Happy reading & sorry for typo!
Jangan lupa vote sebelum baca & komen setelah baca ya.
__ __
Suzy memperhatikan seluruh isi ruangan kerja Myungsoo. Tidak jauh berbeda dengan ruang kerja ayahnya saat Suzy berkunjung beberapa bulan yang lalu, dan itu adalah terakhir kalinya.
Membahas tentang ayahnya, Suzy tahu ia terlalu kekanakan untuk merajuk karena masalah Choi Yuna. Tapi ia juga tidak ingin jika ayahnya terlalu memanjakan sepupunya itu.
Jika bukan karena menyelamatkan Minho dan juga karir pria itu dalam dunia bisnis, Suzy mungkin sudah menendang Yuna ke penjara dengan menuntut semua yang Yuna lakukan kepadanya dan ayahnya.
Karena Yuna. Semua karena ulah Yuna yang tidak berperasaan.
Yuna ternyata begitu tahu Yong Joon bukan hanya sosok pria yang lemah akan atas dirinya namun juga lemah pada Yuna.
Wanita itu sangat tahu bagaimana memanfaatkan kasih sayang Yong Joon dengan baik meskipun Suzy tahu ayahnya juga tahu dengan perilaku Yuna, tapi entah mengapa Yong Joon masih saja menutup mata dan telinga atas perilaku keponakan Yong Joon.
Suzy membuang nafas lalu menduduki sofa panjang yang sedikit jauh di hadapan meja kerja Myungsoo.
Jika harus mengingat masalah keluarganya, itu tidak akan ada habisnya. Bae Yong Joon dengan konflik wasiat sang kakek tentang warisan yang sepenuhnya untuk Bae Ji Hye, adik Yong Joon, Yuna dengan ancamannya yang akan membunuh Minho apabila rahasia tentang kematian Chaewon terungkap, dan Myungsoo dengan kegilaannya itu yang tidak pernah berhenti mengikutinya.
Suzy merogoh tasnya dan mencari ponsel selagi ia menunggu Myungsoo untuk kembali. Sejujurnya, ia bisa saja langsung pulang tanpa mengindahkan perkataan Myungsoo tadi. Hanya saja karena ia merasa lelah juga jadi untuk kali ini ia mengalah saja.
Bertengkar dengan Myungsoo harus memiliki energi banyak apalagi jika pria itu memancing emosinya.
Sejenak, Suzy menghentikan aktivitasnya pada ponselnya ketika mengingat kejadian semalam saat pria itu mengatakan tentang wanita lain.
Pria itu pasti memiliki cerita cinta menyedihkan hingga sebegitu terlukanya dia. Myungsoo begitu mencintai wanita itu dan Suzy berpikir betapa beruntungnya wanita itu karena masih diperjuangkan meskipun sudah lama berpisah.
Ia jadi teringat dengan Chaewon. Sahabat semasa remajanya itu juga pernah berada di posisi Myungsoo. Bahkan, merelakan nyawanyapun demi melindungi Minho masih menjadi hal yang tidak pernah Suzy bayangkan.
Andaikan saja saat itu ia memiliki keberanian untuk menahan Yuna. Andaikan saja saat itu ia kuat dan tidak lemah. Andaikan saja ia bisa menyelamatkan Chaewon yang didorong Yuna dari atap lantai 19 disebuah gedung kosong, mungkin Chaewon masih hidup sampai sekarang dan Yuna sudah mendekam dibalik jeruji besi.
Namun sayang, ini hanyalah kata andaikan yang abstrak dan tidak ada ujungnya. Pada akhirnya Suzy kembali harus menyadarkan diri bahwa ini adalah sebuah kenyataan pahit untuknya. Betapa menyedihkan hidupnya.
"jebal.. Jebal Yuna-ya."mohon Suzy dengan posisi berlutut, wajahnya sudah basah karena air mata, mata dan hidungnya bahkan sudah memerah karena tangisan kerasnya itu.
Matanya yang bergerak gelisah itu terlihat memelas kasihan pada Jinri yang terlihat mencekik leher seorang gadis berseragam yang didorong dipembatas atap itu.
Yuna tersenyum miring, wajahnya berubah dingin dan menatap Suzy yang bersimpuh itu dengan kasihan yang dibuat-buat meskipun linglung. "melepasnya? Kau ingin aku melepaskan orang yang berani merebut Minho oppa dariku, hah?! Tidak akan kecuali jika gadis ini mati!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Believe Me [COMPLETED]
FanfictionWARNING! TATA KEPENULISAN MASIH ACAKAN! MOHON DIMAKLUMI. MELODRAMA | FANFICTION | MYUNGZY Kalian percaya bahwa cinta sejati itu ada? Tapi Bae Suzy tidak percaya. Ia sendiri mengalami trauma meski ia tidak pernah merasakan menjalani hubungan dengan l...