pagi yang cerah menyapa jennie yang masih setia memejamkan matanya dan terlelap dalam alam mimpinya. Namun, teriknya sinar matahari yang menusuk tepat diwajah jennie mau tak mau membangunkan sang gadis dari alam mimpinya. Perlahan-lahan gadis itu menggeliat dibalik selimut dan setelah merasa cukup untuk mengumpulkan nyawanya, ia pun bangkit. Dengan tenaga yang susah payah ia kumpulkan, akhirnya jennie berjalan keluar kamar. Ketika ia mendengar suara bising dari dapur, maka ia pun melangkahkan kakinya menuju dapur dimana ia bisa melihat seorang gadis yang tak lain adalah irene tengah sibuk dengan kegiatan memasaknya dan jennie menebak bahwa gadis itu tengah membuat sarapan untuk mereka berdua.
"eoh? kau sudah bangun? " sapa irene ketika melihat kehadiran jennie yang sudah terduduk lemas didepan meja makan mereka.
"Ne eonni. Tapi, entah kenapa kepalaku terasa sakit sekali. sepertinya aku bermimpi buruk tapi kenapa aku lupa ya aku bermimpi apa" tanya jennie dengan wajah bantal khas seorang yang baru bangun tidur.
irene terkesiap dengan pertanyaan jennie. Irene bingung bagaimana ia harus menjawab pertanyaan jennie. Jika irene menjawab pertanyaan jennie dengan jujur maka irene harus menceritakan kejadian mengerikan itu lagi kepada jennie dan itu akan membuat jennie shock lagi dan ketakutan lagi seperti semalam. Irene tidak mau itu terjadi, dan akhirnya gadis itu memilih untuk tidak menceritakan kejadian semalam yang menurut irene cukup mengerikan itu. Biarlah jennie melupakan kejadian itu, irene hanya perlu menjaga jennie agar tidak mendapat terror yang serupa lagi.
"eonni, kenapa melamun? apa eonni sedang memikirkans sesuatu?"
"aku memikirkan dirimu jennie-ya" irene ingin sekali mengucapkannya namun ia hanya bisa mengucapkan hal itu dalam hati.
"anni" ucap irene dengan menggelengkan kepalanya.
"jen, sepertinya kau sedikit demam. Sebaiknya meeting bersama JJ entertainment biar aku saja yang handle ya?" ucap irene ketika menyadari wajah pucat jennie.
"andwe eonni. Akhir-akhir ini eonni terlihat lebih sibuk dan paling banyak mengurus ini itu. Jadi biarkan aku juga terlibat dalam pekerjaan ini"
"jennie-ya, kau lupa kita membangun butik ini bersama-sama. Jadi bagiku, tidak masalah jika memang aku harus mencurahkan seluruh hidupku untuk butik ini. Kenapa kau bicara seolah-olah kau tidak melakukan apapun disini? kau sudah melakukan banyak hal jennie-ya. JI fashion tidak akan mendapatkan project dari JJ fashion jika bukan kau yang berusaha keras mempromosikan brand kita pada mereka." ucap irene membuat jennie bungkam.
"eonni.." gumam jennie lemah
Irene pun mendekat kearah jennie dan duduk tepat disamping gadis itu. "jennie-ya, kau tahu kau itu sudah ku anggap seperti adik kecilku. Aku tahu keadaanmu sedang tidak fit hari ini, jadi jangan memaksakan dirimu. Karna jika kau sakit maka aku adalah orang pertama yang merasa sedih akan hal itu" .
mendengar penuturan irene yang menyentil hatinya, maka jennie pun mengalah dan mengiyakan perintah irene untuk beristirahat saja di appartment.
"bagus. Kalau begitu setelah sarapan, kembalilah ke kamar dan beristirahat. Jangan pikirkan apapun karna eonni mu ini yang akan mengatasi semuanya. Arraseo?" dan jennie pun mengangguk patuh pada irene.
###
pagi ini mansion jongin seperti biasa dengan suasana yang tenang dan damai jongin dan chaerin menikmati sarapan pagi mereka diruang makan. Namun, hari ini ada yang berbeda dari ruang makan itu, karna mereka kedatangan 1 tamu dimeja makan itu.
"uncle sehun hari ini mengantar chaerin ke sekolah ya?"
"tentu, uncle sudah lama tidak mengantar chaerin ke sekolah. Uncle rindu dengan chaerin tahu. Chaerin akhir-akhir ini sudah melupakan uncle" ucap sehun sengaja dengan nada yang merajuk didepan chaerin.
![](https://img.wattpad.com/cover/180479385-288-k310200.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Before you
FanfictionSelamat membaca #9 jenkai #75 suho #6 jenie #15 hunrene #hunrene