1

5.2K 370 3
                                    

Jennie bak tersambar petir disiang bolong. Jennie yakin pendengarannya masih normal dan bekerja dengan baik untuk bisa menangkap dengan baik sebuah kata yang begitu simple tapi mampu membuatnya tak berkutik.

"Eomma" sekali lagi panggilan itu terdengar ditelinga jennie. Namun kali ini chaerin terdengar lebih tenang dan tidak terisak lagi.

Dan tiba-tiba saja chaerin melepas pelukannya dari tubuh jennie. Hal pertama yang gadis mungil itu dapati adalah jennie yang membatu ditempatnya.

"Maaf karna membuatmu tidak nyaman. Tapi, bolehkah aku memanggilmu dengan sebutan eomma?" Tanya chaerin dengan polosnya. Kedua matanya menyiratkan permohonan sekaligus sinaran yang tak bisa jennie artikan.

Tanpa jennie minta, ia bisa merasakan kepiluan yang terpancar dari bola mata indah chaerin. Jennie tidak tega melihatnya, tapi ia juga tidak tau apa yang harus ia lakukan. Ia tidak mengerti dengan situasinya. Ia bahkan baru bertemu dengan chaerin beberapa saat yang lalu. Tapi tiba-tiba gadis itu langsung menyebutnya dengan panggilan 'eomma'?.

"Eomma" cicit chaerin sekali lagi. Kali ini nadanya terdengar sedikit memohon balasan dari jennie. Namun jennie masih shock dan mematung ditempat.

"Chaerin-ah, ternyata kau disini. Aunty mencarimu. Uncle sehun sudah mau pulang. " tiba-tiba irene datang

"Baiklah aunty. Kalau begitu chaerin pamit dulu ya"

Irene pun mengangguk sambil tersenyum kepada chaerin.

Chaerin pun berdiri dari duduknya. Namun sebelum ia benar-benar meninggalkan tempat itu, chaerin menyempatkan memeluk leher jennie lembut selama beberapa detik sebelum akhirnya ia melepaskannya dan pergi dari situ.

Irene yang melihat kejadian itu pun hanya bisa terkejut melihat chaerin yang begitu akrab bahkan terlihat menyanyangi jennie.

"Jennie-ya, kau sudah akrab dengan chaerin? Bagaimana bisa kalian bisa akrab dalam waktu hanya beberapa jam?" Tanya irene.

Namun yang ditanya tidak ada tanda-tanda akan memberikan respon atas pertanyaan itu. Jennie mematung untuk beberapa saat mencoba mencerna kejadian yang baru saja ia alami.

Irene yang kesal karna tidak ada respon dari jennie pun hanya bisa mendengus kesal.

"Jennie-ya, bernafaslah. Kau bisa mati jika kau lupa bernafas. " ucap irene sarkas.

Sebenarnya irene hanya ingin menggoda jennie yang sedari tadi hanya mematung ditempatnya tanpa bergerak sedikitpun. Sebenarnya irene tidak tahu kalau jennie sudah dalam posisi itu sejak jennie mendengar sebutan 'eomma' yang sudah dia terima beberapa menit lalu dari seorang gadis cantik.

###

Malam ini, kediaman keluarga kim seperti biasa tenang dan damai. Sebenarnya bisa dideskripsikan dengan sunyi. Karna para penghuninya memang lebih sering menghabiskan waktu mereka dengan kegiatannya masing-masing.

Dan tepat pukul 21:00 kst, seorang dengan perawakan tinggi dan berbadan atletis memasuki kawasan rumah mewah itu. Jas yang sudah terlepas dari tubuhnya dan lengan yang dilipat keatas membuat penampilannya terlihat tidak rapi lagi. Tapi justru meninggalkan kesan sexy disana.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Before youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang