Part 022 - BM

1.8K 287 23
                                    

Happy reading & sorry for typo!

Jangan lupa vote sebelum baca & komen setelah baca ya.

__ __

Suzy mengerjapkan matanya pelan saat menyadari wajah Myungsoo yang begitu dengan dengannya dan akhirnya ia mendorong sedikit tubuh Myungsoo untuk menjauh begitupun tubuhnya yang kembali ia dudukkan dengan baik.

Ia berpura-pura sibuk mengambil perban lain yang bersih dan menuangkan sedikit cairan merah itu perlahan.

Myungsoo yang sempat terkejut dengan tindakan Suzy hanya mendengkus senyum tipisnya dan memandang Suzy yang tampak kikuk dan canggung.

"ta..tanganmu.. Berikan tanganmu yang terluka itu"ucap Suzy, berusaha menghilangkan kecanggungannya.

Myungsoo tersenyum mendengarnya dan langsung menyodorkan tangan kanannya yang terluka itu pada Suzy.

Suzy berdeham kecil dan memegang tangan pria itu, menekan sedikit perban ditangn Myungsoo dan membersihkan darah yang belum kering itu. Suzy sedikit meringis menatap tangan Myungsoo yang terluka parah lalu melirik Myungsoo sejenak, "kau sepertinya sangat mencintai wanita itu sampai rela menyakiti dirimu sendiri"

Myungsoo menatap tangannya dan beralih menatap Suzy, "kau benar."Myungsoo menjawabnya dengan suara lirihan.

Suzy kembali melirik Myungsoo dan kemudian fokus pada tangan pria itu. "jika kau masih mencintainya, kenapa kau tidak menikah saja dengannya?"

"dia pergi sebelum aku melamarnya"jawab Myungsoo kemudian mendesah pelan.

"sepertinya kisah cintamu sangat rumit, Myungsoo-ssi"timpal Suzy.

Myungsoo tertegun sebentar dan memandang wajah Suzy yang terlihat serius melilitkan perban ditangannya. "ku pikir..."jeda Myungsoo sejenak.

Mata tajam pria itu menatap lekat wajah Suzy yang terangkat, lalu menarik perban yang belum dipotong itu dengan kuat yang alhasil membuat bahu Suzy maju dan saat itu juga Myungsoo mengambil tindakan untuk mencium kening Suzy singkat. "ku pikir kisah cinta kitalah yang rumit"bisiknya pelan, sebelum akhirnya menjauhkan dirinya dari wajah Suzy yang terkejut dan merah padam.

***

"mwo?!!"pekik Howon dan Sunggyu secara bersamaan dan berlari kecil menghampiri Sungyeol yang terbaring diatas kasur empuk milik Dongwoo.

Setelah kepergian Myungsoo tadi dan meninggalkannya diparkiran sendirian, Sungyeo akhirnya meminta kepada Dongwoo untuk menjemputnya dan kebetulan para sahabatnya itu sedang berkumpul dirumah Dongwoo tanpa ada kutipan acara apapun.

Sungjong yang terbaring santai disofa panjang sambil bermain game diponeslnya seketika berdecak kesal karena kalah dan itu semua akibat teriakan kencang dari dua perusuh dunia itu jika sudah berkumpul.

Sungjong merasa menyesal mengiyakan ajakan Howon tadi jika akhirnya seperti ini.

Dongwoo yang baru saja masuk membawa minuman yang tadi diambilnya dari pelayan yang hendak membawanya ke kamarnya.

Woohyun ikut mengekor dibelakang si pemilik rumah dan baru saja datang dengan membawa cemilan.

"heol, daebak! Jadi, bagaimana suasana dalan rapat itu? Kau baik-baik saja dengan emosi Myungsoo saat itu?"tanya Howon dengan wajah hebohnya.

"mwoga? Kalian sedang membicarakan apa?"tanya Dongwoo seraya menyimpan nampan itu diatas nakas diikuti Woohyun.

Woohyun lebih dulu mengambil tempat disofa, bergabung dengan Sungjong yang sedang tidur dengan nyamannya.

Believe Me [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang