BEAUTIFUL LIFE

357 35 3
                                    

Korea Advanced Institute of Science and Technology (KAIST) adalah universitas ternama di Korea Selatan yang bergerak di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Tempat idaman bagi siapa saja yang ingin melanjutkan pendidikan tinggi yang termasuk jajaran perguruan tinggi top dunia. Namun siapa sangka, para senior dari beberapa fakultas memang tak akan pernah kehabisan akal untuk menyambut junior-junior mereka setiap tahunnya. Membiarkan mereka bernafas dengan lega adalah hal yang mustahil karena tradisi penyambutan mahasiswa baru selalu mengundang antusiasme. Termasuk hal yang biasa di College of Engineering.

Gadis berhelai coklat itu berdiri gagah dengan gadis berhelai hitam di sampingnya. Siapa lagi jika bukan Im Yoona dan Kwon Yuri, senior yang paling ditakuti se-Departement of Mechanical Engineering. Kaum minoritas yang jadi pemimpin department mereka, kedua gadis yang menganut sistem 'senggol bacok' itu sesekali terlihat menahan tawa puas melihat juniornya yang beberapa menit lalu mereka hukum karena melanggar tata tertib.

"Cepat jalannya flower boy! Kau laki-laki jangan lemah seperti jelly." Yoona berkata cukup keras kepada juniornya itu. Sementara Yuri menahan tawanya yang bisa meledak kapan saja saat Yoona berakting demikian.

"Huh." Kim Jungwoo, junior bernasib sial yang terlambat datang tiga detik itu mendecih pelan. Teganya kedua seniornya itu menjadikan Jungwoo bahan bullying disini.

Jungwoo sudah sangat kesal sekarang. Bayangkan saja, lebih dari satu jam dirinya berdiri dengan posisi hormat bendera di tengah lapang seperti ini. Tidak ketinggalan juga kalung dari kardus bekas yang bertuliskan 'aku flower boy dan aku terlambat tiga detik karena harus berdandan' menggantung dengan huruf kapital besar padanya. Miris, ya? Memang.

Beberapa kali ia mendengus kasar. Dirinya yang menjadi pusat perhatian sekarang, dan Jungwoo benci hal itu. Sangat. Jika mau, sudah dari tadi kedua senior kurang kerjaannya ia tendang andaikan mereka bukan dua orang gadis dengan wajah bak malaikat. Sayangnya tidak dengan sikapnya. Departement of Mechanical Engineering memang krisis perempuan, sekalinya ada juga seperti Yoona-Yuri. Duo kopi-susu.

"Kenapa, eh? Cepat kembali ke sikap hormat bendera." kali ini Yuri yang angkat bicara melihat juniornya mulai lelah.

"Karena hukumanmu sampai nanti siang, tetap lanjutkan selagi kami pergi. Jika melanggar, hukumanmu akan semakin berat."

Yoona-Yuri demikian kedua senior cantik itu melenggang pergi menuju kafetaria guna mengisi perut merekan. Tak mau menyianyiakan kesempatan emas ini, Jungwoo segera melepaskan kalung laknatnya dengan cepat. Ia tak mau mendengarkan semua ancaman dari seniornya. Persetan dengan semua itu. Ia menyeringai tipis saat melihat sosok mereka yang mulai menghilang dari penglihatannya. Seketika sebuah ide jenius mulai memasuki otak cerdasnya yang entah sudah sekian lama ternistakan oleh para sunbaenya.

"Lihat pembalasanku, sunbae."

Suasana kafetaria menjadi lengang ketika Yoona-Yuri masuk bak model yang berjalan di atas catwalk dengan penuh gaya. Semua mata menatap langsung ke arah wajah primadona Departement of Mechanical Engineering itu. Yah, baru di angkatan Yoona dan Yuri department mereka memiliki gadis cantik yang menyegarkan mata karena mereka terbiasa melihat sesama jenisnya saja. Saking istimewanya, para lelaki yang duduk di kursipun dengan ikhlas hati menyerahkan jatah tempat duduknya sebelum kedua gadis cantik itu yang memintanya. Bahagia memang, diperlakukan bak ratu disini.

"Yoong, apa kau tidak terlalu keras pada anak itu?" Yoona menoleh pada sahabatnya,

"Kau kasihan padanya, eh?"

"Bukan begitu, Yoong. Jangan-jangan kau sengaja melakukan ini karena menyukainya lagi, ia 'kan lumayan. Flower boy, bukankah tipemu?"

Uhuk! Apa Yuri bilang, tadi? Suka? Demi mata kuliah mekatronika yang membuatnya dengan ikhlas menerima nilai merah, itu tidak akan terjadi. Benarkah itu, Yoona? Meski rupa-rupanya gadis itu sedikit salah tingkah saat sahabatnya menyinggung junior mereka tadi. Tidak! Ia tidak akan menyukai juniornya itu. Tidak akan!

THEORY OF EVERYTHINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang