WAITING FOR US

461 46 7
                                        

"Bagaimana puisi karyaku, Byun?" tanya seorang gadis dengan mata berbinar pada lawan bicaranya.

"Buruk." Balas lelaki bernametag Byun Baekhyun itu dengan singkat dan sadis.

"Ya! Kau tega sekali huh, aku menghabiskan waktu berjam-jam untuk membuatnya." gadis yang diketahui bernama Yoona itu balik meneriakinya dengan kesal.

"Habis aku berkata dengan jujur, puisimu terlalu mainstream dan jika aku yang menilai paling tinggi akan kuberi nilai C itupun karena kau mencantumkan kata Waiting For You yang membuatnya sedikit keren. Kalau tidak kuberi C- kau."

"Baiklah, kalau begitu buatkan aku puisi yang bagus wahai tuan pujangga."

"Cari saja di google, aku malas berpikir jika hanya untukmu. Lagipula ini waktunya jam istirahat."

"Apa?! Beraninya kau Byun. Kau lupa aku ini atasanmu, kenapa kau selalu menistakanku huh?"

"Kau hanya bisa menggunakan itu saat kita di ruang dewan, nona kepala divisi."

"Ck, dasar sekretaris tak tahu diri. Awas kau!" makinya saat Baekhyun telah meninggalkannya sendirian di kelas mereka bersama kertas puisinya yang telah lelaki itu bubuhkan sesuatu.

Puisi karya Im Yoona:

Menunggu..

Bukankah itu sangat menyebalkan..

Tanpa ada sebuah kepastian aku selalu menunggumu..

Siapa juga yang menyuruhmu menunggu.

Menunggu hingga kau melihatku..

Sebagai seorang gadis yang kau cintai

Harus bagaimana lagi?

Dasar gadis bodoh.

Apa yang harus kulakukan?

Sudah berkali-kali kucoba membunuh perasaan ini..

Tetapi kenapa perasaan ini tak mau lenyap dan justru menggerogoti (?) hatiku

Pergi sana ke segitiga bermuda, mungkin kau bisa move on setelahnya.

Namamu telah terpahat secara permanen disini..

Sangat tak mungkin tuk dihapus..

Mungkin selamanya aku akan terus sendiri jika tidak denganmu..

Menyedihkan sekali.

Meski jarak ribuan kilometer memisahkan kita..

Meski kau tak akan pernah mengetahuinya..

Meski takdir menjadi penghalang diantara kita..

Im Yoona puisimu membuatku ingin muntah.

Meski cintaku ini hal yang tabu..

Meski waktu terus bergulir..

Hingga terlalu banyak kata "meski"

Okay aku akan menahan rasa mualku sampai bait terakhir.

5 tahun ..

20 tahun..

50 tahun..

Hm itu kalau kau masih sanggup menunggu kekeke.

100 tahun..

Bahkan sampai di kehidupan berikutnya ..

Jika aku terlahir kembali ke dunia ini..

THEORY OF EVERYTHINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang