"Tumben kau mengajakku."
"A-aku cuma tidak punya teman main! Makanya aku mengajakmu, jangan berpikiran yang aneh-aneh!"
"Baiklah. Aku akan bersiap-siap."
Mahasiswi tahun kedua jurusan fisika itu terdiam sebentar. Tangannya masih memegang smartphonenya, wajahnya bingung. "Ini seperti ajakan kencan?" Yoona menampar dirinya sendiri, tidak mungkin. Ini pasti lebih kepada ucapan terima kasih murid kepada gurunya, lagipula dirinya kan memang guru les privat lelaki itu.
"Noona," Yoona tersentak kaget, ia menoleh ke arah Jaemin yang tengah berdiri di depan pintu kamarnya. "Aku mencium bau yang mencurigakan, ada apa hm?" Yoona melihat tampang menyebalkan adiknya itu.
"Jaeminie, bagaimana kau bisa masuk?" tanya Yoona bingung. "Rasanya aku sudah menguncinya tadi."
Jaemin menyeringai, ia duduk di ujung ranjang Yoona, kemudian menunjukkan sebuah duplikat kunci kamar Yoona. "Aku menduplikatnya."
"Hah?" Yoona terkejut, adik menyebalkannya ini memang ada bakat jadi maling ups.
Jaemin menatap Yoona yang telah rapi dengan pakaian casualnya, terlihat siap untuk pergi. "Noona akan pergi ke mana?"
"Mall." jawab Yoona singkat.
"Siapa?"
Yoona merutuki keingintahuan adik menyebalkannya. "Hmm itu.." Yoona melihat ke arah jam, ini sudah waktunya maka dengan cepat Yoona mengambil tas dan langkah seribu. "Sudah dulu ya, Jaem! Temanku menunggu!"
"Noona, tunggu—" Terlambat. Yoona sudah pergi dari sana dengan kecepatan tinggi. Jaemin menghela nafas. "Noona mau ke mana ya? Aku harus mengawasinya." Remaja lelaki itu mengambil smartphonenya untuk mengirim pesan ke beberapa temannya.
"Hah.. ini melelahkan!" Yoona berhasil kabur dari adiknya yang super protektif itu. Ia berlari dengan kencang sampai akhirnya melihat seorang lelaki menunggunya. "Taeyong-ah!" lelaki itu menoleh ke arah Yoona yang terengah-engah. "Sudah menunggu lama?"
"Tidak. Baru saja sampai." jawab Taeyong sambil menaikkan kacamata hitamnya.
"Ayo pergi sekarang."
At Times Square Mall..
"Ehm, Taeyong-ah.. Sekarang malam minggu 'kan?"
Taeyong menoleh ke arah Yoona, menggeleng pelan. "Bukan." Yoona tersentak, Taeyong menjawab lagi, "Hari ini hari sabtu." Lanjutnya kalem. Yoona cengo, sejak kapan Taeyong punya sense humor yang garing seperti ini? Apa kepalanya terbentur? Semoga tidak.
"Ah, terserah. Kita mau kemana?"
"Aku juga bingung."
KAMU SEDANG MEMBACA
THEORY OF EVERYTHING
FanfictionKumpulan cerita | Have a great journey, a head into the universe, finally you are where you belonged.