28.2

2.5K 214 13
                                    

🧚‍♀️🧚‍♀️🧚‍♀️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🧚‍♀️🧚‍♀️🧚‍♀️

"A-aku tidak—" jennie menggantung kalimatnya untuk sejenak menarik nafas dalam-dalam untuk mengumpulkan keberaniannya.

Dan jongin masih setia menunggu gadisnya untuk memberanikan diri dan mengumpulkan keyakinannya. Sedari tadi ia tidak bergerak sama sekali dari posisinya dan terus menatap jennie dengan lembut meski tersirat rasa tegang yang sangat besar dalam perasaan jongin.

Setelah sekian lama menggantung keputusannya dan membiarkan jongin merasa berdebar dengan jawabannya, akhirnya jennie berani menatap jongin dengan tatapan yang sama sekali tak bisa diartikan.

"Jongin, aku tidak tau harus menjawab apa."Hanya itu yang bibir cantik jennie ucapkan. Dan dengan lugunya jennie mengucapkan hal itu dengan tatapan polosnya.

Jongin sampai harus terperangah kaget dengan respon gadis itu. Akhirnya ia memilih untuk bangkit dari posisinya kemudian duduk disebelah jennie namun tautan tangan keduanya sama sekali tidak dilepas oleh jongin.

"Mianhae, tapi aku tidak tau harus menjawab apa. Aku takut mengambil keputusan yang salah. Kau tahu ini bukanlah keputusan yang main-main. " jawab jennie berusaha membuat jongin mengerti dengan jalan fikirannya. Sebisa mugkin Jennie berusaha menjaga perasaan jongin. Ia tidak mau sampai pria itu tersakiti dengan ucapannya.

sejujurnya jongin tidak begitu mengerti dengan jalan fikiran jennie dan maksud dari ucapan gadis itu. Namun, ia mencoba untuk menerka-nerka apa yang hendak gadisnya coba sampaikan dan sebisa mungkin jongin mencoba untuk mengerti dan memahami jalan fikiran jennie. Ia tidak mau memaksakan kehendaknya dan berakhir hubungan mereka yang jadi taruhannya. Biarlah seperti ini dulu jika memang itu yang diinginkan jennie. Jongin bahkan sudah sangat bersyukur ketika gadis itu menjadi bagian dari hidupnya.

Meskipun jika boleh jujur terbersit rasa kecewa dalam diri jongin. Mengatakan hal seperti ini bukanlah hal yang mudah untuk jongin dan ketika ia memaksakan dirinya untuk melakukan hal-hal diluar batas kemampuannya nyatanya hasil yang ia dapatkan tidak sesuai dengan ekspektasinya dan tentu saja itu membuat pria itu merasa kecewa. Namun ia berusaha menutupinya dan mencoba terlihat baik-baik saja. Ia mencoba mempertahankan image seorang jongin yang dingin dan cuek saat ini.

"Baiklah lupakan saja. Ayo masuk sebelum chaerin bangun dan histeris karna tidak menemukanmu berada disisinya" ucapan jongin yang mengalir begitu saja membuat jennie terperangah. Apa jongin benar-benar pria sedingin itu? Baru beberapa detik lalu pria itu mengatakan hal yang membuat jantung jennie serasa mau lepas dari peradabannya dan sekarag, apa? Pria itu baru saja mengatakan 'lupakan saja' dengan mudahnya? Astaga bahkan kerja jantung jennie saja sampai saat ini masih belum normal dan pria itu dengan entengnya menyuruh  jennie untuk melupakan ucapannya?

Dan jennie masih termangu ditempatnya ketika dengan langkah yang ringan jongin mulai beranjak meninggalkan tempat mereka semula.

Namun, tidak tahukah jennie bahwa sedari tadi jongin mati-matian menekan perasaannya sendiri? Pria itu hanya tidak mau terlihat lemah dan menyedihkan didepan jennie. Ia berusaha untuk tidak egois dan mementingkan perasaan jennie. Jadi lebih baik ia menyuruh gadis itu untuk melupakan ucapannya saja kan? Jongin pikir tindakannya sudah tepat.

Before youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang