Happy reading & sorry for typo!
Jangan lupa vote sebelum baca & komen setelah baca ya.
__ __
Yuna keluar dari kamar saat mendengar suara samar Minho yang sedang berbincang dengan Il Hwa di ruang tamu.
Wanita berambut sebahu itu menuruni tangga dan menghampiri pria bermata belo yang duduk disofa dengan berhadapan dengan Il Hwa. "oppa.."sapa Yuna dengan nada semangat seraya mengambil tempat duduk di samping pria yang sedikit terkejut akan kehadirannya.
Yuna langsung mengalungkan tangannya pada tangan Minho dan bergelayut disana, "oppa, kapan kita akan pergi dari sini? Aku tidak mau bertemu dengan Suzy"rajuknya dengan nada terdengar tidak suka.
Minho melirik Il Hwa dengan wajah tidak enak lalu berusaha menarik tangannya dari Yuna, namun wanita itu semakin mengeratkan pelukannya hingga membuat Minho kewalahan sendiri. "Yuna-ya, nanti oppa urus kepindahanmu. Lepaskan tangan oppa dulu, ya?"pinta Minho dengan halus, takut jika Yuna merasa dikucilkan.
Yuna seketika memasang wajah sedihnya lalu dengan pasrah melepaskan tangan Minho, kemudian menekuk wajahnya.
Il Hwa yang duduk hanya diam ditempatnya dan memperhatikan interaksi dua bersaudara didepannya. Ia tidak ingin mengeluarkan sepatakata pun untuk mereka selain hanya memasang wajah memaklumi sikap mereka.
Minho menoleh kearah Il Hwa dan tersenyum kaku, "yimo, apakah kabar tentang Suzy yang akan menikah itu benar? Samchon memberitahuku kalau Suzy bahkan menerima perjodohan itu"
Yuna yang duduk disamping pria itu sedikit meliriknya dengan tatapan tidak suka lalu melirik sekilas kearah Il Hwa kemudian mendengkus samar.
Il Hwa mengangguk dengan seutas senyum lebarnya menatap Minho, "maja. Suzy akan menikah, tapi mungkin masih lama karena mereka masih mempertimbangkannya. Padahal yimo berharap mereka langsung menikah saja, melihat mereka berdua berdampingan benar-benar serasi dipandang"
Minho tersenyum tipis mendengar perkataan terakhir Il Hwa lalu menganggukkan kepalanya seolah mengerti. Sejenak terdiam kala ingatannya kembali saat beberapa puluhan menit yang lalu saat ia mengunjungi kampus Suzy, berniat untuk menemui Suzy dan mengajak wanita itu pulang. Namun sepertinya ia dikalah cepat oleh orang yang Minho perkirakan bahwa irang yang menjemput Suzy adalah orang yang dijodohkan dengan Suzy.
Pandangan Minho beralih pada Yuna yang memandang kakinya yang diayunkan secara sengaja oleh wanita itu dengan kepala menunduk. Minho merasa bersalah karena mendatangkan seseorang yang bahkan tidak akan pernah diterima oleh Suzy sampai wnaita disampingnya ini lenyap dari muka bumi. "sedalam apa bencimu pada adikku hingga melihat wajahnya saja kau begitu enggan, Zy? Seberapa parahnya luka yang dibuat Yuna melakukan hal yang juga menyiksaku ini, Zy? Eotthokkaji, Zy?"batin Minho dengan lirihan yang pilu.
Mengingat hubungannya dengan Suzy sudah tidak sedekat lima tahun itu membuat Minho merasa kehilangan dunianya.
***
"kau lapar?"
Sungyeol yang masih terfokus kejalan seketika menggerakkan netranya kearah kaca spion kecil dihadapannya dan melihat interaksi Myungsoo dan Suzy lalu kembali fokus pada jalan raya. Ia harus menahan diri untuk tidak melihat dua sejoli yang membuat dirinya terasa gemas untuk bertanya.
Suzy menggelengkan kepalanya dengan pandangan yang terarah pada Myungsoo.
"kau ingin kesuatu tempat sebelum pulang?"tanya Myungsoo sekali lagi dengan wajah tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Believe Me [COMPLETED]
FanficWARNING! TATA KEPENULISAN MASIH ACAKAN! MOHON DIMAKLUMI. MELODRAMA | FANFICTION | MYUNGZY Kalian percaya bahwa cinta sejati itu ada? Tapi Bae Suzy tidak percaya. Ia sendiri mengalami trauma meski ia tidak pernah merasakan menjalani hubungan dengan l...