Happy reading & sorry for typo!
Jangan lupa vote sebelum baca & komen setelah baca ya.
__ __
Choi Minho membuka perlahan matanya lalu memiringkan kepalanya kesamping, melihat jam digital yang terletak dinakas meja lampu. Setelah itu, kepalanya kembali menghadap kearah langit-langit kamarnya.
Sekarang tempat yang dipijakinya bukan lagi rumah Il Hwa. Semalam Minho dan Yuna sudah pindah ke apartemen. Ia sengaja berangkat malam hanya untuk melihat wanita itu, namun sampai pukul delapan malam wanita itu belum pulang juga.
Jika bukan karena desakan dan rengekan Yuna yang meminta untuk pergi, Minho akan tetap tinggal di rumah Il Hwa. Ia sungguh merindukan wanita itu.
Minho memejamkan matanya perlahan lalu kemudian dibukanya seraya menghela nafas. Pria tampan itu bangun dari tidurnya lalu turun dari ranjang.
Minho berjalan kearah jendela dan membuka tirai jendela yang alhasil mengundang sinar mentari pagi untuk menerangi kamarnya.
Minho berharap ada sebuah keajaiban di mana ia bisa dipertemukan dengan Suzy. Tanpa siapapun yang bersama wanita itu bahkan dirinya.
***
Myungsoo menuruni tangga seraya mengancingkan baju lengannya dan melangkah menuju ke ruang makan.
Di sana sudah ada dua penghuni ruang makan yang selalu hadir sebelum dirinya.
"Kau sudah selesai?" tanya Sung Ryung ketika mengetahui keberadaan putra bungsunya.
Kim Myungsoo mengangguk, setelah sampai di kursi yang biasa ia tempati, Myungsoo menarik kursi itu dan duduk. Mengambil sandwich yang dibuat oleh Sung Ryung.
"Apa rencanamu selanjutnya?" tanya Sung Ryung.
Myungsoo yang sedang menikmati sarapannya itu sontak mengangkat pandangannya kearah ibunya, "rencana apa?"
Sung Ryung mendesis, "bukannya kau akan mencoba berdekatan dengan Suzy. Jadi apa rencanamu?"
Myungsoo terdiam sejenak. Ia bingung untuk memberikan jawaban apa pada Sung Ryung. Myungsoo tidak mungkin harus kembali berusaha untuk mendapatkan hati Suzy, jika wanita itu sudah memberinya peringatan halus. Myungsoo juga tidak mungkin harus memaksa wanita itu untuk menikah dengannya, karena perasaannya pada Suzy memang hanya sebatas suka saja.
Benar kata Suzy, jika suatu saat wanita itu yang menyukainya bahkan lebih dari itu, sedang dirinya sudah tidak memiliki perasaan apapun, itu sama saja Myungsoo menyakiti hati Suzy. Apalagi jika benar mereka sudah menikah.
"Myungsoo.."
Lamunan Myungsoo terbuyar saat Sung Ryung memanggilnya. Seokbin yang sejak tadi hanya menjadi pendengar yang baik, memandang Myungsoo dengan raut wajah penuh arti.
"Kau tidak menyukai Suzy?" tanya Sung Ryung lagi dengan raut wajah yang perlahan berubah sedih.
Ini yang membuat Myungsoo tidak suka dengan dirinya. Myungsoo menggelengkan kepalanya dengan senyum tipis, "aniya eomma. Aku hanya sedang memikirkan rencananya. Memang eomma punya ide?"
Senyum Sung Ryung terbit seketika lalu dengan semangat berjalan mendekati Myungsoo dan duduk di samping pria itu.
Dua pria beda umur hanya menggelengkan kepalanya pelan melihat tingkah laku Sung Ryung.
"Sebelumnya kau sudah mengajaknya kencan?" tanya Sung Ryung semangat.
Myungsoo mengangguk.
"Lalu apa jawabannya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Believe Me [COMPLETED]
FanfictionWARNING! TATA KEPENULISAN MASIH ACAKAN! MOHON DIMAKLUMI. MELODRAMA | FANFICTION | MYUNGZY Kalian percaya bahwa cinta sejati itu ada? Tapi Bae Suzy tidak percaya. Ia sendiri mengalami trauma meski ia tidak pernah merasakan menjalani hubungan dengan l...