Happy reading & sorry for typo!
Jangan lupa vote sebelum baca & komen setelah baca ya.
__ __
Orang-orang bisa mencintaimu dengan cara yang kamu inginkan, namun itu mungkin akan membuatmu tidak bahagia.
Terkadang, ada beberapa orang yang tidak melakukan hal yang seperti kamu inginkan meski dia banyak terluka, kecewa dan menyesal, namun itu yang membuatmu bahagia.
Kim Myungsoo adalah salah satu orang yang mencintainya dengan cara pria itu sendiri dan Suzy bahagia.
Suzy tahu bahwa bukan saatnya untuk mengunci hatinya lagi. Jika ia melakukannya terus-menerus di masa yang akan datang, ia akan sulit mendapatkan kebahagiaan kembali disaat ia merasa sudah lelah dengan kehidupan ini.
Suzy semakin mengeratkan pelukannya pada leher Myungsoo, menelusupkan wajahnya pada bahu pria itu, menciumnya dan menghirup aroma khas maskulin seorang pria.
"Su-Suzy ... Kau baik-baik saja?"
Satu kalimat yang Suzy dengar setelah seminggu tidak bertemu. Suzy mengendurkan pelukannya, ia menjauhkan wajahnya untuk menatap Myungsoo sepenuhnya tanpa melepaskan pelukannya dari leher pria itu. "Kau ingin mengusirku lagi?"
Myungsoo mendenguskan tawa kecilnya. "Mengapa aku harus mengusirmu, hm?"
Suzy terdiam, tatapannya lurus menatap mata hitam milik Myungsoo. Mata itu meneduhkan meskipun sedikit sendu.
Suzy melepaskan satu tangannya, bergerak untuk menyentuh kelopak mata Myungsoo, otomatis pria itu memejamkan matanya untuk merasakan sentuhan lembut dari tangan Suzy.
Kemudian, sentuhan itu turun membelai pipinya. Myungsoo membuka kedua matanya dan memandang wajah cantik Suzy yang tampak basah.
Myungsoo menangkap tangan Suzy, menempelkan telapak tangan Suzy pada pipinya sepenuhnya. "Aku membiarkanmu selama beberapa hari ini hanya untuk membuatmu bahagia. Tapi, kenapa setelah melihatmu, kau merasa tidak begitu bahagia? Kau baik-baik saja?"
Suzy tidak membalas tatapan Myungsoo selain menatap tangannya yang digenggam oleh tangan kekar milik Myungsoo.
"Suzy ... Katakan sesuatu, hm?"
Suzy mengulas senyum tipis dan membalas tatapan pria itu. "Aku semakin tidak baik-baik saja setelah kau mengusirku saat itu." Suzy melepaskan pelukannya dan bergerak mundur selangkah.
Myungsoo memperhatikan gerakan itu dengan baik bersama mimik wajah Suzy yang tampak menyedihkan.
"Aku mengira dengan kau tidak berada di sampingku, maka itu akan baik-baik saja. Aku akan menjalani kehidupanku seperti biasa. Namun, saat aku berkumpul dengan temanku, tertawa, tidur, dan bahkan menyaksikan beberapa pertengkaran kecil sepasang kekasih di luar, aku selalu merindukanmu saat itu juga."
Suzy kembali melanjutkan, "bahkan jikapun berkali-kali aku menyangkal tentang perasaanku untukmu, tapi aku semakin merindukanmu saat itu juga. Aku selalu berharap bisa menemuimu, aku berharap bisa keluar dari keraguanku ini dan datang menemuimu, namun aku tidak cukup banyak memiliki rasa percaya diri."
"Kau ... Menyukaiku?"
Pertanyaan dengan nada ragu dan terkejut itu membuat Suzy terdiam. Myungsoo setengah panik ketika Suzy tidak menjawab pertanyaannya.
"Suzy, cinta bukan candaan. Ini hanya tentang pengorbanan. Jika ada sesuatu hal yang kakakku katakan padamu, jangan membuatnya sebagai alasan untuk berubah sikap. Aku butuh hatimu bukan rasa kasihanmu, seperti dirimu." Myungsoo meraih tangan Suzy dan menggenggamnya erat. "Aku datang menemuimu bukan sekedar mengatakan omong kosong. Aku mencintaimu, bahkan jikapun kau masih menolak perasaanku, aku tetap akan mencintaimu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Believe Me [COMPLETED]
FanfictionWARNING! TATA KEPENULISAN MASIH ACAKAN! MOHON DIMAKLUMI. MELODRAMA | FANFICTION | MYUNGZY Kalian percaya bahwa cinta sejati itu ada? Tapi Bae Suzy tidak percaya. Ia sendiri mengalami trauma meski ia tidak pernah merasakan menjalani hubungan dengan l...