LE PASSE

320 37 4
                                    


Le passé. Sebuah bus kuno yang di dominasi warna hitam, merah, dan biru. Bus ini selalu bisa membawa penumpangnya ke tujuan yang diinginkan, tidak kenal jarak, biaya, atau berapa pun penumpang yang ada. Le passé akan berangkat setiap malam bulan purnama, datanglah ke halte-halte terdekat tepat tengah malam.

Bus ini adalah bus yang istimewa. Berbeda dengan bus-bus lainnya. Le passé membawa penumpangnya ke masa lalu untuk memperbaiki kesalahan mereka. Waktulah yang mereka jelajahi, bukan jarak antar negara. Selain itu, hanya mereka yang berkeinginan menaikinya yang akan sanggup melihat dan menaiki bus ini.

Yoona Lim, seorang gadis berambut cokelat gelap, duduk sendirian di sebuah halte—tepat tengah malam saat bulan purnama. Iris sewarna madunya berkali-kali melirik sekitarnya dengan cemas. Ia merutuk melihat jam tangannya, tengah malam akan tiba beberapa menit lagi. Dan sialnya musim dingin membuat tubuhnya merinding merasakan hawa dingin yang menusuk.

Sebentar lagi. Bus yang ingin ia tumpangi sebentar lagi akan datang. Yoona mendongak dan melirik cemas ke arah datangnya bus. Masih belum tampak tanda-tanda kedatangan bus yang ia tunggu. Tangannya mulai terasa membeku, meskipun terbalut sarung tangan rajut. Kakinya menderap tak sabar di atas lantai halte yang hanya ada dirinya seorang.

Ia harus naik ke bus itu. Semuanya demi kakaknya tercinta. Yoona harus membatalkan pernikahan kakaknya dengan lelaki itu. Penyebab meninggalnya sang kakak lima bulan yang lalu. Yoona mendengus kesal ketika sosok lelaki itu terbayang. Lelaki sialan yang sudah membawa kakaknya kabur dan berakhir menyakitinya.

Mereka tidak kabur dalam artian sebenarnya. Yoona sengaja memilih kata tersebut untuk mengalihkan kenyataan bahwa kakaknya sendiri yang setuju untuk hidup bersama lelaki itu, meninggalkan Yoona sendirian. Tak habis pikir apa yang dilihat sang kakak pada diri lelaki itu, hingga meninggalkan Yoona yang sudah puluhan tahun hidup bersamanya.

Bunyi mesin bus mulai terdengar samar-samar, semakin lama semakin mendekat. Sebentar lagi. Yoona melompat dari tempat duduknya dan bergegas menghampiri tepian jalan. Di sana, terlihat sinar terang berwarna kekuningan—lampu bus yang semakin mendekat. Bunyi mesinnya juga semakin jelas.

Akhirnya bus itu berhenti di halte itu. Bus itu berwarna hitam secara keseluruhan dengan motif garis-garis berwarna merah dan biru yang berada di samping badan bus. Sebuah kalimat dengan sapuan warna putih menghias di antara warna biru dan merah tersebut. Vouloir réparer quelque chose dans le passé..

Yoona tidak salah, ini nyata dan bukan hanya mimpinya. Rupanya bus misterius ini benar-benar ada. Yoona terlonjak saat pintu bus terbuka dan seorang lelaki berambut hitam dari balik kemudi tersenyum ceria pada Yoona. Pakaiannya tampak sama kunonya dengan bus ini—setelan hitam dari beludru, kemeja berwarna putih, dasi hitam, dan sepatu boots dari kulit.

"Selamat datang di le passé!" katanya ramah. Ia mengangguk pelan sambil mengangkat topinya. "Untuk memperbaiki kesalahan di masa lalu, kami siap membawa penumpang berjalan melintasi waktu. Saya, Jung Yunho, siap mengantarkan nona!"

Yoona masih berdiri mematung di depan pintu bus, takjub dengan keberadaan bus itu. Jujur, sebenarnya Yoona tak percaya dengan keberadaan bus ini. Lagipula, orang sinting yang menyarankan untuk duduk di halte tepat tengah malam di malam bulan purnama adalah Yuri sahabatnya. Ide konyol dan tak masuk akal yang awalnya Yoona tolak mentah-mentah.

"Nona, jadi naik? Bus sebentar lagi akan berangkat. Kalau kita tak segera pergi, saya khawatir portal waktu akan tertutup dan jadwal berikutnya bisa berantakan." tegur Yunho, sedikit cemas.

Yoona menarik napas panjang. Pikirannya campur aduk, tak menentu. Pilihannya sederhana: naik atau tidak. Otak rasionalnya masih belum bisa diajak berkompromi dengan ide 'kembali ke masa lalu'. Time travel tak pernah ada di kamus Yoona. Sihir dan segala macam sesuatu yang berkawan dengan keajaiban itu tak ada. Beda dengan Yuri yang selalu bicara tentang hal-hal gaib seperti perjalanan waktu dan sihir. Gadis Kwon itu pasti percaya, tapi Yoona tidak.

THEORY OF EVERYTHINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang