Happy reading & sorry for typo!
Jangan lupa vote sebelum baca & komen setelah baca ya.
__ __
Nam Woohyun memandang Sungyeol dan Sungjong yang tampak diam dengan wajah yang sedang berpikir. Seharusnya Woohyun tidak terganggu dengan hal itu, namun ia menjadi penasaran sekarang karena hal itu berlangsung selama dua setengah jam.
"Memang sebenarnya apa yang aneh dari Myungsoo?" tanya Woohyun seketika. Ia sudah benar-benar lelah melihat tingkah mereka.
Sungyeol menatap Woohyun lekat. "Pernahkah kau melihat sisi bijaksana Myungsoo selama ini? Atau hal yang lebih positif dari yang Myungsoo pikirkan selama ini?" tanyanya.
Woohyun langsung menyerngit bingung. "Aku tidak mengerti apa maksudmu. Memang kenapa dengan itu?"
"Kemarin malam Myungsoo dan Minho bertemu," ujar Sungyeol.
Jika Howon dan Sunggyu ada bersama mereka saat ini, maka suasana tempat mereka akan penuh keributan suara cempreng dua pria itu. Namun, yang sekarang ada adalah Woohyun. Jadi, suasananya menjadi tegang.
"Mereka bertemu? Kenapa?" tanya Woohyun penasaran.
"Untuk menyelesaikan masalah lima tahun yang lalu," jelas Sungyeol.
Woohyun mengangguk mengerti, kemudian menatap Sungyeol kembali dengan isyarat untuk melanjutkan kalimatnya.
"Aku berpikir mereka akan berakhir dengan wajah babak belur karena kita tahu, Myungsoo adalah pria yang lebih emosional di antara kita semua. Tapi, ini kali pertamanya aku melibat Myungsoo tidak meledak seperti sebelumnya saat bertemu dengan Minho," lanjut Sungyeol.
"Mereka berbaikan?"
Sungjong mengangguk semangat meski raut wajahnya yang tampak berpikir keras belum juga pudar. Woohyun hanya meliriknya sebentar dan kembali menatap Sungyeol.
"Aku tidak tahu pasti, tapi mereka terlihat sama-sama baik-baik saja sekarang. Bahkan Minho akan kembali ke Amerika bersama ayahnya setelah kerja sama proyek dengan Myungsoo telah selesai ditanda tangani," lanjut Sungyeol.
"Sepertinya mereka menyelesaikan kesalahpahaman yang terjadi," gumam Woohyun. "Baguslah. Setidaknya sekarang hubungan mereka sudah baik-baik saja. Menurut kau bagaimana, Sungjong?"
Woohyun dan Sungyeol serempak menatap Sungjong.
"Aku tidak tahu. Meskipun hubungan mereka sudah baik, bukan berarti akan seperti semula. Apapun yang kuharapkan untuk mereka, semoga saja itu yang terbaik," pungkas Sungjong, menghembuskan nafas lelah dan membaringkan tubuhnya di atas sofa panjang.
"Kau berharap Wonho juga kembali?" tebak Sungyeol, menatap penuh arti pria itu.
"Apakah itu salah? Meskipun dia adalah penyebabnya hubungan persahabatan kita hancur, bukan berarti dia bukan sahabat kita lagi. Dia hanya salah memilih jalan dan kita pun tidak pernah tahu dengan jalan yang dia pilih. Karena kita tidak tahu dengan dunia gelap yang ia pikirkan, kita diselamatkan olehnya dari sisi gelap yang ia miliki. Kurasa ... Tidak ada yang salah dari harapanku meskipun akan mustahil untuk terwujud," timpal Sungjong dengan suara pelan. Ada nada sedikit putus asa yang terdengar di suara Sungjong dan mereka tahu hal itu adalah harapan yang sejak dulu Sungjong harapkan.
"Kau benar. Sekarang kita hanya bisa berharap bahwa semuanya akan baik-baik saja, sekalipun akan banyak perubahan yang dialami persahabatan kita," ujar Sungyeol.
Woohyun menatap lekat dua sahabatnya itu. Tanpa ia sadari, pembahasan dan harapan mereka memiliki kesamaan dengan impiannya.
Li San.
KAMU SEDANG MEMBACA
Believe Me [COMPLETED]
FanfictionWARNING! TATA KEPENULISAN MASIH ACAKAN! MOHON DIMAKLUMI. MELODRAMA | FANFICTION | MYUNGZY Kalian percaya bahwa cinta sejati itu ada? Tapi Bae Suzy tidak percaya. Ia sendiri mengalami trauma meski ia tidak pernah merasakan menjalani hubungan dengan l...