Part 32 - BM

1.9K 288 20
                                    

Happy reading & sorry for typo!

Jangan lupa vote sebelum baca & komen setelah baca ya.

__ __

"Kim Myungsoo," panggil Suzy.

Myungsoo mengerjap sekali dan menatap Suzy lurus.

"Kau sadar akan perkataanmu? Kau sudah mengulangnya berkali-kali dan aku benar-benar jenuh mendengarnya. Sekarang, lebih baik kau pergi. Kau hanya membuang waktumu yang berharga," usir Suzy dengan suara sinisnya.

"Suzy.."

"Geumanhe Myungsoo-ya. Jebal.. Kau menyuruhku untuk mencintaimu. Ah- ani.. Kau menyuruhku untuk menyukaimu, kau menyuruhku untuk menerima perjodohan itu dan menikah denganmu. Kau pikir, pernikahan itu sebuah permainan hah?! Kau masih mencintai dan belum melupakan wanita itu dan kau meminta aku menggantikan posisinya di hatimu? Daebak, suatu kehormatan bagiku mendengarnya." Suzy mendengkuskan senyum lirihnya dan menatap Myungsoo. "Kau memandangku sebagai wanita pecundang? Kau menganggapku sebagai wanita yang bisa diajak kerja sama dalam hal seperti ini? Aku tidak menyangka, seorang pengusaha muda yang diagungkan ternyata cacat hati. Cih! Bedebah sialan!"

Myungsoo menahan hatinya untuk tidak tersulut emosi akan perkataan Suzy, ia hanya mengepalkan kedua kubu tangannya dan menatap Suzy dalam, "kau boleh mengumpatku, menghinaku, bahkan jika kau ingin membunuhku, lebih baik bunuh hatiku. Yang pasti aku benar dengan perkataanku."

"Tidak akan. Dan tidak akan pernah," timpal Suzy dan berlalu pergi.

"Tapi aku benar-benar mencintaimu Bae Suzy!!!" teriak Myungsoo frustasi. "naega jeongmal saranghe!!"

Mendadak langkah Suzy yang sedikit jauh dari belakang Myungsoo terhenti, jantungnya terasa ingin memberontak dan keluar dari tempatnya, tubuhnya bahkan gemetar dan suhunya naik.

Ini? Ini bukan kisah Chae Won yang terulang bukan? Nasibnya tidak akan seperti Chae Won, kan? Jika Yuna tahu. Jika Yuna merasa cemburu. Jika Yuna marah. Jika, jika, dan jika Yuna...

Sialan Choi Yuna. Kenapa hanya dia yang menguasa hidupnya yang menyusahkan ini? Mengapa Yuna setega ini pada dirinya? Mengapa Choi Minho harus mencintainya? Mengapa, mengapa, dan mengapa?

"Aku jatuh hati padamu dipertemuan pertama kita. Aku sudah terperangkap dengan pesona dan tingkahmu saat kau mengatakanku sebagai pria yang mencari kesempatan dalam kesempitan. Aku semakin jatuh hati padamu ketika kau menangis didepan sebuah pemakaman. Semakin jatuh cinta saat kau mendengarkan isi hatiku yang terluka. Aku jatuh cinta bahkan saat kau menolakku seperti ini. Bae Suzy, aku benar-benar mencintaimu."

***

"Tidak mempan?" pekik Sungyeol tertahan dengan mata melotot pada Myungsoo yang mengangguk lemah.

Pria itu terlihat benar-benar tidak terurus setelah pulang dari kampus Suzy. Pakaiannya sudah seperti compang-camping dengan rambut acakan. Dasinya yang tadi pagi rapi kini sudah terlepas, hilang entah kemana.

Sungyeol baru pertama kalinya melihat penampilan kacau seperti ini pada pria itu. Beda sebelumnya saat Yuna meninggalkan pria itu. "woahh, kenapa aku merasa begitu bahagia setelah mendengar kenyataan bahwa Myungsoo kini benar-benar ditolak?" kagum Sungyeol dengan wajah yang terlihat membayangkan bagaimana interaksi antara Myungsoo dan Suzy tadi. Sayang sekali, ia hanya menunggu Myungsoo di mobil tanpa menonton aksi penolakan itu.

Bukannya marah ataupun merasa kesal, Myungsoo memejamkan kedua matany dan mengbuang nafas frustasi.

Jika kejujuran dan kesungguhan tidak bisa wanita itu percaya, lantas haruskah dirinya berbohong bahwa ia tidak mencintai wanita itu? Bahwa apa yang tadi dikatakannya pada Suzy adalah sebuah kebohongan belaka?

Believe Me [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang