44

2.6K 230 8
                                    

Haloha manteman semuanya 👐🏿👐🏿.
Eum, sebelum kalian semua memulai menscroll kebawah, maka izinkan aku untuk mengucapkan maaf jika ada typo dan kesalahan dalam penulisan. Dan maaf jika tidak nge-feel dihati para pembaca sekalian 🙏🏿🙏🏿🙏🏿

Sekian dan terimakasih

Jennie mengulas senyumnya melihat jongin tertidur begitu pulas di sofa yang terletak tak jauh dari tempat tidurnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jennie mengulas senyumnya melihat jongin tertidur begitu pulas di sofa yang terletak tak jauh dari tempat tidurnya. Setelah mati-matian membujuk pria itu untuk mengistirahatkan mata dan tubuhnya, akhirnya jongin luluh juga.

Nyatanya pria itu memang membutuhkan istirahat. Semalaman suntuk ia terjaga untuk menjaga jennie dan saat ini ketika keadaan jennie sudah dinyatakan stabil, tentu saja jennie harus membuat pria itu mendapatkan istirahatnya.

Sebenarnya jennie memaksa jongin untuk kembali ke mansion agar tidurnya lebih nyaman dan berkualitas. Tapi, tentu saja pria itu menolak dengan tegas dan berkeras tidak akan meninggalkan jennie barang sedetikpun. Jadilah pria itu mengalah dan akhirnya memilih tidur di sofa.

Jennie hendak turun dari tempat tidurnya karna ia berniat membenahi tatanan selimut jongin yang terlihat berantakan itu. Namun, niatnya terhenti ketika pintu kamarnya terbuka.

"Eomma..." ucap chaerin langsung berlari kearah tempat tidur jennie.

Jennie pun tersenyum menyambut kedatangan chaerin ditemani irene dan sehun dibelakangnya. Akhirnya dengan bantuan sehun yang menggendong tubuh mungil chaerin akhirnya gadis cilik itu berhasil naik keatas tempat tidur jennie.

"Chaerin jangan teriak-teriak ya. Appa masih tidur, nanti appa bangun" ucap jennie mengingatkan chaerin dengan lembut. Dan gadis cilik itu mengangguk patuh.

"Eomma.. eomma sakit apa? Kenapa tangan eomma disuntik? Apa adek bayi baik-baik saja?" Tanya chaerin bertubi-tubi dengan nada lugunya.

Jennie yang gemas dengan pertanyaan chaerin itu pun tersenyum untuk merespon pertanyaan gadis mungil itu.

"Eomma tidak apa-apa. Eomma hanya kecapekan. Dan, adek bayinya baik-baik saja. "

Seketika chaerin menghembuskan nafas leganya. Gadis cilik itu bahkan membuat gestur mengusap peluh dari pelipisnya.

"Kau baik-baik saja? Apa ada yang sakit?" Kini giliran irene yang melontarkan pertanyaan itu

"Aku baik-baik saja. Hanya sedikit pusing, tapi selebihnya baik eonni" jawab jennie dengan senyuman tipis dibibirnya

"Syukurlah. Lain kali, jangan pernah menginjakkan kaki di butik itu lagi tanpa aku. Jen, kita bisa memulai semuanya lagi dari awal. Kau jangan sampai mempertaruhkan nyawamu lagi dan menginjakkan kaki lagi ke tempat itu. Mengerti?" Ucap irene tegas dan membuat jennie mengangguk patuh.

"Bagaimana keadaan kandungan eonni? Apa sehat?"

Irene dan sehun pun mengulas senyum untuk merespon pertanyaan jennie.

Before youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang