Happy reading & sorry for typo!
Jangan lupa vote sebelum baca & komen setelah baca ya.
__ __
Mau tidak mau. Suka tidak suka. Pada akhirnya Suzy tidak punya pilihan selain mengiyakan ajakan Myungsoo.
Bukan hanya karena Myungsoo yang memaksa, setelah pertemuan mereka selesai, dua hari kemudian ibunya memberikan berupa cerahaman panjang yang benar-benar membuat Suzy merutuki Kim Myungsoo.
Ibunya bahkan tidak segan-segan menelpon ibu dari Myungsoo untuk mempertanyakan tanggal pesta pernikahannya bersama Myungsoo, padahal untuk berkencan saja belum dilakukan.
Suzy berpikir jika zaman Jeoson itu belum berakhir adanya, padahal negaranya ini adalah penganut liberalisme yang mana masyarakatnya memiliki kebebasan.
Suzy menatap tampilannya dicermin. Gaun hitam sampai bawah lutut dengan lengan setengah siku, kerah baju yang lebar yang memperlihatkan leher jenjangnya dan separuh bahunya. High heels yang senada dan ditambahkan dengan aksesoris kalung dan anting. Rambutnya yang hitam legam tergerai bergelombang tanpa menambahkan hiasan mini.
Suzy berdalih bahwa ia sangat mempesona sekarang, ditambah dengan wajahnya yang dilapisi make up membuatnya semakin cantik. Senyum Suzy terulas tipis saat melihat penampilannya. "Sepertinya ini sudah cantik," gumam Suzy, "awas saja jika Myungsoo sampai terpesona. Cih!"
Suzy bisa menebaknya sekarang jika pria menjengkelkan tapi tampan itu pasti akan terpesona meskipun sedikit. Suzy tahu bagaimana hormon makhluk yang berjenis pria itu. Hanya dengan memancingnya dengan sesuatu hal yang agresif maka itu sudah bisa pria itu tergoda.
Semua pria sama saja bagi Suzy. Pecundang, egois, dan jahat. "maja. Bahkan Minho oppa jadi pecundang jika sudah membahas tentang wanita itu," lirihnya pelan dengan tatapan sendu. "Chaewon-ah, kau sudah melihat Minho oppa? Bagaimana kabar dia?" tanya Suzy pada cermin dihadapannya. "Chaewon-ah, oetthokkaeji? Bagaimana bisa aku merindukan pria itu selama ini disaat kau bahkan semakin mencintainya.."
Moon Chaewon, gadis lugu dan pemalu. Suzy mengenalnya saat masa senior high school.
Moon Chaewon, gadis polos dan bodoh. Mencintai orang yang tidak mencintainya, bertahan padahal sudah sering ditolak. Masih sabar padahal sudah sering disakiti.
Suzy salut akan cinta yang dirasakan gadis itu dulu, namun ia selalu bersalah jika melihat wajah sendunya yang setiap kali melihat sepupunya yang selalu berjalan dengan gadis lain.
Suzy tidak tahu dengan hal apa untuk membantu gadis sebaik dia, dan satu-satunya cara yang dilakukannya saat itu hanyalah menyampaikan perasaan gadis itu pada sepupunya. Siapa lagi kalau bukan Choi Minho.
"aku juga menyukainya. Bukan hanya dia, tapi Seulgi juga. Geunde, Zy.. Aku lebih menyukaimu,"
Suzy sontak memejamkan kedua matanya kala secara tidak sengaja suara Minho itu kembali terngiang ditelinganya.
"dia milikku. Jika kau berani merebutnya, akan ku pastikan kau akan membayar sesuatu yang setimpal dengan apa yang kau lakukan,"
Kedua tangan Suzy terkepal, lalu kedua matanya terbuka. Pandangannya sendu namun tajam. "kau menang. Tapi itu untuk sementara," ucap Suzy pada diri sendiri. "Dan aku malu. Bagaimana bisa Tuhan memberikanku seonggok sampah yang tidak bisa didaur ulang kembali?"
***
"oke. Hasilnya sempurna," ucap seorang pria bertopi miring pada seorang fotografer disampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Believe Me [COMPLETED]
FanfictionWARNING! TATA KEPENULISAN MASIH ACAKAN! MOHON DIMAKLUMI. MELODRAMA | FANFICTION | MYUNGZY Kalian percaya bahwa cinta sejati itu ada? Tapi Bae Suzy tidak percaya. Ia sendiri mengalami trauma meski ia tidak pernah merasakan menjalani hubungan dengan l...