"Aku membencinya! Huwaaa benar-benar benci! Orang itu lelaki nomor satu yang paling kubenci di muka bumi ini!" sungguh Senin pagi yang menyebalkan, tentu di sebabkan oleh orang paling menyebalkan.
"Yoong, hentikan teriakanmu. Kau akan di sangka gila oleh teman-teman." Peringat seorang gadis yang jadi chairmate ku, Yuri.
"Bukan urusanmu." Balasku kesal.
"Ayolah, ini sudah hampir setahun kau selalu bekerja bersamanya dalam satu oraganisasi. Cobalah bersyukur, ambil sisi positifnya. Banyak gadis yang selalu ingin berada di dekatnya dan kau selalu menjadi orang yang dicarinya setiap hari."
Aku mendengus kesal. "Orang itu mencariku untuk memperbudakku. Mengerjaiku. Dan membuatku menyesal untuk melanjutkan sekolah disini."
"Terserahmu, itu kan menurutmu. Mungkin saja ia seperti itu untuk mencari-"
"Permisi, apa Im Yoona ada di kelas?" interupsi sebuah suara yang sangat kukenal, refleks aku menenggelamkan kepalaku dalam buku matematika super tebal diatas meja.
Terdengar suara langkah kaki mendekati tempatku, kuharap Yuri membantuku.
"Ah, Suho-ssi." Terdengar suara Yuri yang tampak gugup. Aku tetap diam, kuharap ia pergi setelah ini. Tapi-
"Ya! Im Yoona jangan berpura-pura! Kita ada rapat dewan siswa beberapa menit lagi. Bagaimana mungkin kau masih bersantai disini hah?"
Cukup sial karena memiliki chairmate semacam makhluk astral bernama Kwon Yuri-dan sialnya lagi bagaimana bisa ia membiarkan sahabatnya dibawa atau diseret secara paksa oleh ketua dewan siswa sekolah mereka. Hell.
"Kemarin kau bilang rapatnya setelah pulang sekolah. Kenapa tiba-tiba berubah jam ha! Aku jadi terpaksa membolos kelas matematika karenamu." Protesku begitu kami sampai di ruang dewan.
Dan kalian tahu, ternyata hanya ada kami berdua disini."Katamu beberapa menit lagi akan rapat. Tapi, dimana yang lain?"
"Hey, bisakah kau diam dulu. Aku punya pekerjaan penting untukmu."
"Ck, kau pasti akan memperbudakku lagi."
"Ini tugas penting terkait festival sekolah dua bulan lagi. Kau harus menyiapkan proposal dan surat-suratnya."
"Selalu aku, kenapa tidak minta bantuan dari yang lain juga. Lalu apa fungsinya wakilmu Zhang Yixing yang jadi pengangguran. Bae Juhyun juga, bukankah ia bendahara. Kita bahkan bisa mengerjakan semua ini bersama jajaran dewan inti. Tapi kau-"
"Sudah hentikan ocehanmu dan kerjakan tugasmu. Kau itu asistenku." Ia memotong ucapanku dan membuatku semakin geram.
Jadi, aku Im Yoona-siswi tingkat dua. Jabatan sekretaris umum dewan siswa, secara formal atau yang tertulis. Kenyataannya aku adalah asisten atau budak dari ketua dewan siswa-Kim Suho yang kejam dan berkuasa.
"Ada yang ingin kutanyakan?" ujarku teringat sesuatu.
"Apa?" balasnya singkat masih dengan beberapa kertas di tangan.
"Kenapa kau melakukan ini padaku, apa salahku disini?"
Suho mengernyitkan alisnya, ia tampak begitu menyebalkan dengan tampang boss nya itu. Okay, aku tahu ia datang dari keluarga konglomerat yang hartanya terlalu banyak untuk beberapa generasinya. Tapi, menindas seorang gadis yang tidak berdosa sepertiku-
"Kau tidak salah. Kau hanya sangat pantas melakukan pekerjaan ini." Sindirnya padaku.
Bodoh. Jawaban konyol macam apa itu? Tentu saja aku tahu bahwa Kim Suho akan selalu mempermainkanku. Sungguh betapa malangnya nasibku harus berada di zaman yang sama dengan orang macam Suho.

KAMU SEDANG MEMBACA
THEORY OF EVERYTHING
FanfictionKumpulan cerita | Have a great journey, a head into the universe, finally you are where you belonged.