sayang."
Orang itu kemudian berlalu pergi tanpa Suzy sadari.
***
Sehun baru saja keluar dari sebuah kedai bersama dua sahabatnya, lalu terhenti kala tidak sengaja onixnya melihat siluet pria yang familiar untuknya sedang keluar dari mobil sedan hitam yang ditaiki pria itu.
"kau mengenalnya?" tanya pria bertubuh tinggi disampingnya saat memperhatikan arah pandang Sehun.
Yang ditanya menoleh sebentar kearah pria jangkung itu lalu kembali memperhatikan pria itu sampai hilang dari balik pintu masuk sebuah cafe. "tidak."
Pria satunya memicingkan matanya saat tidak sengaja melihat wajah dari pria yang diperhatikan Sehun. Ia berseru pelan, "bukankah dia yang pernah menarik Bae Suzy pergi saat kau ingin mengajaknya pergi? Siapa ya? Wajahnya sangat familiar untukku," gumamnya diakhir kata seraya mengusap dagunya.
Sehun memasang wajah datar dan berlalu pergi tanpa mengeluarkan suara.
Pria jangkung yang melihat kepergian Sehun itu seketika berteriak, "Oh Sehun, Li San dan Ah Rim menunggumu di basecamp!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Believe Me [COMPLETED]
FanfictionWARNING! TATA KEPENULISAN MASIH ACAKAN! MOHON DIMAKLUMI. MELODRAMA | FANFICTION | MYUNGZY Kalian percaya bahwa cinta sejati itu ada? Tapi Bae Suzy tidak percaya. Ia sendiri mengalami trauma meski ia tidak pernah merasakan menjalani hubungan dengan l...