Happy reading & sorry for typo!
Jangan lupa vote sebelum baca & komen setelah baca ya.
__ __
Tanpa ada rencana, tanpa ada pikiran, tanpa ada kemauan dan Myungsoo tidak pernah dan belum ada niat lagi untuk mengunjungi Suzy, tapi disaat seperti itulah Myungsoo harus dipertemukan wanita itu tanpa persiapan apapun.
Sekarang, Suzy berdiri di sana, tepat di hadapannya. Wanita itu berdiri dengan angkuh dan menawannya, menghipnotis Myungsoo untuk memandang satu titik saja dengan pikiran yang juga tertuju pada satu titik itu. Nyatanya, Myungsoo memang benar jatuh cinta pada wanita itu, sayangnya dia tidak percaya dengan isi hati Myungsoo.
"Kau ... baik-baik saja?" tanya Myungsoo sedikit tercekat. Di relung hatinya terasa nyeri, bukan karena penolakan Suzy, tapi ada fakta lain yang membuat Myungsoo terasa ingin lenyap dari dunia ini saja. Sungguh, Myungsoo terasa lemah sekarang dan sedang dipermalukan oleh dunia.
"Bukan urusanmu!" jawab Suzy ketus.
Myungsoo tersenyum kecut, mwnunduk pelan untuk menyembunyikan ringisan dalam hatinya kemudian mengangguk pelan. Lantas, Myungsoo menatap wanita itu lurus. "Apakah kau ada waktu nanti? Kita makan siang."
"Tidak perlu. Aku tidak butuh."
"Yakin? Tidak apa-apa, kita makan-"
"Sudah kukatakan tidak perlu, Kim Myungsoo!" potong Suzy tidak suka dan menatap dingin pria itu. Ia kesal setengah mati karena moodnya benar-benar sudah tidak tertolong lagi.
Suzy sudah bahagia karena beberapa jam ini tidak ada gangguan dari pria itu. Tapi nyatanya, Suzy harus menelan rasa kepuasannya setelah dipertemukan dengan Myungsoo sekarang.
"Suzy, aku-" Lagi-lagi Myungsoo harus menelan beberapa kalimat yang sudah ingin keluar dari bibirnya karena kedatangan Sungjong dan Woohyun yang keluar dari kamar inap Minho. Ia menarik nafas pelan dan menghembuskannya untuk menahan diri agar tidak berdecak kesal.
"Eoh, kalian kenapa berhadap-hadapan seperti itu? Bertengkar?" tanya Sungjong dengan tatapan jenakanya pada Myungsoo.
Suzy mendengus mendengarnya sembari membuka muka ke arah lain, sedang Myungsoo menatap wanita itu dengan penuh arti.
Sungjong terkekeh pelan. "Baiklah, sepertinya sepasang kekasih ini sedang memiliki problem. Jangan terlalu sering bertengkar, nanti menyesal kalau sudah putus."
"Cih! Apa peduliku? Lagipula, aku tidak ada hubungan dengan Tuan Pengganggu ini, arratchi?!" dengus Suzy sebelum akhirnya beranjak pergi.
Myungsoo hendak menahan Suzy agar tidak pergi, namun tangan Sungjong lebih dulu menahan lengan Myungsoo yang membuat pria itu akhirnya menoleh.
"Biarkan dia menenangkan diri dulu," kata Sungjong. Myungsoo terdiam kemudian memandang punggung Suzy yang semakin jauh.
Sungjong dan Woohyun saling melempar pandangan lalu kembali memandang objek yang dipandang Myungsoo.
"Kau benar, aku dibutakn oleh cinta sampai akhirnya merasakan sesal yang luar biasa menyesakkan ini," lirih Myungsoo dengan seutas senyum pilu di bibirnya.
Sungjong memandang Myungsoo yang tampak muram lalu menepuk pundak pria itu pelan. "Wanita adalah pembawa masalah dalam hidup seorang pria. Awalnya mungkin memang terasa berat, tapi ketika kau sudah mendapatkan hatinya, itu bisa menjadi imbalan dari kekacauan yang dibawanya. Bersabarlah, sekuat-kuatnya seorang wanita, dia akan menyerah pada akhirnya jika kau membuktikan keseriusanmu padanya."
Myungsoo terdiam. Ia sudah melakukan banyak hal untuk membuktikan bahwa ia menyukai Suzy, berkali-kali meyakinkan wanita itu namun hal yang ia dapat hanyalah penolakan terus-menerus. Nyatanya, Suzy memang sangat sulit ditaklukkan olehnya. Tapi, bagaimana dengan Minho?
KAMU SEDANG MEMBACA
Believe Me [COMPLETED]
FanfictionWARNING! TATA KEPENULISAN MASIH ACAKAN! MOHON DIMAKLUMI. MELODRAMA | FANFICTION | MYUNGZY Kalian percaya bahwa cinta sejati itu ada? Tapi Bae Suzy tidak percaya. Ia sendiri mengalami trauma meski ia tidak pernah merasakan menjalani hubungan dengan l...