Gelap, sang surya telah kembali ke peraduannya. Berpisah untuk sementara, digantikan oleh kehadiran titik-titik bercahaya bersama rembulan yang menampakkan dirinya. Malam. Angin berhembus pelan, menerbangkan helai rambut hitam lelaki itu. Bukit belakang sekolah, tempat dimana dirinya berada saat ini.
Namanya Do Kyungsoo, lelaki tujuh belas tahun yang ingin diakui sebagai seorang yang pantas hingga melampaui sang ayah. Seorang pewaris yang hidup tertekan di bawah nama besar sebagai anggota keluarga bangsawan. Alasannya sederhana, takdir. Itu yang selalu ibunya katakan sejak kecil. Bisakah ia membuangnya?
Bisa, jika ia memilih menjadi egois. Tapi, ia terdidik sejak kecil bukan untuk jadi seperti itu. Setidaknya hal ini terus Kyungsoo tanamkan dalam pikirannya. Darah sang ayah juga mengalir di urat nadinya, tidak terlalu jauh, sedikit banyak kejeniusan dan kemampuan sang ayah pasti menurun padanya. Jadi, masih pantaskah ia melarikan diri?
"Kyung.."
"Hm?"
"Lenganmu?"
"Aku berlatih terlalu keras,"
Lelaki berkulit tan dihadapannya memandangnya maklum. Sudah terlalu terbiasa dengan sahabat sejak sekolah menengah pertamanya itu.
"Jangan terlalu memaksakan diri, kau akan cepat mati jika terlalu sering kehilangan banyak darah."
"Itu tidak akan terjadi. Kau terlalu berlebihan."
"Ya terserah kau, aku hanya mengingatkan."
"Aku tidak apa-apa,"
"Baiklah, ayo kembali."
"Kau duluan saja, aku masih ingin berada disini."
"Cih, terserah kau saja."
Sepeninggal Kim Jongin, nama lelaki tadi. Kyungsoo terbaring di atas rerumputan. Kini sepasang mata jelaganya menangkap bayangan seseorang, perempuan tepatnya. Perempuan yang tidak ia sangka bisa ada ditempat seperti ini, dengan dress hitam panjang yang terlihat kuno membalut tubuhnya. Perlahan bangkit, ia mengubah posisinya menjadi duduk dan mengamati perempuan yang tidak jauh duduk disebelahnya.
"Kau?"
"Ah, ada tuan bangsawan rupanya."
"Sedang apa kau disini?"
"Menatap laut,"
"Dasar aneh, kau tidak bisa melihatnya dengan jelas karena gelap."
"Aku seperti merasakan sesuatu tiap memandangi laut,"
"Kalau memang begitu, mengapa menatapnya dari jarak jauh?"
"Disini lebih tenang dan dingin,"
"He? Kau mana bisa merasakan panas atau dingin,"
"Tuan, seseorang memanggilmu," telunjuk lentik milik sang gadis terarah pada seorang lelaki yang berteriak memanggil Kyungsoo.
"Hey! Do Kyungsoo cepat pulang!"
"Hah? Sudah kubilang kau duluan saja!"
"Ibumu akan menerorku jika aku tak membawamu pulang bersama."
"Tapi..."
"Ayo! Cepat!"
"Hahh, baiklah aku akan mencari tasku dulu."
Selagi Kyungsoo mengemasi buku-buku untuk kemudian di masukkan kedalam tas, Jongin memandangnya dengan tatapan aneh. Lelaki bermarga Kim itu baru menyadari ada seseorang di dekat Kyungsoo, seorang gadis? Dan sangat cantik.
"G-gadis itu kekasihmu ya!? Ah aku tahu kenapa kau susah sekali diajak pulang."
"Kau bisa melihatnya, Jong?"
KAMU SEDANG MEMBACA
THEORY OF EVERYTHING
FanficKumpulan cerita | Have a great journey, a head into the universe, finally you are where you belonged.