Happy reading & sorry for typo!
Jangan lupa vote sebelum baca & komen setelah baca ya.
__ __
Myungsoo membuang tatapannya seketika kala merasakan ada pergerakan kecil dilakukan oleh Suzy yang dirangkulnya. Wajahnya seketika berubah cemas, "gwaenchanayo?"
Suzy menunduk dan menggigit bibir bawahnya. Badannya benar-benar lemas dan jiwanya seperti sudah hilang. Suzy benar-benar terkejut akan situasi seperti ini.
"Zy-ah, kau baik-baik saja?"pertanyaan yang mengudara bersama langkah yang terdengar mendekat membuat Suzy tanpa sadar menelusupkan tangannya dan meremas kemeja Myungsoo hingga membuat sang empunya menatap intens wanita itu yang sedikit pucat pasi.
"Suzy.."panggil Minho setelah sudah berhadapan dengan wanita itu, ia melirik sekilas pada Myungsoo yang memperhatikan wajah Suzy yang menunduk kemudia beralih lagi pada wanita itu yang terlihat menggelayut pada Myungsoo. "Suzy.. Kau baik-baik saja? Biarkan aku membantumu masuk ke rumah."
Minho hendak menggapai pundak sepupunya itu namun tertahan oleh tangan kekar dari pria dihadapannya. Minho menatap Myungsoo dengan pandangan bingung dan tidak suka.
Myungsoo menampilkan senyum sinis, "biarkan aku saja. Aku calon suaminya, jadi biarkan ini menjadi tugasku untuk bekal setelah menikah nanti."ucapnya dengan sopan yang terkesan dibuat-buat.
Suzy yang masih menunduk sedikit melirik Myungsoo dan mengumpat dalam hati setelah mendengar perkataan pria itu. Enak saja dia bicara hal tidak tidak.
Minho mengetatkan rahangnya melihat tatapan Myungsoo dan merasa panas setelah mendengar perkataan pria itu.
"oppa.."
Myungsoo mengangkat pandangannya kearah Yuna yang kian mendekat, saat tatapan Yuna terarah padanya, saat itulah Myungsoo membuang pandangannya.
"Suzy, neo gweanchana?"tanya Yuna seraya berusaha untuk mendekati sepupunya dan langsung terkejut saat tangan Myungsoo menahannya. Yuna menatap Myumgsoo dengan tatapan bingung.
"biarkan ini menjadi urusanku. Permisi."pamit Myungsoo dan langsung menggendong Suzy dengan gaya bridal.
Suzy melototkan matanya dan dengan cepat memeluk leher pria itu erat agar tidak terjatuh. "neo..."
"aku ingin memyangkal sesuatu hal, tapi..."jeda Myungsoo dengan suara pelan, seolah berniat hanya Suzy saja yang mendengarnya.
Suzy mengerutkan keningnya dengan kedua mata yang mengerjap berkali kali, berusaha untuk memfokuskan pendengarannya pada suara Myungsoo yang terasa sedang berbisik ditelinganya.
Myungsoo menolehkan pandangannya, namun masih melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah wanita itu dan berhenti didepan tangga yang menghubungkan ruang tamu itu dengan kamar Suzy yang berada dilantai dua. "kenapa harus kamu disaat aku masih mencintai orang lain? Kenapa harus kamu yang ku jadikan wanita terakhirku? Dan kenapa harus aku merasakan rasa bersalah ini padamu?"
"hmm?"
"Ani- kenapa harus mereka, kenapa bukan orang lain saja agar aku mudah melupakan semuanya. Eotthekae, Suzy?"lirih Myungsoo dengan sorot mata yang terlihat begitu merasa sedih dan kecewa.
Suzy tidak mengerti dengan apa yang Myungsoo bicarakan, tapi ada yang terbesit dalam pikirannya sekarang. "apakah mereka saling mengenal satu sama lain?"batin Suzy, menatap intens ada mata Myungsoo yang juga menatapnya.
***
Bugh!
Myungsoo menahan tubuhnya yang sedikit oleng kearah samping setelah seseorang melayangkan tinjunya tanpa aba-aba dan membuat Myungsoo terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Believe Me [COMPLETED]
FanfictionWARNING! TATA KEPENULISAN MASIH ACAKAN! MOHON DIMAKLUMI. MELODRAMA | FANFICTION | MYUNGZY Kalian percaya bahwa cinta sejati itu ada? Tapi Bae Suzy tidak percaya. Ia sendiri mengalami trauma meski ia tidak pernah merasakan menjalani hubungan dengan l...