Part 48 - BM

1.6K 213 16
                                    

Happy reading & sorry for typo!

Jangan lupa vote sebelum baca & komen setelah baca ya.

__ __

Suzy melempar tubuhnya dengan pelan di atas sofa lalu menghembuskan nafas panjangnya. Matanya terpejam seraya memijit pangkal hidungnya. Kejadiannya terlalu cepat hingga membuat Suzy merasa pusing memikirkan kejadian di rumah sakit.

Tentang masa lalu Myungsoo, tentang masa lalu Minho, tentang Yuna dan semua yang berhubungan dengan masa lima tahun yang lalu.

Suzy tidak menyangka bahwa kejadian lima tahun yang lalu ternyata diperpanjang oleh dua kisah. Antara kisah cinta Myungsoo dan kisah persahabatan Minho.

Suzy memang tahu bahwa Minho memiliki sahabat yang seharusnya pria itu kenalkan padanya. Namun karena insiden kematian Chaewon, semuanya berubah.

Selepas mereka lulus, Minho dan Yuna memilih pergi dan seolah-olah tidak ada kejadian apapun. Suzy bahkan menahan diri untuk tidak menjadi gila saat bertemu dengan Yuna berkali-kali. Menahan diri untuk baik-baik saja di hadapan Minho. Menahan diri untuk tidak menyumpah serapahi orang tuanya dan paman-bibinya. Dan Suzy berhasil melewati kekejaman itu dengan baik. Hebat, bukan?

Sialnya, lima tahun lamanya kejadian itu berlalu, mereka datang lagi dan memporak-porandakan benteng pertahanannya. Suzy rasanya ingin menghilang saja dari dunia ini, tidak ingin ada takdir yang mempertemukan mereka dan mengulang kejadian lima tahun itu. Suzy benar-benar ingin mengatakan bahwa ia gila dan ia ingin membunuh orang yang sudah membuatnya gila. Nyatanya, itu hanya pikirannya saja yang menjerit karena ketakutannya lebih mendominasi dirinya.

Lalu sekarang? Setelah dirinya, mengapa harus ada kisah yang lebih rumit dari kisahnya? Dan parahnya, kisah itu adalah milik pria yang dijodohkan dengannya. Itu sama saja tidak membiarkan Suzy waktu yang lama untuk sembuh lebih baik. Tidak membiarkan Suzy mengubur kenangan pahit itu lebih dalam. Tidak membiarkan Suzy hidup lebih baik.

Tuhan, bagaimana bisa kau memberikan takdir selucu ini padaku?. Suzy kembali menghembuskan nafasnya kemudian membuka kedua matanya. Ia langsung melototkan kedua matanya terkejut karena mendapati wajah ibunya yang begitu dekat padanya. "Huaaa! Eomma!" pekik Suzy dan langsung menjauhkan tubuhnya pada ibunya.

Suzy memeluk dirinya dan menatap Il Hwa dengan tatapan horor. "A-apa yang eomma lakukan? Kenapa bisa tiba-tiba muncul di hadapanku?"

Il Hwa berkacak pinggang dan menatap putrinya kesal. "Seharusnya eomma yang bertanya. Apa yang kau lakukan di sini? Bukannya kau tidak mau lagi datang ke rumah dan menemui ibumu yang sebatang kara ini, huh?"

Suzy langsung mengubah raut wajahnya menjadi kikuk dan tersenyum kaku. "Eomma ... Jangan seperti itu," ucapnya seraya bangun dari duduknya kemudian memeluk pinggang Il Hwa dengan sayang dan menyandarkan pelipisnya pada bahu sang ibu.

Sudah berapa lama Suzy tidak bermanja ria seperti ini pada Il Hwa? Ia bahkan hampir lupa seperti apa wajah ibunya yang bertahun-tahun masih saja sama dan tidak terlihat menua meskipun keriput samar di sudut mata wanita itu telah ada.

Il Hwa memasang wajah merenggut yang dibuat-buat, seolah tidak terpengaruh dengan perlakuan manja putrinya yang sudah lama hilang.

"Aigoo, eomma, kau sangat cantik ketika memasang wajah cemberut seperti itu," goda Suzy saat ia sudah mengangkat wajahnya dan menatap wajah Il Hwa.

Sedang Il Hwa langsung melepaskan pelupan Suzy dan menjauh. "Apa yang kau katakan? Kau mengejek eomma, hah? Bilang wajah eomma ini memang jelek," omel Il Hwa.

Believe Me [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang