Part 44 - BM

1.3K 203 13
                                    

Happy reading & sorry for typo!

Jangan lupa vote sebelum baca & komen setelah baca ya.

__ __

"Lalu bagaimana sekarang? Kau ingin pergi meninggalkan kami seperti Minho dan Wonho? Kau ingin memutuskan persahabatan ini?" tanya Sungyeol, menahan diri untuk tidak gentar dengan rentetan kalimat yang membuatnya terus merasa bersalah.

Tatapan Myungsoo benar-benar terlihat jelas, dingin, datar, marah, dan perasaan lainnya tercampur menjadi satu. "Jika aku mempertahankannya, sama saja aku membudakkan diriku pada persahabatn konyol ini. Sungyeol-ya, kau tahu jelas apa yang paling membuatku merasa sakit dan kecewa, tapi kenapa ... aku salah apa?"

"Sudah kukatakan ini adalah kesalahan kami! Kami tidak pernah menyalahkanmu untuk masalah ini, kami bodoh karena menyembunyikan hal ini darimu. Tolong percayalah, kami melakukan ini hanya agar kau tidak tersakiti lebih dalam," ujar Sungyeol penuh keyakinan. Binar matanya penuh pengharapan saat pria itu menatap Myungsoo.

"Sungyeol-ah, aku benar-benar membenci persahabatan ini. Lebih baik kita-"

"Kau gila?!" sahut Woohyun tidak terima saat ia yakin bahwa Myungsoo pasti akan mengatakan hal yang sama seperti Wonho dan Minho di masa lalu.

Sungyeol meneguk ludah diam-diam karena ini pertama kalinya ia melihat Woohyun yang tenang berubah menjadi orang yang terlihat sama seperti Myungsoo. Astaga, apakah ia salah membawa orang sekarang?

"Aku tahu bahwa kau benar-benar sakit hati dan aku tahu rahasia itu membuatmu terpukul, tapi jika hanya itu dipikiranmu, kau anggap apa kami yang berjuang bersamamu, sedang kami selama ini menanggung rasa bersalah dan dosa. Myungsoo-ya, dewasalah sedikit. Jika kau kehilangan semua sahabatmu, siapa yang akan menjadi peganganmu kelak? Jika benar kau memiliki orang yang bisa menguatkanmu dihari-hari sulit, tidak masalah. Aku pun akan meninggalkanmu saat itu juga."

Myungsoo tersenyum dingin, menatap Woohyun yang sama dinginnya. "Kau pikir aku tidak bisa berdiri dengan kakiku sendiri? Kau pikir kau sempurna di situ, hah?! Jangan mengatakan hal seperti itu jika kau juga sama sepertiku. Aku tahu kau juga melakukan hal yang sama seperti Minho dan Wonho lakukan kepada kita semua!"

Woohyun tertegun mendengar perkataan Myungsoo, seolah-olah tahu apa permasalahan yang dimilikinya dengan sahabat lainnya.

Sedang Sungyeol hanya meringis, tidak tahu harus berbuat apa saat keadaan semakin memanas. Pada akhirnya, masalah ini akan semakin panjangn. Tapi, sepertinya Sungyeol melupakan satu hal.

"Sudah Myungsoo. Jangan terlalu mengeraskan hatimu. Kau tahu kami memang salah dan kami datang ke sini bukan untuk memperkeruh suasana tapi untuk memperbaiki kesalahan kami," sahut Sungyeol dengan wajah seriusnya.

"Hentikan omong kosongmu, Sunyeol-ya, jika kau tidak ingin hal buruk itu terjadi," balas Myungsoo penuh penekanan.

"Myungsoo, aku sedang tidak berbicara omong kosong di sini. Kami sudah mengakui bahwa itu kesalahan kami, tapi itu sudah lima tahun berlalu. Apakah kau harus menghukum dirimu karena dikhianati sedang sekarang kau sudah punya kehidupan baru?" Sungyeol mendesis dalam hati karena basa-basinya yang panjang. "Lima tahun kau menjadi pria bodoh karena Yuna, kami berusaha memberikanmu isyarat dengan kebencian yang jelas dari kami, tapi kau keras kepala. Sekarang, setelah kau tahu semua fakta tentang Yuna, kau menghakimi kami karena menyembunyikan rahasia itu. Kau boleh marah dan pergi, lalu bagaimana dengan calon istrimu nanti kalau kau memutuskan hubungan persahabatan kita sekarang hanya karena seorang wanita yang tidak pantas menjadi pendampingmu itu?"

Tepat sasaran! Satu kali tembakan meski hampir meleset sedikit, Sungyeol akhirnya bisa menang telak karena sindiran halus itu membuat Myungsoo terdiam di tempat.

Believe Me [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang